Aku dan Harry berjalan kekelas, lalu aku melihat bahwa kelas kami kosong. Ya Ampun, aku lupa bahwa kami tidak ada kelas hari ini. Guru kami sedang cuti. Aku menepuk keningku lalu menghadap Harry.
"Harry, apakah kau ingat mengapa kelas kita kosong?"
"Ya, karena dosen banyak bicara itu sedang cuti? Ya itu."
Ahh.. Sungguh menyebalkan.
"Kau mau jalan-jalan?"
"Hey, aku harus izin ke Dann."
Dan dia tertawa. Sungguh, ada apa dengan Dann? Memangnya kenapa kalau dia sangat protective gitu? Diakan hanya ingin menjadi kakak yang baik untukku.
"Iya terserah. Aku hanya menawar. Kalau kau tidak mau, aku tidak keberatan."
Lalu aku berjalan melewatinya, tidak lama, aku mendengar ponselku berbunyi lalu aku menagngkatnya.
"Halo? Dann? Ada apa?"
"Jenna! Cepat datang ke rumah sakit! Liam terkena kecelakaan!"
Apa?! Bagaimana ini mungkin? Aku bisa merasakan air mataku yang mengalir dengan perlahan."B-baiklah! Aku akan k-kesana Dann." kututup telfonnya.
"Ada apa, Jenna?"
"Liam terkena kecelakaan!"
"Baiklah, aku akan mengantarmu."
Tanpa ragu dan berpikir dua kali lipat, aku mengangguk dan kami berlari ke mobil Harry dan berangkat menuju ke rumah sakit. Setiba disana, kami keluar dari mobil dan berlari menuju kamar Liam.
"Liam! Kau tidak apa-apa?"
"Ya aku baik-baik saja. Aku hanya-""Jenna! Mengapa ada orang brengsek ini disini?! Untuk apa kau datang Harry?"
"Aku hanya mengantarkan adikmu, pengecut!""Kalau begitu, pergilah! Aku tidak mau melihat mukamu."
"Baiklah. Aku akan pergi. Semoga cepat sembuh, Li"
"TUNGGU!" aku dan Liam berteriak bersamaan.
"Harry, jangan pergi dulu. Kau baru saja datang denganku."
"Aku tidak mau membuat keributan dengan kakakmu ini. Sampai besok, Jenna."
"Ya, pergilah brengsek!"
"Dann! Ada apa dengamu?! Kau bersikap tidak sopan."
"Bukan aku, tapi dia! Dia itu tidak baik untukmu, Jenna! Dia suka meniduri perempuan lain!"
Aku menganga mulutku saat Dann mengatakan ucapannya kalimat terakhirnya. Aku jadi mengingat waktu Louis juga mengatakan kata-kata itu juga. Hatiku sakit mendengarnya.
"Sudah Dann, cukup! Aku tidak mau kau bertengkar lagi dengannya!"
"Hey kalian! Sudahlah Dann. Biarkan Harry tinggal. Aku juga mau berbicara dengannya tadi. Bukan Harry yang brengsek, melainkan-"
"Liam, aku tau. Aku brengsek."
"Tidak, Dann. Kau tidak brengsek."
"Sudahlah Jenna! Jika aku tidak brengsek, pasti kau tidak akan membela Harry."
"Aku tidak membelanya, hanya mulutmu yang tidak bisa ditahan."
"Aku pergi."
Tunggu, apa?! Pergi?!
"Kemana lagi, Dann?"
"Hanya untuk beberapa hari. Untuk menjauh dari kalian."
"Dann, kau pasti kebanyakan minum alkohol. Berhentilah meminum keras, bung."
"Ini hidupku, Li. Aku hanya ingin menjadi seorang kakak yang baik. Dulu aku hanya kakak yang baik untuk Jenna. Tapi sejak aku pindah kesini, aku menjadi seorang pengecut. Meminum alkohol, ke club, bahkan.."

YOU ARE READING
All The Love, H.
FanfictionHeyho! This is my first Story! Well, maafkan daku kalau ada typonya dan hal-hal yang menjijikan. hope you like this story! And don't forget to leave a vote and comments! :D