Bgn. 18 - Awal Tindakan

2.9K 171 0
                                    

- Semua -

Adriana memasuki gerbang sekolah. Fokusnya hanya pada tujuannya menuju kelas. Ia dapat merasakan tatapan siswa lainnya disekelilingnya yang menatapnya dengan berbagai macam tatapan yang tentunya coba dia acuhkan. Perasaan senang yang ia alami kemarin bisa memperbaiki moodnya yang sempat buruk. Hari ini Adriana berencana bertanya dengan Dion apa maksud perkataannya kemarin itu.

Saat hendak memasuki gedung sekolah, Adriana, yang memiliki firasat tajam turunan ayahnya. Merasakan kalau ada sesuatu yang janggal. Dia berhenti beberapa meter dari gedung, menatap dengan teliti lantai atas gedung. Disana, dilantai tiga, ada seorang siswa yang berdiri disana menatap tajam Adriana. Adriana juga melihat kepala seseorang yang sedikit menyembul dibalik dinding pembatas disebelah siswa yang menatapnya tajam. Adriana menduga-duga kalau ia akan disiram sesuatu atau sesuatu yang kotor akan dilemparkan kepadanya. Adriana melirik kesekelilingnya, dia bisa melihat kalau siswa-siswi banyak yang menatapnya penuh harap, tak jarang ada yang sesekali menatap seseorang diatas.

Adriana menghembuskan napas pelan, mungkin karena tersiar kabar kalau aku tidak dekat dengan Dion menyebabkan mereka dengan berani membullyku tanpa takut akan mendapat ganjaran, pikirnya. Adriana mencoba berjalan acuh seakan tidak tahu kalau dia akan disiram sesuatu. Dalam perjalanannya memasuki gedung, dia bisa mendengar sesuatu dilempar jatuh. Dengan cepat Adriana menghindar kesamping dan selamat dari sampah-sampah yang dilempar dari atas. Terdengar erangan kesal dan desahan disekelilingnya, namun Adriana memilih acuh dan tetap melanjutkan perjalanannya menuju kelas.

Sepanjang perjalanannya dia mendengar bisik-bisik disekitarnya, sampai saat memasuki kelas, kelas yang sempat ribut langsung sunyi. Satu kelas menatapnya dalam diam. Dengan tetap acuh, Adriana menuju kursinya, saat mendekati kursinya Adriana mencoba melihat dengan baik-baik kursinya dan laci mejanya. Tak ada apa-apa yang cukup melegakannya. Dia duduk dan mencoba dengan tenang membuka hpnya dan mendengarkan musik. Kelas yang sempat sunyi langsung riuh akan bisik-bisik. Topik utamanya tentu saja Adriana. Adriana yang memang memasang volume keras tidak akan mendengar hinaan dan rasa iba dari setiap percakapan disana.

Tak berapa lama terdengar teriakan yang terkesan berlebihan dari koridor kelas. Dion berjalan memasuki kelas dengan wajah cuek andalannya berjalan dengan tenang menuju mejanya. Disampingnya ada Sely yang bergelayut manja disampingnya serta teman-teman Sely yang mengikuti. Hery dan Leo ikut masuk kedalam kelas. Dion yang melepaskan pegangan Sely langsung menduduki kursinya yang bersebelahan dengan Adriana. Dion melihat Adriana yang menaruh kepala diantara lipatan tangan sebagai bantalan dengan earphone terpasang ditelinga dengan tatapan tak terbaca. Sely yang juga melihatnya mengerutkan dahi dengan marah, lalu berajak mendekati meja Adriana, "minggir." Katanya angkuh seakan kursi yang diduduki Adriana adalah miliknya.

Adriana tidak menyahut karena selain karena earphone yang terpasang ditelinganya, dia juga sebenarnya sedang tertidur sangking hanyutnya mendengar lagu yang ia dengar. Sely yang kesal melihat Adriana tidak menyahut mencoba menarik earphone yang terpasang ditelinga Adriana. Tangannya dicegah, Hery menengahi sebelum Sely mencoba berbuat semena-mena terhadap Adriana, apalagi dihadapan Dion yang bisa membuatnya marah dan rencana mereka gagal seketika. Kalau Sely tahu Dion masih punya perasaan dengan Adriana bisa gawat.

"Kau bisa duduk di kursi lain, kursi ini sudah diduduki orang lain. Cari kursi yang lain selain kursi ini." Hery mencoba bersikap ramah dengan mengatakannya pelan. Leo juga mendekat kesisi meja Adriana, membelakangi Adriana. Menatap tajam Sely. Mereka sengaja ikut masuk kedalam kelas Dion karena tahu kalau Sely akan melakukan hal ini, labih baik mereka mencoba melindungi Adriana ketimbang semua rencana yang sudah disusun kacau.

Sely marah dan menghempas jauh tangannya, menatap benci Leo dan Hery, dan menatap tajam terakhir Adriana yang sedang tertidur sebelum memilih mengusir orang yang duduk didepan Dion dan duduk dihadapan Dion yang tampak muak.

Popular? I Hate Popular!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang