Miss you like crazy

6.7K 375 15
                                    

Matahari telah begitu tinggi begitu pula jutaan manusia yang telah memulai aktifitasnya sejak tadi pagi, namun tidak urung beberapa orang masih bergelung di bawah selimut tebal mengingat ini adalah hari minggu saat yang tepat bagi sebagian orang untuk bermalas-malasan setelah aktifitas yang begitu padat dan melelahkan selama satu minggu ini. Begitu pula Merry yang saat ini masih asik bergelung di bawah selimut tebal meresapi kenyamanan yang jarang bisa dirasakan dan nikmati hingga bunyi telepon genggam mengusik tidurnya.

"Halo....", dengan malas dan mata yang masih melekat, Merry menggapai telepon genggam dinakas.

"Merry kamu sudah sampai mana?, jangan katakan kamu masih tidur!", Merry sontak tersadar sepenuhnya begitu mendengar suara diujung telepon, semua rasa kantuknya melayang pergi diganti rasa dingin yang merayapi punggungnya dikala dia melihat jam didinding telah menunjukan pukul tujuh pagi.

"Astaga!!!!!" Merry langsung melemparkan telepon genggamnya kemudian pontang-panting lari kekamar mandi, mandi secepat kilat yang dia mampu. Sementara suara Carolina yang sedang marah-marah tidak berujung terus terdengar dari telepon genggam yang tergeletak diatas tempat tidur.

Selesai mandi Merry segera mengenakan pakaian, menyambar tas kemudian melajukan mobilnya menuju salon dimana Carolina telah menunggu.

Tidak butuh waktu lama untuk sampai ke salon, Merry disambut dengan lirikan tajam Carolina yang siap menyorotkan sinar laser untuk membunuhnya untung Carolina sedang memakai gaun pengantin diapit para karyawan butik, jadi Merry aman untuk sementara waktu ini.

Tidak lama kemudian Merry telah siap dengan penampilannya yang memukau sebagai pendamping mempelai wanita.

"kok kamu lebih cantik dari aku!", Seru Carolina kesal dengan kedua tangannya yang berkacak pinggang.

Merry hanya memandangnya dengan kedua alis terangkat kemudian tanpa dosa berkata "Ya maaf." Sehingga sukses membuat sang mempelai wanita cemberut dan mengerutu tidak jelas.

"Oke semua sudah siap, sekarang kita segera berangkat." Seorang staff EO membantu Carolina membereskan semua keperluannya kemudian dalam sekejap semuanya telah siap didalam mobil masing-masing melaju ketempat pemberkatan Carolina dan Samuel.

Prosesi pemberkatan nikah berlangsung dengan begitu hikmad dan mengharukan, setelah itu dilanjutkan sesi pemotretan. Merry memandang keduanya dengan perasaan bahagia namun juga tidak dapat dipungkiri ada sedikit rasa iri terselip dihatinya. Entah kapan dia akan bisa meraih kebahagiaan seperti Carolina hari ini.

Pernikahan...andaikan dulu dia menerima lamaran Luke mungkin saat ini dia telah mengalami apa yang Carolina alami saat ini, dan tentunya saat ini dia telah menyandang status sebagi seorang istri.

Merry mendesah sedih, ditengadahkan wajahnya ke awan biru diatasnya. Matanya menerawang jauh membawa sejuta kerinduan akan seseorang yang jauh disana. "Luke...kangen."ungkapan hatinya yang terdalam meluncur dengan lirih menyisakan pilu dihatinya. Berharap untaian rindu itu tersampaikan melalui angin yang bertiup.

Yang tidak pernah disadarinya ketika untaian rindu itu telah benar-benar tersampaikan pada sosok pria dengan setelan jas yang membungkus pas ditubuh kekarnya. Seseorang yang sejak tadi mengamatinya dari jauh, selalu berada beberapa meter dibelakangnya, memastikan apakah gadis didepannya adalah orang yang selama ini dicarinya, mengamatinya dan mempersiapkan apabila hanya penolakan yang akan kembali didapatnya. Dengan berat pria itu menarik nafas dalam-dalam kemudian melangkah pergi.

Bukan untuk pulang namun untuk mengikiti Merry kemanapun gadis itu pergi kemudian mempersiapkan rencana untuk malam ini .

Senyum dan semangat yang kembali menyala tercetak jelas diwajahnya yang tampan . Matanya yang biru cemerlang semakin bersinar.

Beloved ( Completed | Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang