Chapter 16

86 12 1
                                    

"Hey, kau siapa? Dimana Dann? Aku ingin berbicara padanya."

Dia membuang nafasanya. Siapa dia? "Hey tampan, ada yang ingin berbicara padamu."

Lalu berubahlah suara perempuan tadi menjadi suara lelaki yang kukenal sejak aku lahir. "Jenna? Ada apa?"

Aku merengut kesal. "Ada apa? Ada apa?! Seharusnya aku yang bertanya ada apa denganmu!" Aku berteriak kepadanya di telefon. Dia sudah gila.

"Tunggu, tenanglah dulu, Jenna. Aku tidak bermaksud--."

"Tidak apa, Dann?! Huh? Apa?! Apa kau tidak sengaja--."

"Aku mabuk, Jenna! Aku bahkan tidak tahu mengapa aku bisa terbangun di hotel ini."

"Tapi aku sudah bilang padamu untuk tidak bermabuk lagi dan bercinta dengan para jalang itu. Kau seharusnya mengendalikan dirimu."

"Ya Jenna. Aku mengerti. Maafkan aku. Tolonglah, maafkan aku."

"Terserah kau. Aku maafkan. Kau sebaiknya pulang sekarang juga atau kau bisa bercinta dengan para jalang itu disana sampai kau puas." Aku menutup telefonnya tanpa mendengar balasannya. Apa yang Dann pikirkan? Pagi-pagi aku sudah pusing dengan kepalaku dan didatangani kabar tentang ini. Aku perlu udara. Lantas aku pergi keluar tepatnya ke gazebo dan menghirup udara yang sangat segar. Inilah yang sedang kubutuhkan. Udara yang sangat segar dipagi hari.

Tak lama kemudian, Liam datang dengan mukanya yang sangat lelah. Sepontan aku berjalan kearahnya. "Li, apa kau baik-baik saja?"

Dia menaruh jaketnya di kursi lalu menengok padaku. "Oh aku baik-baik saja. Apa Dann sudah pulang?" Oh Dann. Aku teringat soal tadi. Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak mungkin berkata bahwa Dann bercinta dengan gadis lain.

"Dann belum pulang. Sepertinya dia masih sibuk." Aku duduk disofa lalu menyalakan televisinya.

"Kau tidak kuliah?" Liam berjalan kearah sofa lalu duduk bersamaku tepatnya disampingku. Dia meletakkan tangannya dibelakang leherku. "Aku masih lelah karena konser kemarin."

"Bagaimana konser kemarin? Apakah konsernya bagus?"

"Komsernya luar biasa! Aku benar-benar bangga padamu, Li. You nailed it."

"Thanks, Jen. Oh ya, Harry menanyakan kabar tentangmu." Mataku membesar lalu aku memutarkan badanku kearahnya. Apa? Harry menanyakan kabarku? Hm, tidak biasanya dia seperti ini.

"Lalu?"

"Hanya itu saja. Dia terlihat cemas padamu." Lalu dia memalingkan wajahnya kearah televisi. Itu saja? Baiklah.

"Oh baiklah." Aku juga memalingkan wajahku ketelevisi.




***

"Harganya 7$ dollar. Apa kau mau memesan yang lain?"

"Tidak itu saja." Lalu dia membwrikan harga yang sama seperti yangku ucapkan padanya.

"Baiklah. Terimakasih. Kau bisa menunggu pesananmu dicounter sebelah sana."

Dia tersenyum padaku lalu meninggalkan kasirnya. Aku senang bisa bekerja kembali ditempat ini. "Hey, Jenna. Senang bertemu denganmu lagi." Aku terloncat kaget mendengar Anna berbicara padaku.

All The Love, H.Where stories live. Discover now