Chapter 5

3K 155 4
                                    

   
        Eagret berdiri yang dibantu oleh Felly.

"Kalau jalan pake mata bukan pake dengkul"
kata Eagret dengan khas muka temboknya.
"Gue jalan pake mata"
jawab Veno yang menabrak Eagret tadi .
"Nyolot banget sih lo!"
Felly mulai geram dengan Veno.
"Kalau lo pake mata, gak mungkin lo nabrak gue" kata Eagret.
"Mungkin aja" kata Veno.
"Cowok aneh" rutuk Eagret.
"Lo yang cewek aneh" balas Veno
"Terus kalau gue cewek aneh emang masalah buat lo? Gak kan" ucap Eagret.

Felly diam seribu bahasa menyaksikan perdebatan panas antara dua insan ini. Dua insan yang sama-sama keras kepala.

"Ya gak" jawab Veno.

Rahang Eagret serasa mengeras, ia menahan gejolak amarahnya dengan laki-laki satu ini.

"Dasar cowok muka tembok....."
lagi-lagi Eagret merutuki laki-laki yang ada di depannya ini.
"Dasar cewek jalan aspal"
Veno tak mau kalah dengan rutukan Eagret.

Mereka pun masih saling merutuki satu sama lain. Seperti biasa, Felly hanya diam memandangi Eagret dan Veno yang beradu mulut itu. Tak lama datang lah Gio dan Heri yang menghampiri mereka.

"Eeh bro, ada apa ribut-ribut nih?"
Heri dengan tiba-tiba merangkul Veno. Pertarungan Eagret dan Veno pun berhenti.
"Felly?"
"Gio?"
Felly dan Gio berkata serentak.

Eagret, Veno, dan Heri heran dengan Felly dan Gio.

"Ini yang namanya Gio Ly?" Tanya Eagret.
Felly mengangguk malu.
"Kalian udah saling kenal?" Tanya Heri.
"Ya, gue kenal sama dia saat ada suatu kejadian kecil" ucap Gio.
Heri hanya meng-oh kannya.
"Kok lo bisa ketemu sama nih cowok?" Tanya Gio kepada Felly sambil menunjuk Veno.
"Jadi gini....."

Felly menceritakan kejadian Eagret dan Veno. Yang lain, hanya mendengarkannya.

"Itu lah ceritanya. Emang nih cowok siapa lo, Gio?" Tanya Felly.
"Ini Veno teman kita"
Bukan Gio yang  menjawab, tetapi Heri yang menjawab nya.
"Kebiasaan amat sih lo.."
Gio menyenggol bahu Heri. Heri hanya menyengir-nyengir tak jelas.
"Oh ini temen lo..." Felly memandang sinis Veno.
"Emang ada apa sih ribut-ribut?" Tanya Gio.
"Nih lo, temen lo JATUHIN temen gue, Eagret"
Felly menekankan kata jatuhin didalam perkataannya.
"Gue gak sengaja" Veno angkat bicara.
"Wah.... ada perkembangan nih lo Ven" kata Heri sambil merangkul pundak Veno.
"Apaan sih!"
Veno menepis tangan Heri dari pundaknya.
"Udah deh, pergi yuk!"
Eagret mengajak Felly untuk pergi dari kantin itu.
"Oke deh, yuk! Oh iya, Gio gue pergi dulu ya. Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam"
Felly pun pergi menyusul Eagret yang telah meninggalkannya. Veno, Heri dan Gio melihat dua perempuan itu pergi menjauh dari mereka.

**********

       Sekarang mereka sudah tiba di kediaman Eagret. Eagret memarkirkan mobilnya di garasi rumah yang minimalis tetapi bercorak elegan. Ia mematikan mobilnya lalu keluar dari mobil jazz warna silver itu dan di ikuti dengan Felly.
        Sehabis dari kantin tadi, mereka langsung pulang ke rumah Eagret. Felly ikut dengan Eagret dengan alasan ia bosan di rumah sendiri. Orang tuanya lagi sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

"Assalamu'alaikum"
Eagret dan Felly memasuki rumah Eagret.
"Wa'alaikum salam"

Tak lama datanglah seorang wanita paruh baya menghampiri mereka berdua. Wanita itu tersenyum simpul kepada Eagret dan Felly.

"Nak Ly, tumben datang kesini?"
Eagret dan Felly menyalami tante Riana.
"Hehehe... gak ada kok tan, cuma bosan aja di rumah" kata Felly.
"Ya udah, Gret ajak Ly ke kamar kamu ya. Mama mau buat minuman sama makanan untuk kalian" tante Riana menyuruh Eagret.
"Iya ma, yuk Ly!"
Eagret dan Felly berjalan menuju kamar Eagret yang terletak di lantai dua rumahnya.

       Sampai lah mereka disebuah pintu kamar Eagret. Eagret membuka pintu kamarnya. Terlihat lah ruangan yang bernuansa tomboy girl ini. Felly meletakkan tasnya di atas tempat tidur Eagret yang bergambar Naruto kesukaannya.

"Gak ada perubahan Gret?"
Tanya Felly sambil menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidurnya Eagret.
"Perubahan apa?"
Eagret balik bertanya sambil duduk di samping Felly yang berbaring.
"Nih kamar, masih nuansa tomboy girl aja" ucap Felly.
"Oh.. gak ada, suka aja"
Kata Eagret yang ikut menghempaskan tubuhnya di samping Felly.

Krek......

        Suara pintu kamar Eagret yang terbuka. Muncullah tante Riana yang membawa nampan berisi 2 cangkir teh dan sepiring roti. Eagret dan Felly langsung saja bangun dan berdiri.

"Ganggu ya?" Tanya Tante Riana.
"Enggak kok ma..." jawab Eagret.
"Iya tante, gak ganggu" Felly melanjutkan.
"Ya udah, ini di minum dan di makan makanannya"
Tante Riana meletakkan nampan itu di atas meja belajar Eagret.
"Tante mau ke bawah dulu ya, Ly. Gret mama mau ke bawah dulu, disuruh tu Ly minum ya" ucap tante Riana.
"Iya ma...." kata Eagret.
Felly tersenyum kepada tante Riana. Tante Riana pun pergi berlalu dan menghilang di balik pintu kamar Eagret.

***********

Gimana ceritanya guys? Minta vote and comentnya ya.
Jangan menjadi pembaca gelap guys.

     

Cold CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang