sleep well

13K 794 2
                                        

Samar samar terlihat bayangan seorang wanita. Yang sangat aku kenali.

"Sayang, kamu sudah sadar?" Tanya mama sambil memberiku segelas air minum. "Kamu pasti haus" aku mengangguk pelan.

"Aku hanya kecapean ma"

"Mama kawatir sama kamu Ve.kamu pingsan 3 jam" sontak aku kaget sampai menyemburkan minumku.
Tiga jam ? Mana mungkin. Aku hanya pingsan beberapa menit.

"Untung teman kamu baik banget Ve, dia bawa kamu kesini, manggilin dokter buat kamu"

"Hah. Temen yang mana ma ? "

"Tadi, temen kamu.cowok. Seragamnya sama kok kayak kamu"

"Cowok?" Tanyaku memastikan

"Iya Ve.. cakep anaknya."

Hmmm. Siapa ya.. cowok. paling itu Gerald. Mama berlebihan banget bilang Gerald cakep.

Hari ini sangat buruk. Patricia semakin menjadi jadi. Dia gak segan menyiksaku kejam. Hari ini aku sampai pingsan. Mungki besok dia akan menyiksaku sampai aku koma. Kapan hal ini berakhir.

Aku mengeluarkan hand phone dari sakuku. sesuatu ikut keluar bersama hapeku. Kecarik kertas terlipat. Aku buka dan.

semoga kamu bisa bertahan dengan segala hal buruk yang menimpamu. Aku yakin kamu seorang yang kuat.

Mataku membelalak. Menduga, siapa yang menulis ini.tanpa nama. Satu nama terbesit di otakku. Siapa lagi kalo bukan Gerald. Selain Thata, Gerald yang tau bagaimana Patricia mengintimidasiku.

Reveline : Tha, lo kapan masuk sekolah.

Thata langsung membalas chatku.

Thata : udah kangen ya :P. Besok kita bisa meet and greet kok hahaha

Reveline : ih PD banget. Tapi iya sih. Gue kesepian nih.

Thata : lo di gangguin lagi sama Pat ?

Reveline : ya gitu deh. Tapi kali ini gue ada yang bantuin

Thata : siapa ?

Reveline : Namanya Gerald. Anak pindahan.

Thata : cieeee.... cowok. Bagus deh. Tuhan selalu mengirimkan malaikat buat lo Ve :)

Reveline : apaan sih lo. Awalnya dia ganggu tapi gue sadar dia baik.

Thata : cieee. Curcol. Emang lo di tolongin apa ?

Reveline : dia nganterin gue ke rumah pas gue pingsan

Thata : hah ? Lo pingsan ? Patricia lagi ?!!

membaca chat terakhir thata. Membuat aku kaget. Bisa bisanya aku keceplosan. Padahal akj gak ingin cerita tentang masalah ini ke Thata. Bikin kuatir aja nanti. Akhirnya chat berakhir tanpa gue balas.

****
"Aaaah. Gue kangen sama loo" ucap thata saat bel istirahat.

Tadi pagi Thata terlambat saat masuk sekolah. Akibatnya dia di setrap pak jono duduk di depan.

"Ihhh. Lo alay banget"

"Biarin, eh mana cowok penyelamat lo. Penasaran gue" mata thata celingak celinguk menyisir ke seluruh penjuru kantin.

"Ssttt. . Jangan keras kerasss." Umpatku pelan

''Yaelah biarin aja lagi... kan.." seru thata mendadak berhenti.

"Kan apa?" Thata menunjuk seseorang di belakangku. Lantas aku menoleh. Sudah kuduga gerald. Sambil membawa sepiring gado gado. Tanpa disuruh duduk, gerald langsung duduk disampingku.

"Lo gerald ?" Tanya Thata sambil membelakkan mata.

"Oh iya. Kenalin, gue gerald, panggil aja Ge" gerald mengulurkan tangannya. Disambut oleh thatha yang mengucapkan namanya.

"Jadi lo yang bantuin Ve selama gue sakit?" Canda Thata yang aku tanggepi dengan lototan mata.

"Hahahaha, dia kan manusia lemah. Jadi harus gue tolong" ge menyahut diiringi tawa Thata.

"Bisa gak gak ngomongin gue" sahutku ketus.

"Jadi lo kemaren beneran di kerjain Patricia ve ?" Tanya Thata serius

"kalo aja gue ada, gue udah jambak jambak rambutnya"

"Lo dikerjain lagi ?" Tanya Ge. Yang ku balas dengan senyum tipis. Apa maksudnya Ge pura pura gak tahu, sedangkan dia sendiri yang menolongku.

"btw, makasih ya Ge lo udah jagain temen gue" Thata emang kelewat alay.

"No problem"

****
"Eh Ve, lo beruntung banget" uca Thata antusias.

"Beruntung apanya"

"Ge. dia cakep Ve, tinggi, rapi, senyumnya ituuu, matanyaa"

"Aaah. Cukup. Gak usah alay deh Tha"

"Yaelah, gue bener kok. Emang nyatanya gituuu"

"Biasa aja"

" lo udah gede Ve, mungkin ini saatnya lo punya pacar" goda Thata

"Sebelum gue nemu bokap gue, gue gak bakal pacaran. Lo tau kan Tha"
"Yaelah, sumpah serapah jaman SMP masih aja lo lakuin Ve" cerocos Thata. "Kalo lo nemu bokap lo pas lo udah tua gimana. Lo mau jadi.."

"Amit amit jabang bayi Tha, omongan lo"

"Heheh.... kan gue cuman gak pengen aja"

"Gue juga usaha kali nemuin bokap"

"Emang lo masih inget muka bokap lo ? Kan udah sepuluh tahun yang lalu Ve.."

"Gue masih inget kok Tha. Sepikun pikunnya gue. Gue inget kejadian sepuluh tahun yang lalu"

Kejadian sepuluh tahun yang lalu, yang membuatku hancur dan ingin tertidur pulas tanpa harus menghadapi kenyataan.

Dream CatcherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang