Ekstra - Pesta Tina dan Jefery

5.2K 181 18
                                    

- Semua -

"Arlena!, sudah kukatakan kalau kau tidak perlu datang untuk mendandaniku ke pesta nanti!." Adriana berteriak sambil berlari dari kejaran Arlena yang membawa tas berisi alat yang sangat ditakutinya, make up. Mereka berlari hingga keluar dan memasuki area ruang tamu. Adriana yang memang belum mengganti pakaiannya berlari mengelilingi ruangan diikuti Arlena yang sedang mengejarnya, Arlena pun sama, ia juga belum menggunakan pakaian pestanya karena tahu kalau ia pasti harus mengejar Adriana untuk didandani.

Kalau kalian berpikir kenapa Adriana masih takut dengan namanya make up?, padahal Natalia selalu membantu Adriana hampir setiap hari mendandaninya. Natalia memang membantu memperbaiki kebiasaan Adriana yang mengacuhkan kondisi penampilannya selama ini tapi hanya sebatas tatanan rambut dan mode baju, tidak lebih dari itu. Makanya Adriana masih dengan sangat trauma menakuti make up.

Natalia yang telah selesai mempersiapkan diri beranjak keluar dari kamarnya dan melihat keributan di depan. Mata Natalia menajam melihat penampilan anaknya yang belum berubah, "Ana!, kenapa belum mengganti pakaianmu?."

"Ana baru saja akan melakukannya ma!, hanya saja Arlena tiba-tiba datang dan mengancamku dengan benda itu!."

"Benda itu?." Natalia melihat tas yang ditunjuk dengan jari oleh Adriana yang masih sibuk melarikan diri dari Arlena yang terus mengejarnya.

"Biasalah ma, itu peralatan make up. Arlena cuma mau membantu Adriana untuk persiapan ke pesta nanti, hanya saja anak mama satu itu langsung kabur begitu melihat apa yang dibawa Arlena." Sahut Wendi yang tengah santai duduk di sofa ruang tamu sambil menonton aksi kejar-kejaran di ruang itu.

Natalia mendesah mendengar penuturan itu, Natalia melihat aksi kejar-kejaran Arlena dan Adriana lalu mencoba membujuknya, "Ana!, apa kau tidak ingin tampil cantik untuk Dion nanti?."

Dan berhasil, Adriana menatap Natalia dan berhenti, ekspresi wajahnya tampak berpikir. Arlena tersenyum senang dengan napas kelelahan mengejar Adriana. Arlena berpikir kalau perkataan Natalia cukup membuatnya mau didandani.

"Dion pasti ingin melihatmu tampil cantik di pesta nanti, jadi terimalah ajakkan Arlena untuk mendandanimu." Natalia masih mencoba membujuk sang anak agar mau didandani. Stephen yang berada dibelakangnya hanya menonton saja, ia rasa ia tahu jawaban anaknya nanti.

"Dion menerima Ana apa adanya dan pastinya Dion tidak mempermasalahkan kalau Ana tidak berdandan!." Jawab Adriana mantap menggoyahkan pemikiran Arlena sebelumnya dan menimbulkan kekehan geli Stephen dan Wendi, Natalia mendesah lagi mendengar jawaban itu lalu tatapannya mengarah ke Arlena.

Melihatnya Arlena dengan sigap langsung menahan Adriana yang hendak kabur, Adriana langsung gemetar saat melihat senyum manis Arlena, itu senyuman malaikat maut!. "Memang benar Dion tidak mempermasalahkannya tapi." Arlena menekankan kata tapi masih sambil menahan lengan Adriana. "Kau harus tampil menawan sebagai kekasihnya di pesta nanti kalau tidak mereka akan merendahkan pilihan Dion kalau kau, kekasihnya, hanya tampil apa adanya." Arlena hanya berkata jujur, kadang kebanyakan orang hanya melihat penampilan luar ketimbang dalamnya dan pastinya tamu disana kebanyakan akan melihat dari satu sisi itu saja.

Adriana yang mendengarnya langsung diam, agak kaget mendengarnya. Ia memang selama ini tidak pernah peduli anggapan orang lain soal dirinya mau penampilannya seperti apapun, tapi mendengar penuturan Arlena membuatnya merasa bersalah karena sempat menolak untuk dirias.

Stephen dan Natalia membenarkan dalam hati, mereka pun memikirkan hal yang sama, mereka menatap Adriana yang terdiam. Wendi merasa malas mendengar hal yang berbau seperti ini, ia sangat tahu kalau keluarganya ini sangat tidak menyukainya juga, namun mereka sekarang berada dilingkupan itu dan tidak bisa mundur lagi.

Popular? I Hate Popular!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang