1. First Day

2.2K 129 5
                                    

Sederet cahaya pagi menghampiri jendela kamarku. Tirai itu terbuka begitu lebar hingga aku dapat merasakan silaunya cahaya pagi. Cahaya kesukaanku yang membangkitkan gairahku untuk menjalani hariku.

Seperti kebiasaanku setiap harinya terbangun oleh jam weker yang sudah hampir kebal ku lempar berkali-kali. Bahkan segayung air setia menemaniku setiap paginya.

"Nes, bangun anak nakal cepat bangun!" bentak mama mengawali pagi ku hari ini.

"Ehmmm... ma aku masih ngantuk" aku menjawab sambil mentupi diriku kembali dengan selimut.

"Heyy cepat bangun jika kau tidak ingin terlambat di hari pertamamu" mama terus mengganggu pagiku.

"Hari pertama apa ma?" tanyaku sambil mengusap-usap mataku dengan masih dalam keadaan terlentang di kasur.

"Ya ampun kau bahkan tidak ingat, dasar anak ini! Ini hari pertama sekolahmu" mama terus mengolok-olokku dengan menepuk-nepuk bokongku dengan bantal.

"Hah? apa?!" Seketika aku terperanjat dari tempat tidurku. Dengan segera aku meninggalkan tempat tidurku dan berlari menuju kamar mandi.

"Ma... tolong ambilkan handukku!" setelah aku selesai mandi. Kebiasaan yang sudah lekat pada diriku yaitu tidak pernah membawa handuk saat ke kamar mandi.

"Kamu ini..." mama memberikan handuk sambil menjewer telingaku.

"Ahhhh sakit ma" aku hanya bisa cemberut sambil manggut-manggut saat mama melepaskan telingaku.

Dengan segera aku mengganti pakaianku dengan seragam yang selalu aku idamkan.

"Yesss.." ucapku sambil menatap di depan cermin. Kesenanganku tidak dapat kugambarkan saat ini, seragam putih abu-abu yang kuidamkan. Dimana saat aku memakainya aku bisa menganggap diriku telah beranjak dewasa dan melupakan aturan-aturan mama yang menyebalkan.

"Ma, kau tidak akan bisa mengaturku lagi" pikiran licik itu terlintas di otak cerdikku saat aku sudah siap berangkat.
Sebelum meninggalkan kamarku hal yang selalu aku lakukan adalah berdoa dalam hati sambil melangkahkan kakiku keluar kamar.

Dengan tergesa-gesa aku menuruni satu-persatu anak tangga itu. Sampai-sampai aku hampir tergelincir di tangga.

"Ma..aku pergi dulu" ucapku sembari mengecup pipi mama dengan segera dan meninggalkan rumah.

"Assalamu'alaikum, sampai jumpa sore nanti Ma, I love you!" dengan ngos-ngosan aku meninggalkan rumah sebelum mama menyadari satu hal.

"Iya, hati-hati sayang, tunggu..."
Mama terdiam, berpikir sejenak. "Sore nanti? Apa maksudnya? Ness pulang tepat waktu, ingat! Awas saja sampai kamu pulang terlambat!" Ucap mama sembari menunjukkan jari telunjuknya di depan pintu.

"Tidak akan Ma, aku sudah dewasa sekarang. Bye Mama!" jawabku sambil melambaikan tanganku pada mama.

"Huhh anak ini benar-benar," ucap mama sambil mengelus dadanya.

●●●

Seperti biasa pagi ini aku berangkat sekolah menaiki bis. Setelah menunggu hampir 10 menitan, bisnya pun datang. Tanpa mempedulikan orang-orang disekitarku aku langsung menaiki bis itu dengan cepat.

"Jangan sampai aku tidak kebagian bangku di hari pertamaku" ucapku dalam hati.

Untungnya aku tidak terlambat pagi ini, aku tersenyum bangga saat memasuki gerbang sekolah.

"Selamat pagi Pak" ucapku sok kenal pada satpam sekolahku.

"Pagi neng," ucapnya yang menghentikan langkahku.

"Apa? Neng pak? Nama saya Agnes pak bukan neng" ucapku sok lugu pada pak satpam.

Dengan sedikit berlari aku pergi menuju mading sekolah ini, menelusuri satu-persatu urutan nama di daftar itu. Aku gelisah saat mencari-cari namaku di daftar itu.

"Hugh..menyebalkan" ucapku dalam hati sembari terus mencari-cari namaku.

Akhirnya aku menemukan namaku di daftar itu, Agnes Amanda Baskoro. Itulah nama pemberian kedua orang tuaku, aku tertegun sementara waktu sebelum akhirnya.

Brukkk!!

"Minggir-minggir awas permisi" ucap seseorang dari balik kerumunan mading yang dipenuhi siswa-siswi baru, tanpa kusadari ia membangunkanku dari lamunanku. Ia menghempaskan tubuhnya yang memaksa masuk ke dalam kerumunan hingga menjatuhkan beberapa orang.

"Maaf ya gue gak sengaja" tanpa rasa bersalah anak itu langsung melihat daftar nama kelas di mading.

Aku yang telah terbangun dari lamunanku pun dengan refleks meninju perutnya dengan kuat. Astaga, kebiasaan deh Nes. Jangan heran ya, aku atlet judo soalnya. Masalah kek gini, refleks jadinya.

"Ahhh maaf maaf" ucapku setelah sadar akan perbuatanku, dengan segera aku mengulurkan tanganku untuk membangkitkannya yang setengah tersungkur itu.

"Ahh, gak papa kok" ucapnya sambil mengambil uluran tanganku dengan sedikit erangan kesakitan yang membuatku sungguh merasa bersalah.

"Lo gapapa kan?" aku tampak sangat khawatir padanya saat ini.

"Ehhh gak papa kok, oh ya nama gue Alexander Michaelis David. Dipanggil David, nama lo siapa?" ia mencoba mengenalkan dirinya padaku dengan keadaan kami yang masih berjabat tangan. Ia membuatku sangat bingung dengan perilakunya tersebut, setelah sadar dari kebingunganku aku langsung membalasnya dengan memperkenalkan diriku.

"Ohh nama gua Agnes, Agnes Amanda Baskoro" itu saja yang bisa kusampaikan padanya dan langsung menarik tanganku dari jabatan tangannya.

"Ohh haii Nes, senang bertemu dengan lo dengan cara yang gak biasa ini" aku langsung menundukkan kepalaku sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal itu.

"Oh ya maaf atas perlakuan Gua tadi" ucapku sembari menatap matanya lekat-lekat, matanya begitu indah dengan seketika mata coklat itu dapat membuat seluruh orang terpesona melihatnya.

"Ahh gapapa kok lagi pula gue udah maafin lo kok" ucapnya yang terus menatapku sambil tersenyum simpul.
Melihat senyumannya tanpa sadar pipiku memerah seperti tomat.

Pertemuan pertama di hari pertama:)

To be continued

Haii semua ini cerita pertamaku. Jadi comment dan vote sangat berharga bagiku😂

Maafkan jika ada kesalahan penulisan dan EYD. Aku masih amatir soalnya. Semoga kalian semua suka ya❤

Terima kasih banyak yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca.

Btw di mulmed itu Agnes ya, anggap aja begitu:v Cast-nya Agnes Michele Ziudith ya😊

I Can't Believe YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang