Hari ini ulang tahun Brian. Aku sudah menyiapkan kado. Yah, aku tau Brian mungkin biasa saja menerima kado ini nanti.
Aku menggunakan keahlian menggambarku. Ku gambar doodle yang di dalamnya tertulis happy birthday Brian. Yaaah. Hanya itu yang bisa aku lakukan.
Jam 7 malam, aku mempunyai janji dengan Gerald. Memberi kejutan untuk Brian.
Aku membayangkan seperti apa ekspreainya nanti. Apakah datar datar aja? Atau mungkin terkejut ?? Entahlah.
Nanti aku akan meneriakkan kata surprise !! Padanya. Semoga nanti kejutannya berhasil.
Jam sudah menunjukkan jam 5 sore. Aku segera bersiap diri. Yap ! Aku tau yang ulang tahun adalah Brian ! Tapi boleh kan aku sedikit berdandan.
Dress motif Floral hijau mint yang aku pilih. Yah semoga dandananku ini tidak berlebihan.
"Ya tuhan Ve... !! Ini udah jam berapa !! 6.15 . Gue harus cepet bergegas nih!!"
Aku pun segera bergegas keluar rumah. Dan mencari taksi. Sepuluh menit berlalu, taksi akhirnya datang.
"Pak, agak cepet yaa !" Kataku pada pak supirnya.
Aku berharap kejutan ini akan berakhir indah !
Aku sudah sampai di depan sebuah restaurant dekat rumah Brian. Kemarin Gerald mengatakan disini tempatnya.
Aku masuk menyusuri jalan restaurant. Tak kutemukan sosok Gerald. aku mencarinya di semua sudut. Baru kusadari seorang cowok melambaikan tangan ke arahku. Gerald.
"Sorry, telat !" Kataku sambil duduk disamping Gerald.
"Gak papa kok. Brian nanti kesini jam setengah 8. Dia ada urusan" jelas Gerald.
Kupandangi jam tanganku, masih 6.35. Satu ham lagi Brian akan datang. Yah, tidak apalah, daripada gagal kan?!
Aku memandangi kursi di depanku, ada sebuah jacket berwarna navy. anehnya, kenapa Gerald membawa jacket, sedangkan dia memakai jacketnya.
"Lo bawa jacket dua ?" Tanyaku sambil menunjuk jacket di depanku.
"Oh itu...." belum selesai Gerald menjawab. Aku di kagetkan dengan suara Pria yang berat.
"Gege, temanmu sudah datang?" Dengan refleks aku menoleh pada sumber suara itu.
Surprise!!
Aku terkejut melihatnya. Dia di depan mataku, dia yang selama ini aku cari, yang selama ini meninggalkanku dan Mama. Dia disini ! Dihadapanku.
Tanpa kusadari aku menyenggol gelas disampingku.
Praaang !!
Gelas itu terjatuh. Dan bayangan itu kembali lagi, tapi kali ini orangnya langsung ada dihadapanku.Aku merasa tubuhku lemas. Tanganku bergetar. Mulutku kaku. Mataku ? Rasanya berat, menahan airmataku agar tak jatuh.
"Ve? Lo gak papa ?" Gerald menanyakan keadaanku.
"Gue gak papa kok" lanjutku datar.
Mataku tak berhenti melihat sosok Pria itu. Papaku.
"Ve, kenalin, ini bokap gue" terang Gerald sambil tersenyum
Surprise !! Untuk yang kedua kalinya !!
Aku hanya menatap Gerald nanar. Pria itu, yang tak lain Papaku mengulurkan tangan.
Dengan sekuat hati, aku mengulurkan tanganku juga. Kita saling berjabat tangan. Iyah, berjabat tangan, setelah sepuluh tahun berpisah. Ironis bukan ? Bahkan mungkin dia tidak mengenali wajahku lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Catcher
Teen Fiction"Dream Catcher akan menangkal mimpi burukmu" Apa pernah kau mendengarnya. Apa kau lebih takut pada mimpi buruk ? Lalu bagaimana jika itu kenyataan ? Siapa yang akan menolongmu dari kenyataan yang begitu pahit? Aku Reveline anastasia, gadis kecil...