Ekstra - Pertandingan

5.7K 184 24
                                    

- Semua -

"Maaf!." Ucap seorang wanita cantik kepada sang tokoh utama dalam cerita ini. Mereka semua berkumpul dibagian samping ruang pesta yang masih berlangsung.

Adriana memasang wajah bingung melihat wajah ngeri wanita di depannya ini. "Mmh, aku sudah memaafkanmu kok." Adriana menjawab jujur, toh hatinya sudah tidak apa-apa sekarang.

Wanita di depannya ini tersenyum cerah dan memandang Adriana dengan mata berkaca-kaca, kemudian memeluk Adriana erat. "Terima kasih!, aku senang karena kau yang menjadi kekasih Dion!." Katanya dengan penuh syukur.

Yang lain hanya geleng-geleng kepala melihatnya, salah seorang pria yang ada disana mendekati mereka dan berkata tajam, "sekarang kau bersyukur ya."

Adriana dapat merasakan wanita itu meringis disampingnya, Adriana menatap Dion yang sekarang berdiri di samping pria itu dan menatap wanita di sampingnya tak kalah tajam.

"Aku janji tidak akan mengulanginya lagi!, karena itu maafkan aku!." Wanita itu memandang takut pria disamping Dion. Pria itu menatap datar wanita di sampingnya.

"Dion." Panggil Adriana pelan. Saat Dion menatapnya, Adriana menggeleng pelan sebagai kode menyudahi semua ini dan memaafkannya.

Dion awalnya hanya diam tapi melihat tatapan memohon Adriana membuatnya memilih menuruti kemauan sang kekasih. "Kali ini kumaafkan, awas saja kalau kau melakukannya lagi." Peringatannya pada akhirnya.

Wanita itu mengangguk semangat, "aku janji!." Tapi pria yang berada disamping Dion masih menatap datar wanita disampingnya.

.

"Perkenalkan, namaku Carla." Carla mengulurkan tangannya berkenalan.

Adriana menyambutnya ramah dan mengenalkan dirinya juga.

"Maaf dengan kejadian tadi, kuharap kau tidak membenciku." Katanya penuh harap.

"Tidak apa-apa kok." Adriana menenangkan kegelisahan Carla yang terus meminta maaf. Sekarang mereka masih di dalam pesta. Mereka duduk di sofa ruang samping pesta. Para wanita duduk disana berbincang sementara para pria berdiri tidak jauh dari mereka sedang membicarakan sesuatu juga.

"Ck, kalau aku jadi dirimu, Adriana. Aku tidak akan memaafkannya semudah itu." Celutuk Arlena disebelahnya. Nina hanya diam menonton pembicaraan mereka.

Carla hanya menunduk sedih mendengarnya. Adriana mengelus lengannya menenangkan, menatap Arlena galak.

"Apa?, bukannya aku benar?." Tanya Arlena membela diri.

Nina melerai, "sudah-sudah, kalian jangan mulai bertengkar."

"Siapa yang bertengkar?." Aldo berdiri disamping Nina, para pria juga mendekati pasangan masing-masing kecuali Hery. Acara berbincang mereka sudah selesai.

"Apa yang terjadi, hm?." Leo bertanya dengan Arlena yang menduduki sofa single.

Adriana menggeleng agar Arlena tidak mengatakan apapun, Arlena cemberut tapi memilih diam. Leo mengelus kepala Arlena pelan meminta perhatian. Arlena menatapnya. "Tidak apa-apa kok, aku juga salah sempat berkata ketus dengannya." Arlena memberitahu.

Adriana tersenyum menatap Arlena, " aku tidak marah kok, aku mengerti kalau itulah alasanmu melakukannya." Adriana menatap Carla yang masih menunduk.

Pria itu -Aaron- mendekat dan menatap Carla sebentar sebelum menatap Adriana. "Aku juga meminta maaf atas kejahilannya itu, dia ini sudah menganggap Dion sebagai saudara sehingga melakukannya." Ujarnya meminta maaf.

"Tidak perlu meminta maaf lagi." Adriana kebingungan melihat pasangan didepannya ini. Adriana menatap Dion meminta tolong.

"Kurasa kalian sudah dengar kalau kekasihku telah memaafkan Carla--."

Popular? I Hate Popular!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang