- Semua -
"kalian tahu kan kalau aku membenci 'Dia'?" tanya Aldo menatap temannya satu persatu. Dion, Leo dan Hery menganggukkan kepala mereka, mereka tahu siapa itu 'Dia'.
"'Dia' melakukannya lagi". Beritahu Aldo ambigu. Tapi semua tahu maksud perkataan Aldo. "apa reaksi Ayahmu kali ini, Aldo?". Tanya Dion meski ia tahu kalau jawabannya akan sama seperti yang sudah terjadi beberapa tahun yang lalu. Hery memasang wajah datar tak berekspresi, Leo melakukan hal sama.
Aldo tersenyum sinis, "tentu saja ayah berpura-pura kalau yang dilakukan 'Dia' itu tidak ada". Dion dan yang lainnya tidak berkomentar, mereka tahu kalau sebuah komentar apapun dapat menarik emosi Aldo yang saat ini terlihat sedang menahan diri untuk tidak meledak.
"kesabaranku akhirnya habis saat 'Dia' melakukannya dengan lebih parah". Kali ini Aldo memasang ekspresi datar.
"'Dia' melukai Ayah". Beritahunya kemudian. Semua terkejut, mereka tidak menyangka kalau 'Dia' akan sampai melakukan hal tersebut.
"Ayahmu..." kata Hery.
"Ayah sekarang sudah sembuh, kejadiannya setahun yang lalu. 'Dia' menusuk Ayah dengan pisau dapur, ayah terluka di perutnya. Untungnya aku pulang cepat saat itu sehingga Ayah masih bisa ditolong, 'Dia' sama sekali tidak peduli saat Ayah terluka sambil bercucuran darah, 'Dia' bahkan dengan entengnya pergi begitu saja tanpa menatap aku maupun Ayah. Lalu dengan muaknya ayah tetap memaafkannya". Nada kebencian terselip disana.
"aku meminta 'Dia' menceraikan ayah dan menjauh dari kami". Kata Aldo menatap mereka satu persatu. Benar, 'Dia' adalah ibu kandung Aldo, yang mengandung dan melahirkan Aldo. Tapi dia bukanlah seorang ibu dan istri bagi Aldo dan Ayahnya. Dion mengangguk setuju, menurutnya permintaan Aldo adalah hal benar untuk Aldo dan Ayahnya.
"kau melakukan hal yang benar". Komentar Hery. Leo hanya diam tidak berkomentar, tapi dari tatapannya, Aldo tahu kalau Leo juga setuju.
"saat aku memintanya untuk menceraikan Ayah, awalnya 'Dia' menolak. Tapi besoknya tiba - tiba 'Dia' berkata kalau 'Dia' akan menceraikan Ayah dengan satu syarat, aku harus menyamar menjadi orang yang bukan diriku, aku harus menjadi orang yang bertolak belakang dengan diriku yang sebenarnya selama tiga tahun disekolah ini. Kalau aku bisa melakukannya tanpa bisa ketahuan hingga lulus, 'Dia' berjanji kalau akan menceraikan Ayah dan tidak akan mengganggu hidup kami".
"kurasa dia sengaja mempermainkanmu dengan janji itu". Komentar Dion. Hery mengangguk setuju. Leo tampak berpikir.
Aldo menggeleng, "aku tidak sebodoh itu langsung menyetujui syarat itu tanpa bukti atas perkataannya. Aku memintanya melakukan perjanjian tertulis, lalu merekam saat dimana kami melakukan perjanjian itu diam-diam. Perjanjian tertulis itu ada bersamaku".
"'Dia' mau melakukan perjanjian itu?". Tanya Hery heran.
Aldo mengangguk, "kurasa 'Dia' berpikir kalau aku tidak akan bisa melakukannya, jadi 'Dia' mau melakukannya. 'Dia' akan menyesal telah menyetujui perjanjian ini".
"kurasa 'Dia' bisa saja melakukan sesuatu kalau-kalau kau memang bisa bertahan selama tiga tahun tanpa ketahuan". Leo memberitahu. Aldo mengangguk, "aku juga tahu kalau dia akan melakukan hal licik kalau aku lengah, aku selalu waspada, lagi pula aku menambahkan syarat dalam perjanjian itu, kalau dia mencoba melakukan sesuatu saat aku bisa bertahan selama tiga tahun tanpa ketahuan. Dan terbukti kalau 'Dia' melakukannya, maka 'Dia' harus langsung menceraikan Ayah tanpa menunggu tiga tahun ini."
Semua diam sejenak setelah mendengar penuturan Aldo.
"kau menambahkan syarat yang merepotkannya". Hery menggeleng-geleng geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Popular? I Hate Popular!
Ficțiune adolescențiSetiap orang pasti ingin popular, hanya beberapa aja yang nggak mau atau memang malas menjadi populer. Aku termasuk kedalam yang malas menjadi populer, aku orang biasa, cantik? aku nggak cantik, pintar? aku nggak pintar dan aku pun juga nggak kaya...