"Love has the power of undergoing all things, having faith in all things, hoping all things"
________________________________
"Boleh ya..."
"Enggak!"
"Ayolah Merr...jarang-jarang juga kan."
"Enggak boleh Luke, ini tempat kost-kostan khusus wanita. Noh sono dibaca dulu." Merry mulai kesal dengan segala bentuk rengekan Luke yang minta diijinkan menginap di kost-kosan Merry.
Luke tertawa gemas menyaksikan Merry yang berubah jutek oleh sikap dan kelakuannya yang seperti anak kecil. Tidak kuasa menahan gemas Luke tiba-tiba menarik Merry masuk kedalam pelukannya.
"Eh...eh..Luke!" Merry kalang-kabut dipeluk Luke di depan kost-kostan yang ramai dengan para gadis jomblo penasaran muka mupeng menyaksikan ketampanan Luke.
"Nggak usah malu kamu bilang saja aku tunangan kamu." gumam Luke disela-sela senyum dan ciuman dipuncak kepala Merry.
"Luke! ini di Indonesia bukan Macao, LEPAS!" Merry merasa jengah dengan sikap Luke yang benar-benar tidak tahu tempat dan waktu. Sementara Luke sendiri malah tertawa puas.
" Baiklah-baiklah...." Ucap Luke setelah berhasil mengendalikan nafas disela-sela tawa yang masih terurai. "Besok kamu kerja jam berapa?" sambungnya.
" Besok aku sift sore jadi besok aku bisa bangun siang, capek seharian ini. lagi pula tadi pagi belum puas tidur sudah diributin sama Carolina buat make up." jelas Merry disela-sela kuap akibat lelah dan mengantuk. Merasa tidak ada yang menanggapi Merry berpaling menatap Luke yang tersenyum memandangnya dengan begitu lekat dan dalam.
"Kenapa kamu memandangiku seperti itu?" kerutan muncul didahinya saat Luke masih saja terdiam memandanginya. Tidak mendapatkan jawaban apapun maka Merry memutuskan untuk meninggalkan Luke sambil mengedikan bahunya acuh.
"Lho...Hei kok malah masuk sih, aku kan masih kangen." Luke segera sadar tepat sesaat setelah Merry membalikan badan untuk meninggalkannya. Sementara Merry hanya memutar matanya acuh dan terus melangkah masuk kedalam kamar .
"Yah...." Luke mendesah sedih karena ditinggalkan didepan kost namun tidak dengan hatinya yang terasa penuh oleh kebahagiaan karena telah kembali menemukan Merry-nya, lagi pula kali ini dia tidak akan kehilangan Merry untuk kedua kalinya tekat Luke.
Dengan senyum lebar Luke melangkah keluar dari pemukiman padat penduduk untuk mencegat taxi dan kembali ke hotel dengan harapan dapat tidur nyenyak kali ini setelah sekian lama tidurnya selalu dibayangi kekhawatiran dan rindu yang mendalam terhadap Merry.
Senyum terus terukir dibibir Luke sepanjang perjalanan didalam taxi menuju hotel hingga sebuah dering telepon membuyarkan Lamunannya namun senyumnya semakin merekah setelah mengetahui siapa yang menghubunginya malam-malam.
"Ha-" belum sempat Luke menyelesaikan sapaan, suara diseberang telah menginterupsinya.
"Besok jemput jam satu siang ya. Bye love you." Luke tertawa lepas menanggapi kelakuan Merry yang langsung memutus telepon setelah menyampaikan keinginannya.
Luke hanya bisa menggelengkan kepalanya mengagumi Merry yang selalu saja bisa menggetarkan sekaligus menghangatkan hatinya , bahkan Luke tidak habis pikir bagaimana mungkin seorang Merry bisa begitu menguasai hatinya .
Selama ini begitu banyak wanita silih berganti mengisi perjalanan asmaranya namun tidak ada satupun yang seperti Merry menyedot seluruh perhatiannya, menjajah hatinya sesukanya, mengikat hatinya hingga Luke tidak mampu lagi berpaling pada yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved ( Completed | Selesai )
Literatura FemininaDia tidak pernah tahu siapa ayahnya. Dia ditolak oleh ibunya sejak masih didalam kandungan. Dia tidak pernah merasakan pelukan dari orang yang dikasihinya. Kesuciannya direnggut paksa oleh orang yang dia anggap kekasih. kerja keras, dugem dan minum...