Hari ini mungkin menjadi salah satu hari burukku. Thata tidak masuk sekolah. Berita bagus untuk Patricia and the genks untuk mengintimidasiku tanpa ada penghalang.
Kantin sangat ramai, namun aku merasa sangat kesepian. Tidak ada teman mengobrol. Diam, menatap gelas yang hampir kosong.
"Wooh.. lihatlah, manusia kesepian" tanpa perlu ku beritahu kalian pasti sudah mengerti. Siapa lagi yang akan mengatakan itu selain dia.
"Heeeh, punya kuping gak ! Diem aja kayak patung" lanjutnya. "By the way, lo pergi aja dari meja ini. Kita mau duduk disini"
"Lo gak liat, minuman gue belum abis" sahutku.
"Oh yaaa" lalu Kenny menuang minumanku ke meja "ooops. Sepertinya minumanmu sudah habis"
"Apa yang lo lakuin" ucapku geram.
"Meja ini akan lebih bermanfaat kalo ada tiga orang disini. Ngerti gak lo" bentak Ana"Dia gak sendirian" tiba tiba ada seorang cowok duduk tepat di depanku.
Dengan santainya
Dia membawa sepiring gado gado dan memakannya dengan lahap. Tanpa memperdulikan tiga maklampir kurang kerjaan." boleh gue duduk disini" aku mengangguk pelan.
"Heh. Siapa lo, berani banget lo duduk disini" umpat Kenny.
"Gue cuman gak suka orang yang suka menindas kayak kalian" ucapnya santai, dengan tetap melahap gado gadonya.
"Heeeh.lo..." amuk Ana
"Udah An, biarin aja mereka. By the way sorry" potong Patricia lalu mereka pergi.
Haaah? Sorry katanya. Gak salah denger ? Sejak kapan patricia bisa bilang maaf ? Huuuh. Untunglaah hal ini berakhir.
Lalu aku seketika melihat cowok di depanku yang sudah menghabiskan sepiring gado gadonya dengan cepat.
"Lo siapa? " tanyaku pelan
" terima kasih" sindirnya dengan tersenyum lebar."Eh iya. Maksudku terima kasih" potongku cepat. "Terima kasih atas bantuannya, tapi itu tidak perlu" kataku sambil meninggalkannya.
"Heyyy... aku hanya ingin membantu" dia memegang lenganku, menatap mataku tajam.
Sepersekian detik aku terhanyut lalu tersadar hampir seluruh mata memandangi kami.
"Lepaskan" kataku pelan.
"Sorry"
***
Rasanya aku tak ingin masuk kelas, pasti Patricia tak akan melepaskanku dengan kejadian di kantin tadi. Tapi aku harus kemana.
Ahhh, aku ke balkon atas saja. Tempat favoritku.Samar samar aku mendengar suara
"Hmmm. Belajarlah yang rajin"
Suara seorang cowok.Tiba tiba aku teringat. Ini pasti suara cowok songong itu, Mr.famous. mungkin dia sedang telpon. Mungkin pacarnya. Berani sekali dia bilang "belajarlah yang rajin" sedangkan dia sedang membolos pelajaran.
Huuuh dasar cowok songong umpatku dalam hati.
Terpaksa aku pergi meninggalkan tempat favoritku.
***
"Mbak Velin kok gak masuk kelas mbak" kata mbak ijah, pedagang bakso di kantin.Akhirnya aku memilih tempat ini, karena aku gak tau lagi mau pergi kemana.
"Laper sih mbak. Hehehe" jawabku singkat sambil nyengar nyengir. gak mungkin kan aku bilang kalo aku terang terangan bilang bolos.
"Kok baksonya di aduk aduk mbak"
keliatan banget aku cuman alesan aja laper. Aku hanya tersenyum lebar. Aku gak mampu lagi untuk menutupi alasanku dengan alasan lainnya.
Priiiiitt.
"Hayo itu siapa yang bolos. Cepat kesini. Anak nakal. Orang tua kalian sudah menyekolahkan.."
Tanpa pikir panjang. Aku langsung lari. Ternyata banyak juga siswa yang membolos. Semua pada kabur ke berbagai arah.
"Jangan lariiii" lanjut Mr. Herman tanpa dihiraukan.
Akhirnya kakiku menuntunku ke tempat yang paling aman dimuka bumi ini. Perpustakaan.
Petugas perpustakaan tersenyum padaku.
"Silahkan, mau baca atau pinjam buku" tanyanya
"Emmm. Baca buku" jawabku sambil tersenyum. Ya semoga saja senyumku tidak terlihat terpaksa.
Aku melihat ada beberapa siswa. Membaca buku dengan tenang.
Hmmmm. enak banget mereka disini. Mr. Herman gak akan ngebubarin mereka yang lagi baca buku disini. Padahal belum tentu mereka disini belajar,mengerjakan tugas. Yakaaan. Mungkin saja mereka bolos sepertiku. Hahaha."Baca buku apa yaa"
Ada satu judul buku yang membuat mataku menerjap senang."Wooow,filosofi dream catcher" aku memandangi sampul bukunya.
Seorang cewek dengan dream catcher yang besar. Senyumku mengembang dibuatnya.
"Itu mitos" suara seorang cowok mengerutkan senyumku. Dan coba tebak siapa.
" lo, ngapain lo disini"
"Sssst. Harap tenang" kata penjaga perpustakaan
"Ini perpustakan, siapapun bisa kesini" jawab cowok itu enteng
"Lo ngikutin gue?" Sergapku dengan suara dikecilkan.
"Jangan GR deh lo"
"Udah cukup deh lo ngurusin gue pas di kantin tadi"
"Tapi, yang gue bilang itu bener"
"Sebenernya, lo itu siapa sih?"
![](https://img.wattpad.com/cover/58163746-288-k198400.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Catcher
Ficção Adolescente"Dream Catcher akan menangkal mimpi burukmu" Apa pernah kau mendengarnya. Apa kau lebih takut pada mimpi buruk ? Lalu bagaimana jika itu kenyataan ? Siapa yang akan menolongmu dari kenyataan yang begitu pahit? Aku Reveline anastasia, gadis kecil...