Hari ini hari minggu, hari yang paling aku tunggu selama 7 hari. Katanya Calum akan mengajakku ke suatu tempat. Dan Gwen pun menceritakan padaku kalau ia sudah di follback Calum, aku turut bahagia.
Drrt...drrtt...drtttt...
From : big bro
Buka pintunya.
"Yaelah belum juga siap-siap udah nyampe aja." Aku berjalan gontai menuju pintu apartemenku. Disana ia sudah berdiri dengan bucket mawar dan boneka teddy dibelakangnya yang dibawakan oleh petugas apartemen.
"Happy thanksgiving." Ucap Calum.
Anjir kok aku lupa sih sekarang thanks giving. Batinku.
Calum menyuruh petugas itu membawakan boneka teddy yang besar itu masuk ke kamarku lalu ia memberikan uang tip.
"Anjir aku lupa kalo sekarang thanksgiving." Aku menyuruh Calum duduk dan mengambilkannya minum.
"Kamu sih emang pikunan Sam." Ia meneguk air putih itu cepat-cepat. "Suka ga? Aku gatau sih kado apa yang cocok hehe."
"Eh ini bagus banget, gede lagi bonekanya. Makasi ya, nanti hadiah dari aku, aku kirim." Aku membawa boneka itu masuk ke kamar beserta bunganya. Aku jadi tidak enak pada Calum. Ia selalu memberikanku hadiah-hadiah yang tergolong mahal.
"Sekarang siap-siap gih." Kata Calum
Aku tinggal memakai jaket dan sepatu saja, lalu membawa Calum pergi dari apartemenku.
***
Ternyata Calum membawaku ke rumah temannya. Temannya itu sedang mengadakan pesta, dan kalian tahu siapa temannya itu?
It's All Time Low, bitch.
"Pacarnya Calum ya?" Tanya seorang laki-laki padaku. Anjir sayangnya aku tidak terlalu hafal dengan wajah mereka.
"eh bukan kok hehe." Kataku canggung. Lalu Calum menarikku ke teras belakang rumah itu. Jangan kalian pikir pestanya ada pesta minum. Bukan, melainkan pesta seperti bagaimana natal biasanya. Sebentar lagi kan natal tinggal menghitung hari.
Kami duduk di ayunan kecil yang ada disana, ditemani dengan angin yang menabrak-nabrak wajah kami.
Calum membakar satu rokoknya dengan pematik api. "Aku ngerokok bentar ya."
"Jangan ishhh." Aku menjauhkan rokok yang ada ditangannya dari mulut Calum, "berhenti dong rokoknya."
"Ga bisa." Ia menarik tangannya dan menghisap dalam-dalam rokok itu. "Sorry."
Aku mengambil rokok itu kembali dan membuangnya ke tempat sampah. "Permen ada ga?" Tanya dia saat melihatku membuang puntung rokoknya yang bahkan belum habis setengah.
"Ga ada." Kataku sarkas.
"Yah gimana dong? Nanti aku jadinya gatel lah pengen ngerokok." Aku melipat tanganku didepan dada. Calum pun mulai membakar lagi rokoknya itu. Ia menghisap dalam-dalam lalu menghembuskannya.
Karena kesal, aku mengambil kotak rokoknya dan ikut membakar satu puntung rokok dan menghisapnya, "Eh Summer, ga boleh ish." Ia menarik tanganku yang akan menghisap lagi rokok itu. Sebenarnya ini kali pertama aku merokok.Lalu tiba-tiba saja, wajah Calum mendekat kearahku dan menciumku tepat di bibir. Tangannya bergerak untuk mengambil rokok itu dari tanganku. Meskipun aku tidak membalas ciumannya, ia tetap menciumku.
Tak lama kemudian, ia menarik diri dariku. "Jangan pernah ngelakuin hal kaya tadi."
"Kamu lah yang harusnya gitu, jangan pernah ngerokok lagi!" Kataku dengan menaikkan suaraku satu oktaf. Jujur sebenarnya hanya untuk menutupi rasa blushingku gara-gara tadi.
"Okay aku bakal berusaha berhenti, asalkan kamu janji bakal ngejaga rasa strawberry di bibir kamu. Aku suka." Jangan baper Summer! Dia ga cocok sama kamu.
Aku tidak menjawab melainkan memandang kearah lain. Yang ada malah Calum memelukku dari samping, "gatau kenapa, aku ngerasa kamu itu tempat ternyaman."
"Dih gombal receh, gombal anak SD." Sengaja kujawab dengan sarkastik. Ia menatapku sambil memanyunkan bibirnya. Anjir tadi itu bibir nempel sama bibirku.
"Yaudah gabung yuk sama mereka." Calum menarik tanganku dan menggeretku masuk ke dalam rumah itu. Kupikir ini bukan rumah melainkan basecampnya All Time Low.
Setelah selesai dengan pesta, kami pun langsung pulang. Calum mengantarku sampai didepan pintu apartemen. Dia bilang kalau ada urusan penting jadi tidak bisa berlama-lama. Aku tidak kecewa, setidaknya dia meluangkan waktunya untukku merayakan thanksgiving.
Saat aku menutup pintu, aku langsung berlari ke kamar dan memeluk boneka yang Calum berikan. Meskipun giftnya rada basi, tapi aku suka. Dia memperlakukan aku layaknya orang yang dia sayang.
***
Esoknya kuputuskan untuk ke basecamp 5SOS sekedar memberi hadiah untuk mereka berempat. Aku membawakan 4 hoodie untuk mereka, kebetulan kemarin aku berkeliling di sekitaran pusat kota.
"Summerrrr." Michael seperti kegirangan saat melihatku. Aku pun jadi tersenyum-senyum sendiri. Michael menyuruhku masuk dan duduk disalah satu sofa disana.
"Mike, aku bawakan hadiah thanksgiving untukmu. Maaf tidak seberapa." Michael mengambil bingkisan itu kemudian berlari-lari seperti anak kecil yang baru dibelikan mainan.
"Thankyou Summerrrr, kalo nyari Calum cari aja dikamarnya sekalian bangunin dia tuh." Michael langsung kegirangan dan membuka bingkisan itu. Lalu aku menuju kamar Calum. Karena tidak dikunci, aku langsung masuk saja.
Awalnya aku gugup untuk membangunkan Calum karena dia masih asik memeluk guling. Namun dilihat-lihat yang dipeluknya bukanlah guling tapi seperti seorang manusia.
Aku berjalan mendekat kemudian menarik selimutnya, "The fuck!" Betapa kagetnya aku melihat Calum hood shirtless dengan seorang gadis setengah telanjang.
Aku langsung berlari keluar dari kamar itu, "Eh Summer?" Kata Ashton. Ia terlihat terkejut melihatku keluar dari kamar Calum.
"Aku pamit, itu hadiah terakhir dari aku ya Ash." Aku langsung keluar dari rumah itu.
To be continued.

KAMU SEDANG MEMBACA
Poprock Star : Calum Hood
FanfictionBukan fans tapi hokinya ga ketulungan. ... Summer Houghlas; gadis yang pandai untuk tutup mulut namun sayang ia tak pandai untuk menutupi perasaannya. The last one, ia juga pandai menutupi luka.