Believing , You Shall Receive

6.7K 338 4
                                    

"Ini dia pengantin baru kita!" sorakan riuh direstoran hotel pagi itu ketika Merry dan Luke turun untuk sarapan bersama-sama dengan seluruh keluarga Luke yang hadir di pernikahan keduanya.

"Merry mommy benar-benar bahagia akhirnya Luke berhasil menemukanmu dan langsung menikahimu." ucap Lily berdiri dari duduknya dan menghampiri Merry serta memberikan pelukan seorang mommy. "Kamu tahu nggak apa kata Luke ketika telphone mommy?, katanya kalau tidak menikah secepatnya, dia takut kamu hilang diambil orang, katanya disini banyak banget yang naksir berat sama kamu. ya maklum saja sih kamunya jadi makin cantik ." lanjut Lily yang mengerling kepada Luke.

"Mommy...." erang Luke pasrah sementara Merry tersenyum lebar.

"Merry selamat ya, maaf gara-gara aku harus koas kita jadi lost contact ."Anggel ikut menghampiri dan memberikan pelukan hangat. "Kemarin kamu benar-benar memukau, cantik luar biasa. Iri aku. " Anggel tertawa lebar.

"Sudah-sudah sekarang semuanya bubar kami mau breakfast." Luke menarik Merry menuju salah satu bangku yang masih kosong ditengah-tengah keluarganya.

"Bagaimana kak semalam? Sukses?" Daniel memainkan alis dengan cengiran yang sangat lebar.

"So pasti lah." Jawab Luke santai namun tidak bagi Merry yang telah merah merona.

"Wah alamat nggak lama lagi bisa dapat keponakan nih, aku pesen keponakan cewek yang cantik ya kak. kalau bisa yang mirip Merry." Seru Daniel girang.

"Lebih lucu cowok, kalau bisa yang mirip aku gitu jadi cute." Anggel ikut menimpali sambil menyesap jus jeruk dihadapannya.

"Kalian ini ribut saja dari kemarin." sela Mark ditengah suapan nasi soto ayam yang sudah bertahun-tahun tidak didapatkan di Swiss. "Mau cowok atau cewek asal sehat tidak masalah, dan kalian berdua jangan menunda . Ayah sudah lama ingin punya cucu tapi baru satu yang akhirnya mau menikah." sambung Mark sambil tersenyum ramah kepada Merry.

Merry tersenyum lega ketika kembali merasakan kehangatan keluarga Bavire, sebelumnya Merry sempat takut bila Mark tidak merestui Luke menikah dengannya. Tapi sejak pertama bertemu Ayah Luke, penerimaanlah yang Merry rasakan. Sama sekali tidak ada introgasi apapun, Mark hanya berkata "Daddy yakin kamu adalah yang terbaik bagi anakku, Daddy doakan kalian akan bahagia selamanya."

Hari itu mereka gunakan untuk bernostalgia kuliner makanan khas Indonesia mengingat keluarga Bavire selain Anggel semuanya tinggal diluar negeri sekarang.

"Jadi rencananya kapan kalian balik ke Macau?" Tanya Lily ketika dalam peralanan kembali ke hotel dengan menggunakan mobil pinjaman dari Samuel.

"Besok malam Mom." Jawab Luke sambil tetap fokus pada jalan didepan.

"Setelah mengantar semuanya kembali ke hotel kami akan mengembalikan mobil keteman kami sekaligus mengambil barang-barang yang aku titipkan ditemanku Mom." Sambung Merry.

"Oh kalau begitu kalian dulu dong yang pulang, Kami lusa pagi, Daniel lusa siang hari, dan Anggel lusa sore hari setelah semuanya pulang ." Mark mengangguk-anggukkan kepala setelah menjabarkan jadwal kepulangan masing-masing.

"Iya Dad, cutiku sudah habis ini saja dapat tambahan karena aku nikah. " Luke meringis mengingat untuk satu tahun kedepan dia tidak akan bisa liburan kemanapun lagi, yah nasib seorang pegawai.

"Mending kalian dari pada aku, boro-boro cuti pingin libur saja nggak pernah bisa kalau tidak maksa." Gerutu Anggel ketika mengingat jadwal tugas jaga yang diberikan oleh kepala rumah sakit tempatnya kerja sekarang.

"Makanya seperti aku dong mau liburan tinggal liburan tidak ada yang menghalangi." Seru Daniel sok.

"ya iyalah dasar pengangguran." Seru Anggel dan Luke bersamaan. sementara Mark dan Lily hanya bisa memutar bola mata dan mendesah lelah.

Beloved ( Completed | Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang