Chapter 11

110 13 0
                                    

"Jenna! Cepatlah! Kita harus berangkat sekarang!"

Aku kaget karena Liam memanggilku saat aku sedang bersantai merendamkan diriku di bath tub. Segera aku membersihkan tubuhku, lalu berpakaian. Sudah siap semua, aku dan Liam mengunci pintu apartemen lalu pergi dengan mobilnya.

"Jenna, kau mau mendengar lagu kami?"

Woah, aku kaget saat Liam mengatakan hal itu. Tentu saja aku mau.

"Tentu saja, Liam. Lagu apa yang kalian telah keluarkan?"

"Baru 'They don't know about us'. Aku nyalakan ya."

"Silahkan."

Lalu lagunya mulai. Ya ampun, lagunya enak sekali. Mungkin lagu ini cocok sekali buat yang sedang patah hati dengan kekasihnya. Aku sangat suka bagian Zayn saat dia menanyikan bagiannya dengan nada yang tinggi, atau his high note. Sepanjang jalan, kami hanya mendengarkan lagunya dan menyanyikannya bersama. Kami selalu mengulangkan lagunya karena lagunya sangat teramat enak sekali untuk didengarkan. Baru satu lagu saja sudah sangat bagus, belum lagi lagu mereka yang lain.

"Kita sudah sampai. Ayo turun, Jenna."

"Iya Liam."

Aku dan Liam turun dari mobil dan masuk ke studio. Saat masuk, aku melihat semua orang sangat sibuk. Entah kenapa, ini sangat aneh. Terakhir kalinya aku datang kesini, semuanya berjalan dengan normal, well, seperti biasa saja. Tapi tidak hari ini. Mungkin banyak artis akan merekam lagu mereka? Atau music videonya? Entahlah. Aku dan Liam buru-buru memasuki ruangnya Niall. 

"Hey, kami datang."

"Bagus. Sekarang kita tinggal menunggu Harry."

Harry? Dia belum datang?

"Harry belum datang, Niall?"

"Ya Jenna. Dia belum datang. Dia bilang dia ada urusan."

Ya, urusan uang. Seharusnya kalau ia menjadi seorang penyanyi, dia tidak perlu meminta uang saku seperti anak bocah pada orangtuanya, karena dia bisa meghasilkan uang untuk dirinya sendiri sekarang.  Dasar manja.

"Jenna, apa kau mau minum sesuatu?" Tawar Louis.

"Tidak perlu. Aku tidak haus."

"Ayolah, kau tidak perlu malu."

"Ya Niall benar, Jenna. Kau tidak perlu merasa malu."

"Baiklah. Aku pesan air mineral saja."

"Kau serius? Air mineral saja? Mengapa tidak pesan yang lain?"

"Aku sedang batuk, Niall."

"Baiklah." Lalu Niall memenncet tombol di telefon. Dia mengatakan semua pesanan kami ke pelayan yang sedang ia telefon. Canggih. Tidak lama kemudian, Harry datang.

"Dari mana saja kau, bung?" ucap Zayn.

"Tidak usah banyak ngomong. Apa kalian sudah rekaman?"

"Tentu saja belum. Kami menunggumu."

"Oh, baiklah. Ayo mulai. Aku harus lanjut kerja lagi."

Kami masuk ke dalam ruang rekaman, lalu mereka mulai rekaman. Sepertinya mereka akan merilis album, karena itu mereka sangat sibuk minggu ini. Mereka menyanyikan lagu mereka yang mereka buat yaitu 'Better Than Words'. Bagian yang kusuka adalah bagian Niall, dia menyanyikan lirik 'You make me wanna sshh one more night'. Mereka selalu bercanda. Aku disuruh Louis untuk merekam mereka yang sedang rekaman dengan vidio. Dia bilang dia ingin menyimpan kecandaanya dengan mereka agar bisa menjadi kenangan nanti saat mereka sudah berkeluarga. Mereka suka bercanda dan kadang kecandaanya membuat rekamannya berulang-ulang. Satu jam sudah berlalu. Ahkirnya mereka sudah selesai merekam lagunya. 

All The Love, H.Where stories live. Discover now