22

1.9K 305 7
                                        

"Happy birthday Gwen!!!" Aku berteriak tepat di telinganya. Kini ia sedang tidur dan aku akan memberikan kejutan untuknya.

"Anjing," kata Gwen.

"Don't swear gurl, ayo bangun!" Aku menarik kedua tangannya agar ia terduduk. Gwen pun beranjak ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Setelah itu dia kembali padaku yang sedang menghidupkan lilin ulang tahunnya.

"Thankyou Summer," katanya sambil menatapku "kamu dateng aja udah cukup."

"Smooth," ucapku.

Lalu Gwen berdoa bersiap untuk meniup lilin ulang tahunnya. "Happy birthday to you." Kataku sekali lagi

"Ouch enough." Katanya sambil meletakkan kue ulang tahunnya di atas meja belajarnya.

Lalu aku mengeluarkan kado untuk Gwen. Kupikir, aku memberikan Vinyl yang Calum berikan saat thanksgiving cocok untuk hari ini. Jadi kuputuskan untuk memberikannya video dan vinyl untuk Gwen.

"Vinyl?" Katanya saat aku mengeluarkan benda persegi pipih yang besar itu. Aku mengangguk, "Ya Tuhan." Ia berkaca-kaca dan memelukku erat sambil mengucapkan terima kasih.

"Eh ada lagi satu." Aku mengeluarkan ponselku dan mencari video Calum di folder videoku. Setelah kutemukan, kuberikan ponselku pada Gwen. "Please hpku jangan dilempar."

Saat video terputar, langsung saja Gwen berteriak dan menangis. Dan tak henti-hentinya dia berkata 'oh my god'. Aku yang melihatnya pun jadi turut senang, Gwen emang deserve banget buat ini semua. Dia udah banyak bantuin aku disegala hal.

"Thankyou so much, aku ga tau gimana caranya kamu dapet video ini but thankyou so much, Summer." Ia memelukku sangat erat, lebih erat daripada sebelumnya.

Aku mengusap punggungnya yang bergetar karena tangisan harunya. Jelas, seorang idolanya memberikan ucapan selamat ulang tahun khusus untuk dirinya.

Tiba-tiba saja aku teringat Calum dan janjinya akan mendatangi rumah Gwen untuk merayakan ulang tahunnya. Sial, itu sudah lama sekali dan tidak mungkin juga ia akan datang kesini.

Semenjak saat itu, aku sudah tidak berhubungan lagi dengan Calum. Aku putuskan, aku yang pergi. Membiarkan rasa sukaku pada Calum tetap begini. Mau bagaimana pun juga, aku dan dia tidak bisa menjadi apa yang kuimpikan.

Terlebih, aku semakin sering melihat headline tentang Calum dan pacar barunya. Dan itu semakin menumbuhkan rasa untuk meninggalkan Calum. Kudukung mereka, asalkan Calum bahagia, begitulah prinsipku.

"Samm thanks banget udah jadi sahabat baikku, temen yang baik pokoknya semuanya deh, makasi banyak ya." Kata Gwen.

"Sama-sama, aku juga ya Gwen. Thanks banget." Kami saling berpelukan. Merasakan betapa sesaknya jika harusnya ada Calum disini. Mungkin Gwen sudah kehabisan nafas dan tak bisa berkata apapun.


***

@Calum5SOS glad to know her♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@Calum5SOS glad to know her♡

Retweeted.

Sakit? Iya banget. Gebetanmu ngepost foto pacarnya. Prinsip harus dipegang, asalkan doi udah bahagia-aku ikutan bahagia. Mungkin sudah banyak fans-fans diluar sana yang menangis-nangis melihat tweet yang baru saja Calum posting. Sama halnya denganku, menangis namun masih tetap memandangi. Bodoh.

"anjir," pekikku. Aku membuang ponselku ke karpet karena saking kesalnya. Tak peduli apakah rusak atau tidak. Aku duduk di meja belajarku, dimana aku menyimpan sebersit memori di lacinya.

Untuk polaroid dan bajunya Calum, aku sudah mengembalikannya namun Dave datang bersama bodyguard yang lain untuk mengembalikannya lagi padaku. Itulah alasan kenapa polaroidnya masih disini.

"Kangen," lirihku. "Pertama kalinya sekangen gini sama orang lain yang bahkan aku ga tau perasaannya ke aku."

"Goblok banget dah." Ucapku.

Ting!

@Calum5SOS : summer!
@Calum5SOS : reply my message!

Aku mengabaikannya, entah sudah berapa DM yang ia kirimkan. Aku hanya tidak ingin menjadi orang ketiga di hubungannya dia. Hanya itu.

@SummerH : still waiting.

Kumatikan ponselku dan kuletakkan lagi di karpet. Kebiasaanku begitu, meletakkannya jauh-jauh dari pandangan dan jangkauanku.

"Calum Hood," aku tersenyum simpul "laki-laki super terkenal yang membuatku senyum sendiri saat mengingatnya. Dan laki-laki yang membuatku gila setengah mati hanya untuk melupakannya."

Dia, Calum Hood.


"Oh pleaseee, i just wanna talk with her."

"No calum no,"

"Shit, just talk okay?"

"Please, she just a girl who love you like anyone else. Like your fans."

"No! She's different! Please! Respect my feelings, i don't wanna make any drama to this fandom."

"You said you didn't want to make drama, how about her? Perfect?"

"Uh..no. i just want to talk something with her. Just talk."

"Sorry, rejected."

----tumblr.

Kuambil ponselku yang tergeletak di karpet. Kuhidupkan kembali dan menunggu beberapa saat. Tadi aku sempat berpikir untuk menghubungi Calum sekedar menanyakan keadaannya.

Namun saat ponselku sudah hidup sempurna, kuurungkan niatku. "Summer!!! Pegang teguh prinsipmu!!" Tekadku.

Namun saat akan meletakkan ponselku kembali, ada pesan masuk dari Gwen.

From : Gwen

Besok anterin ke bandara. Plssssssss:'(

Dan saat itulah aku baru menyadari, 2 bulan Calum di LA sudah habis.




To be continued...

Satu part lagi selesaiiiiiiiiiiii

Poprock Star : Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang