"Biar bisa inget kamu."
"Maksudnya inget kalo aku pinjem jaket kamu belum dikembaliin." Ia tertawa.
"Ish tai. Kembaliin buru, aku kedinginan." Aku tahu ia pasti akan memberikanku alasan untuk tidak mengembalikan jaketku. Bukannya alasan yang kudapat, dia malah membungkusku dengan tangannya yang kekar.
"Jaketmu ga bakal sehangat pelukanku." Merinding. Aku malah merinding Calum memelukku. Tapi ucapannya memang benar, jaketku kalah hangat dengan pelukannya.
"Yang lain kemana?" Tanyaku yang masih dibungkus oleh tangannya.
"Dua kadal homo udah tidur daritadi, katanya kedinginan pengen cepet-cepet tidur. Kalo love birds sih, gatau ngapain." Kata Calum.
"Terus kamu kenapa ga ikut tidur juga kaya kadal homo itu?" Bukannya risih, aku malah membalas pelukan orang ini. Karena aku merasa tidak nyaman tanganku terlipat.
"Kasian kamu, sendirian."
Aku cuma bisa berharap pada Tuhan agar pipiku tidak merona. "Besok banyain foto sama aku, biar ga kangen nanti." Kata Calum.
"Dih ga banget." Ia terkekeh lalu memelukku semakin erat. Dan aku sampai ingin tertidur dipelukannya hehehe, "kalau diliat orang, malu ga?" Tanyaku.
"Pelukan gini?" Aku mengangguk. "Biarin aja."
Lalu kami terdiam beberapa saat. Lalu Calum mengambil polaroidnya dan memotret api unggun didepan kami, "ngapain difoto? Ngabisin kertas aja."
"Buat bukti." Jawabnya singkat
"Bukti apa?".
"Kalo ada api unggun yang nyaksiin kita pelukan." Ia memasukan foto itu kedalam saku jaketnya.
***
Paginya, aku melihat Calum dan Luke sedang push up. Aku benar-benar tidur dipelukan Calum, dan seingatku ia mengangkatku untuk direbahkan didalam tenda.
"Pagi Michael." Sapaku pada Michael yang sedang memakan apelnya.
"Pagi Summer." Ia menepuk-nepuk tanah disampingnya mengisyaratkanku untuk duduk.
"Bryana sama Ashton mana?" Tanyaku lagi sambil melihat Calum dan Luke push up sekaligus ber-tos tangan.
"Jogging gatau kemana."
"Kok ga ikut olahraga juga?"
"Kalo aku sixpacks, nanti banyak yang naksir. Nanti kamu juga ikutan naksir kan kasian Calumnya." Kata Michael sambil tertawa.
"Loh kok kasian Calum?"
"Merasa tersaingi kan? Kan Calum suka kamu." 4 kalimat yang langsung mendapatkan ketawa palsuku. "Baper sama Calum?" Tanya Michael.
"Dih baper ngapain?" Tanyaku sambil tertawa.
"Yakali." Lalu Calum dan Luke datang dengan tubuh berkeringat. Mereka langsung duduk didepanku dan Michael, "kemajuan?" Tanya Michael.
Luke memberikan isyarat angka 20 dengan jari tangannya.
"Jam berapa kita balik?" Tanyaku.
"Besok sekolah yak?" Tanya Luke, aku mengangguk. "Sore mau gak?" Aku memberikan jempolku pada Luke. Lalu kulihat Calum yang sedang kelelahan karena keringatnya yang menetes-netes. Kok hot sih?
"Horny deh." Kata Calum singkat yang mengagetkanku.
"Dih apa sih." Aku malah tertawa mendengarnya. Dan itu juga membuat kedua orang teman Calum juga tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Poprock Star : Calum Hood
FanfictionBukan fans tapi hokinya ga ketulungan. ... Summer Houghlas; gadis yang pandai untuk tutup mulut namun sayang ia tak pandai untuk menutupi perasaannya. The last one, ia juga pandai menutupi luka.