part 2 Rumah Baru, Tetangga Baru

14.2K 543 3
                                    

dua tahun kemudian

"wuaaaaahhhhhhh." seruku girang, bagaimana tidak ! setelah bekerja sambil menabung selama tiga tahun akhirnya aku berhasil membeli sebuah rumah dikota yang terkenal dengan Lumpianya.

Dengan berbekal surat referensi kerja di hotel selama tiga tahun terakhir aku berhasil diterima di sebuah hotel yang baru saja berdiri di kota Semarang , maka aku pun langsung pindah dari Jakarta . Walau bukan hotel setinggi pencakar langit namun hotel ini terletak didataran tinggi dengan pemandangan indah, udara sejuk dan tentu saja team kerja yang ramah .

Rumahku terletak tidak jauh dari hotel tempat aku bekerja hanya setengah jam dengan berjalan kaki. walau tidak terlalu besar yapi berbentuk minimalis dan full cramik tanpa rumput, aku benci rumput tapi tidak dengan taman maka didepan pagar rumahku terdapat taman kecil, yah ditambah sedikit pot bunga membuat tampak asri.

Dengan tambahan sedikit biaya aku berhasil membuat kolam ikan diteras rumah dengan lampu-lampu gantung dikanopi yang menutupi. singkatnya aku jatuh cinta dengan rumah baruku.

Hari ini aku berencan untuk membeli beberapa ikan untuk kolam ikanku yang baru namun aku tidak tau dimana tempatnya mungkin ada baiknya aku terlebih dulu menyapa tetanggaku sekalian menanyakan dimana tempat menjual ikan.

Dengan berbekal pengalaman training selama enam bulan di kitchen aku membuat enam bolu gulung black forrest dihiasi dengan coklat, wipping cream dan cerry.

"Hm...tampaknya sudah cukup." gumamku saat menaruh potongan cerry yang terakhir kini saatnya aku membawanya kepara tetangga.

Satu persatu aku mengetuk rumah tetangga ku dari yang terjauh ke yang paling dekat dan sekali lagi aku menemui orang-orang yang sangat ramah. Ah tampaknya aku tidak salah pindah kekota ini.

Sekarang tinggal tetangga yang terletak disebelah kiri rumahku. rumahnya tampak begitu indah dengan model natural alami namun modren , seluruh dindingnya dihiasi oleh batu alam dan cramik motif bambu atau kayu. benar-benar rumah idaman batinku. dengan perlahan aku mengangkat tanganku untuk mengetuk rumahnya tapi sebelum tanganku menyentuh dau pintu, tiba-tiba terbuka dan tampil sosok yang sangat WOW. Kenapa WOW?! itu karena dia begitu tinggi mungkin seratus sembilan puluh centi meter, berbahu bidang, mata berwarna biru terang rambut berwarna hitam lebat lurus, kulit putih.

Astaga...apakah saat ini air liurku menetes? pasti akan sangat memalukan kalau ini terjadi.

"Hm...maaf ada yang bisa saya bantu?" oh....my...God! suaranya juga begitu berwibawa ditelingaku. "haloooo" serunya sambil mengibaskan tangan dihadapan mataku membuatku tersadar dari ke-terpesonaan ku. Wajahku memerah tertangkap basah memandangnya dengan pemujaan penuh.

"aa....maaf ini ..saya tetangga baru anda disebelah." kataku salah tingkah sambil memberikan bolu buatanku.

"Ah! jadi kau tetangga baru ya, kemarin aku sudah sempat melihatmu waktu baru sampai, ngomong-ngomong barang kamu banyak sekali." serunya sambil terus berbicara sementara tangannya menerima uluran boluku.

"iya saya baru sampai kemarin dari Jakarta, disana aku tinggal di apartemen jadi barang yang aku bawa lumayan banyak." jelasku sambil tertunduk malu.

"Hai tetangga baru ya?!" seru seseorang dari balik badan pria tadi tak lama kemudian muncul wanita tua mungkin berumur sekitar enam puluh tahunan namun wajahnya masih cantik dan kencang .

" wahhhhh dia cantik sekali, siapa dia kak?" seorang pemuda muncul dari balik bahu sosok WOW , dan kali ini tidak kalah WOW hanya tampak lebih muda.

"Dasar cowok gila, tidak punya malu! minggir kalian!" tiba-tiba seorang gadis cantik, langsing dan tinggi semampai benar-benar seperti model mendorong kedua pria didepannya kesamping dan menggandeng wanita tua disampingnya.

Beloved ( Completed | Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang