Chapter 2

4.6K 202 6
                                    

#########

Sebuah ruangan khas dengan pernak pernik khasnya. Pasti kalian sudah tau tempat ini. Sebuah ruangan tempat latihan untuk eskul karate.

"Mana sih gret? Cepet amat tu ngilangnya"
Felly mencari-cari keberadaan Eagret.

Tak lama keluarlah Gret dengan baju khasnya. Bercelana putih dan berpakaian putih dan tak lupa dengan sabuk yang mengelilingi pinggang rampingnya.

"Gret....!!"
Felly yang melihat Eagret pun langsung menghampirinya.
"Dari mana sih lo"
Tanya Felly.
"Ganti baju"
Ucap Eagret dingin sambil sedikit memperbaiki sabuk yang ada dipinggangnya itu.
"Mau latihan?"
Tanya Felly.
"Gak, mau dangdutan. Udah tau gue pake baju ini ya mau latihan karate lah"
Felly terkekeh mendengar ucapan Eagret.
"Barangkali lo mau dangdutan gitu.. hahahaha"
Felly tertawa puas..
"Dasar....."
Ucap Eagret dengan khas muka datarnya.
"Dasar apa gret? Dasar cantik? Emang udah cantik dari sono nya"
Felly bergaya bak model-model terkenal.
"Dasar idiot.."
Eagret pun langsung pergi meninggalkan Felly.
"Kebiasaan, dasar cewek kutub. Iihh"
Felly langsung pergi ke bangku penonton dan menyaksikan Eagret latihan karate.

*********

Menunggu dan menyaksikan Eagret latihan, akhirnya Eagret pun selesai berlatih. Felly langsung menghampiri Eagret.

"Gret....!!!"
Suara khas Felly yang meneriaki Eagret.
Eagret menoleh kebelakang.
"Apa?"
Tanya Eagret.
Felly menyesuaikan nafasnya akibat belari menghampiri Eagret.
"hoos..hoos...hooss... gue tunggu didepan. Awas kalau lo tinggalin gue. Gue pastiin lo gak akan hidup hari ini juga"
Felly berkata dengan tatapan seperti seorang psikopat.
Sedangkan Eagret hanya menanggapi nya dengan muka datar.
"Udah ngomongnya?....kalau merasa gak cocok jadi psikopat, gak usah sok-sok'an jadi psikopat"
Lalu Eagret pergi meninggalkan Felly yang menahan amarahnya.
"Iiihhh... nyebelin banget sih Gret. Dasar cewek kutub"
Lalu, Felly meninggalkan ruangan yang bisa dibilang cukup besar itu sambil menunggu Eagret.

**********

Felly sedari tadi menggerutui dan menerutuki Eagret. Walaupun ia sekarang lagi menunggu Eagret.

"Iiiih.... Gret nyebelin banget sih. Kalau gak temen tuh sih cewek kutub udah gue mutilasi"
Felly meremas-remas botol minumannya dengan penuh amarah.
"Aaakkkkkhhhh....."
Felly merasa fruatasi. Dia melempar botol yang ia remas tadi kesembarang arah.

"Aawww...."
Terdengar suara seseorang laki-laki merasa kesakitan.

Felly yang mendengar itu pun mengangkat wajahnya ke arah laki-laki itu. Dan ternyata, laki-laki itu meringis kesakitan dibagian kepalanya. Felly merasa sadar bahwa dia melempar botolnya yang mengenai kepala laki-laki itu.

"Aduuhh... bodoh banget sih lo Ly. Kalau lempar botol itu jangan sembarang"
Felly merutuki dirinya sendiri.
Felly memalingkan wajahnya dari laki-laki itu.
"Siapa sih yang ngelempar botol sembarangan?"
Laki-laki itu mengambil botol yang mengenai kepalanya tadi.

Felly diam-diam berjalan kecil-kecil dan pelan agar tidak ketahuan oleh laki-laki itu. Laki-laki yang bernama Gio itu melihat Felly yang menurut dia bertingkah aneh dengan jalan kecil dan pelan.

"Kayaknya dia yang ngelempar nih botol"
Ucap Gio dalam hati.
"Heeeeiiii....!! Lo..!!!"
Teriak Gio kepada Felly.
Felly berpura-pura tidak mendengar teriakan dari Gio. Ia melanjutkan jalannya dan kali ini lebih cepat.

"Heeii....!!"
Gio berlari mengejar Felly.
"Aduuuh mampus gue.."
Ucap Felly pelan.

Felly mempercepat jalannya. Dan tak terasa tangan Felly sudah dipegang oleh Gio.

"Heeii... dipanggil gak nyaut-nyaut"
Gio mencoba membalikkan badan Felly. Dan badan Felly akhirnya menghadap Gio itu.
"Lepasin.......!"
Felly melepas tangannya dari cengkraman Gio.
"Apa?"
Tanya Felly.
"Ini lo kan yang ngelempar?"
Gio memperlihatkan botol yang Felly lempar tadi.
"Ee...eee..."
Felly merasa badannya panas dingin saat ini.
"Eeee apa? Jujur aja, gue gak akan marahin ataupun apa-apain lo kok"
"Iii..iiyyaa, gue yang ngelempar tuh botol"
Felly berkata jujur.
"Okeeeh.. lain kali jangan buang botol sembarangan. Buanglah botol ini pada tempatnya"
Gio memberikan nasehat kepada Felly.
"Iya. Maafin gue ya, gue janji gak akan buang botol sembarangan"
Felly mengangkat jari-jari nya membentuk huruf V.
"Hhm, sama-sama. Oh ya, siapa nama lo?"
Gio mengulurkan tangan nya.
"Nama gue Felly Sanner, panggil aja Felly atau Ly aja"
Felly membalas jabatan tangan dari Gio.
"Oh. Gue Gio Pariwa, gue sering dipanggil Gio"
Mereka pun melepaskan jabatan tangan antara keduanya.
"Ya udah, gue mau ke kelas dulu. Dahh.. assalamu'alaikum"
"Daahh. Wa'alaikum salam" Felly melambaikan tangannya ke Gio.

Felly tersenyum-senyum sendiri. Siapa yang tidak tersenyum-senyum sendiri jika bertemu laki-laki seperti Gio. Tinggi, putih, hidung mancung, rambut yang mempesona, dan baik pula.

"Gio....."
Ucap Felly.

Felly menepuk jidatnya. Dia tadi menunggu Eagret didepan ruangan karate. Felly langsung berlari menuju ruangan karate untuk menemui Eagret.

***********

Cold CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang