Dia tidak pernah tahu siapa ayahnya.
Dia ditolak oleh ibunya sejak masih didalam kandungan.
Dia tidak pernah merasakan pelukan dari orang yang dikasihinya.
Kesuciannya direnggut paksa oleh orang yang dia anggap kekasih.
kerja keras, dugem dan minum...
" Deep in the stillness I can hear you speak You're still an inspiration Can it be That you are mine Forever love And you are watching over me from up above
Fly me up to where you are Beyond the distant star I wish upon tonight To see you smile If only for awhile to know you're there A breath away's not far To where you are"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gemerlap lampu gedung-gedung pencakar langit menghiasi kota Macau, begitu indah dengan warna warni yang menghiasi langit malam menarik dan membuat begitu banyak mata terpukau oleh keindahan yang ditawarkan.
Tiga tahun tujuh bulan dua minggu tiga hari .......sudah selama itu sejak terakhir kali aku mendengar kabarnya.
Apa yang terjadi padanya sehingga tiba-tiba saja menghilang tanpa kabar.
Apakah kamu baik-baik saja......
Sedang apa sekarang......
Apakah kamu bahagia sekarang.....
Merry.....
aku sangat merindukanmu.....
Dimana engkau berada sayang.....
_________________________________
Pandangan matanya menerawang memandang pemandangan kota Macau namun pikirannya melayang jauh, membayang sosok yang begitu cantik dan begitu dicintainya. Menerka-nerka dimana keberadaannya, sedang melakukan apa, dan masih banyak lagi pertanyaan yang terus memenuhi pikiran dan benaknya hingga suara pintu yang terbuka mengalihkan pikirannya.
"Tidak pulang Luke?", Luke memandang sesaat kepada lawan bicaranya sebelum kembali memandang gelapnya malam dihadapannya tanpa menjawab.
"Sampai kapan kamu akan terus seperti ini? Aku yakin dia pasti sudah melupakanmu, apalagi tidak ada kabar sama sekali.", terkadang hati Luke menjadi bimbang saat kembali mendengar pendapat orang lain, namun sebagian dari hatinya masih menolak untuk putus harapan.
Tiba-tiba sebuah pelukan membungkus pinggangnya dengan kepala yang bersandar pada punggungnya, Luke menghela nafas lelah kemudian berusaha mengurai pelukan dipinggangnya yang terus mengeratkan pelukannya.
"Regina, tolong lepaskan."
"Aku mencintaimu Luke, kumohon....buka hatimu untukku Luke, beri aku dan kamu kesempatan." Regina melepaskan pelukannya, beranjak kedepan Luke hingga berhadapan. " Lupakan dia Luke, aku lebih mencintaimu, aku lebih segalanya darinya."
"Tidak Regina, kamu memang lebih segalanya dari dia, tapi hatiku tetap memilihnya, maafkan aku Gina." Perlahan Luke berbalik dan melangkah menjauh hendak meninggalkan Regina.
