Bgn. 1 - Awal kesialan

12.7K 567 13
                                    

Ini cerita pertamaku maaf kalau kurang menurut pembaca. Cerita ini murni ceritaku, hasil pemikiranku. Cerita ini murni fiksi!.

* I *

- Adriana -

Melangkahkan kaki melawati gerbang sekolah Taufik. Aku menundukkan badan dan membaur dengan gerombolan orang yang jalan di depanku. Ini teknik menjadi transparan!. Mengapa aku malah mau menjadi transparan?, jawabannya karena aku ingin!. No comment ya!. Lebih enak menjadi orang yang gak terlibat masalah apa pun menurutku. Mengapa?, pernah punya masalah?, jawabannya ya gak pernah!. Nah kalau gitu kenapa aku malah kayak gini?. Aku memang suka menyendiri!.

Ah dari pada melenceng kejauhan lebih baik aku memperkenalkan diri, namaku Adriana Melani, kelas XI, tentunya perempuan, umurku 16 tahun, hobi tentunya menjadi transparan!.

Tiba-tiba terdengar suara teriakkan histeris yang terkesan lebay dari arah gerbang. Gerombolan yang kubaur berhenti dan mebalikkan badan mengarah sana. Aku juga berbalik melihat, biar gak kelihatan kalau beda sendiri.

Kya! Mereka tampan ya!

Dion tersenyumlah padaku!

Kya!!

Hery tataplah aku!

Leo kau sangat cool!

Kya!!.

Ah andai salah seorang dari
mereka adalah pacarku!.

Oh, sungguh, menjijikkan. Aku memutar bola mataku saat mendengar teriakkan tadi. Jujur aja padahal ini sekolah yang tergolong kelas elit karena yang masuk hanya orang yang pintar atau kaya aja tapi kelakuannya banyak yang gak beres. Ada yang tanya kenapa aku bisa masuk?. Kalau ada aku jawab nih. Aku juga heran kenapa bisa padahal aku gak kaya dan pintar, waktu itu orang tuaku memaksa ikut tes masuk. Ya aku ikut lah, aku nurut orang tua. Ha ha. Dan ajaibnya entah karena hoki atau apa, aku masuk!. Aku lulus!. Eh tunggu dulu, kok melenceng jauh lagi. Kita kembali ketopik dihadapanku.

Mereka para pria terpopuler. Pertama Dion Ferdinan, kedua Hery Diagantara lalu terakhir Leo Fernando. Mereka pokoknya tampan dan kaya, entah punya perusahaan apa aku juga gak tau mana peduli aku soal mereka. Aku cuma dengar dari orang yang suka gosip kalau Dion itu orangnya cuek plus dingin, Hery orangnya ramah pada siapapun murah senyum, lalu Leo orangnya pendiam. Hebat mereka bisa berteman padahal punya sifat seperti itu.

Tiba-tiba, orang-orang berpencar memberi jalan entah kepada siapa. Aku juga mundur tidak mau terkena senggolan orang. Lalu melihat para cewek populer lewat. Banyak orang berbisik-bisik dan tak jarang terdengar siulan dari para lelaki. Jujur, aku melihat wajah para cewek aja mau muntah. Soalnya dandanan mereka menor-menor. Cantik dari mana coba. Menurutku hanya Arlena yang cantik dan normal, soalnya dia gak pakai make up berlebihan. Wajahnya polos tanpa riasan. Sedangkan tiga lainnya, Sely Indriyani, Kirana Gabriella, Sesilia Lena mereka sangat menor!. Sama seperti para pria popular aku juga gak tau profil lengkap mereka. Kalau sifat, aku bergidik memikirkannya, pokoknya parah dan hampir mendekati 'bitch'. Aku gak mau ngomong lah pokoknya. Kecuali Arlena menurutku. He he. dia ramah dan lembut lain lah dari pada yang lain.

Kulihat mereka berjalan mendekat ke para pria populer. Sely maju mendekati Dion dan tersenyum menggoda. "pagi Dion, nanti kita ke kantin bareng yuk?". Rayunya.

"tidak" jawaban pendek banget. Sely merangkul ke lengan Dion, "kenapa enggak sih?".

"males" katanya dingin dan melepaskan rangkulan Sely. Dan jalan pergi gitu aja. Sely berteriak memanggil yang tidak ditanggapi Dion. Teman-teman Dion juga ikut pergi. Kulihat teman-teman Sely memberi dukungan kepadanya. Semua hanya menatap dalam diam melihat kejadian itu toh mereka tau bagaimana sikap Dion. Sely memang sering mendekati Dion dan juga sering dicampakkan juga oleh Dion.

Popular? I Hate Popular!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang