Bgn. 12 - Trauma Arlena

3.5K 216 2
                                    

Bila ada yang salah mohon diingatkan, supaya bisa diperbaiki. Sekian!. (^_^).

Silahkan membaca!.

* I Hate Popular! *

Adriana dan Dion sudah sampai di taman bermain, tempat tujuan mereka untuk berkencan berikutnya. setelah mereka memasukki taman bermain ini, Adriana dengan semangat berjalan cepat mencari wahana rumah hantu itu. Karena hari ini hari minggu, banyak orang-orang yang berdatangan kesini menikmati permainan disini. Orang-orang berlalu lalang disekelilingnya, Adriana melihat keluarga hingga pasangan yang ceria atau senang berjalan-jalan disekelilingnya.

Dion memengang tangannya, berlari mengejar Adriana yang berjalan sangat cepat menjauhinya. "Jangan jauh-jauh dariku". Peringatannya muram. Adriana mengangguk, "iya-iya." Jawabnya sambil senyam senyum. Saat mereka sampai ditempat tujuan mereka, Adriana dengan mata penuh penasaran sekaligus binar kegembiraan, melangkah tak sabar menuju ke wahana itu saat menemukannya. Dion mengikutinya dengan pemikiran reaksi Adriana nanti di dalam, pasti dia bahkan menatap datar hantu yang tiba-tiba mengejutkannya nanti atau bertanya dengan polos kalau ini bukanlah hantu yang mengerikan dan cara mengejutkannya kurang bagus.

Berselang pasangan itu memasuki wahana itu, Arlena, Nina dan Aldo menyusul dibelakang, Arlena memandang takut tempat itu sebentar yang segera ditutupinya begitu mereka mendekat kesana, awalnya cukup sulit untuk memasuki wahana itu bertiga, soalnya hanya diperbolehkan pasangan saja yang masuk.

"Para hantu akan mengejutkan seperti apa ya?" Tanya iseng Nina saat mereka melangkah memasuki wahana itu. Ini pertama kali untuknya.

"Entah lah, mungkin seperti di film-film kali" jawab Aldo mengenggam tangan Nina. Arlena yang berjalan dibelakang mereka gugup dan gemetar ketakutan, dia tidak dapat berkomentar apapun. Meski begitu dia mencoba menutupinya dengan bersikap tenang sebisa mungkin.

"Bagaimana pendapatmu Arlena?, apa mereka nanti akan mengejutkan kita dengan mengerikan?" Tanya Nina menatap Arlena yang berjalan dibelakangnya, suasana didalam gelap remang, tapi dia tahu Arlena dibelakangnya.

"Yah.... kita lihat saja nanti" jawab Arlena seadanya. Lalu mereka berjalan dan setiap ada hantu yang tiba-tiba muncul disertai suara cekikikan mengerikan, Nina agak kaget tapi hanya itu, Aldo menatap datar semua hantu itu, dia tidak takut hantu. Sedangkan Arlena nyaris pingsan ketakutan, dia selalu menutup rapat mulutnya yang hendak mengeluarkan jeritan saat ada hantu yang mengejutkannya tadi atau menggunakan tangannya untuk menutup mulutnya.

Sedangkan pasangan Adriana dan Dion berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Pemikiran Dion soal reaksi Adriana benar adanya, Adriana hanya menatap datar kejutan demi kejutan para hantu itu.

- Adriana -

Huf...!, kurang mengejutkan!, pikirku saat melewati beberapa hantu. Ternyata nggak terlalu menakutkan.

Aku sudah biasa dikejutkan seperti itu, bahkan dengan lebih hebat caranya. Kenapa aku nggak takut?, jawabannya karena kak Wendi, dia suka menjahiliku dengan menakut-nakutiku saat aku masih SD.

* Penjelasan *

Saat itu sedang malam hari, aku yang bangun tengah malam beranjak bangun dari kasurku, aku merasa haus dan berjalan keluar kamar menuju dapur.

Saat itu suasana gelap dengan lampu dimatikan, berjalan pelan-pelan biar nggak kesandung atau tertumbur barang.

waktu memasuki dapur, aku baru berjalan beberapa langkah menuju ke meja tempat minuman itu berada. Tiba-tiba ada topeng putih yang bercahaya didepanku, aku tersentak kaget dan berteriak secara refleks. Tak lama kemudian setelah aku berteriak suara tawa kak Wendi terdengar. Dia menghidupkan lampu ruang dapur, "hahaha...!, wajah ketakutanmu lucu, dek!" Dia masih tertawa terpingkal-pingkal sambil menyandarkan diri ke dinding, aku masih syok dan mematung.

Popular? I Hate Popular!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang