Chapter 10

2.2K 99 4
                                    

     
        Kejadian 2 hari yang lalu masih terbayang indah di otak Eagret. Perubahan besar telah terjadi pada dirinya. Eagret yang biasa bila bertemu dengan Veno selalu bertengkar bagaikan perang dunia 2 dimulai. Tetapi sekarang, Eagret maupun Veno mereka tampak S E D I K I T akur. Hanya Sedikit tidak lebih dan tidak kurang. Diantara mereka masih seperti biasa, yaitu memasang wajah cuek, dingin, dan muka temboknya. Ya, bila bertemu mereka saling menyapa satu sama lain. Lalu seperti biasa lagi.
        Pukul 13.00 siang, Eagret dan siapa lagi kalau bukan seorang wanita yang berhijab nan cantik, berkulit bersih, wajah blasteran, dan dengan suara khasnya yang seperti tong kosong yang bernama Felly. Mereka sedang menikmati pemandangan rintikan-rintikan hujan yang semakin lama semakin deras dari tempat mereka sekarang. Melihat dari sebuah benda bening dan tembus pandang yang dapat menampakan pemandangan luar. Duduk di Cafe langganan mereka sambil meminum minuman yang hangat untuk menghangatkan tubuh mereka yang saat ini cuaca sedang dingin akibat hujan yang mengguyur deras beberapa waktu terakhir.

"Gret..."
Selalu Felly yang memulai.
"Hem.." sahut Eagret.
"Gue mau kasih tau sesuatu sama lo"
Kata Felly yang masih menatap hujan dari kejauhan.
"Apa?"
Tanya Eagret yang fokus kepada coklat hangatnya.
"Tapi gue ragu"
Felly membalikkan badannya menghadap Eagret.
"Kenapa?" Tanyanya Eagret.
"Ya gak apa-apa sih" jawab Felly.
"Terus, ngapa lo ragu?" Tanya Eagret lagi.
"Gak tau juga"
Felly mengangkat kedua bahunya bersamaan.
"Ngomong aja"
Ujar Eagret yang meniup coklatnya yang terlihat mengeluarkan asap-asap panas.
"Huuh... gue ditembak sama Gio"
Felly kembali menatap hujan-hujan itu.

Eagret yang mendengar itu menyemburkan coklat hangatnya hingga mengenai baju Felly yang berwarna biru langit itu.

"Biasa aja kelles, gak usah pake nyembur-nyembur gue juga!"
Seru Felly yang membersihkan baju lengan panjangnya memakai tissu.
"Sorry gue refleks. Terus, ngapa lo sedih gitu. Lo kan juga suka sama dia, terus dia nembak lo. Berarti kalian sama-sama suka dong. Ngapain lo masih ragu? Gak biasa juga lo Ly sedih kayak ini, biasanya lo seneng-seneng gak jelas. Sedangkan 3 bulan yang lalu, awal pertemuan dia dan lo, lo seneng banget" ujar Eagret.
"Gue gak tau juga Gret.."
Felly membuang nafasnya dan meminum coffe late yang sedari tadi belum ia sentuh.
"Lo terima dia?"
Tanya Eagret dengan aura penasaran.
"Belum" jawab Felly.
"Emang kapan Gio nembak lo?" Tanya Eagret lagi.
"Waktu 2 hari yang lalu. Saat kita mau pulang dari lo tanding karate" kata Felly.
"Oh.. waktu Gio cegat kita di parkiran?" Tanya Eagret lagi dan lagi.
Felly mengangguk.
"Ngapa gak lo terima? Bukannya lo suka sama dia? Bukannya lagi, 3 bulan ini lo deket banget sama Gio. Jalan bareng, makan bareng, dan semuanya berdua. Lo sama Gio kayak pasangan kekasih aja"
Ucap Eagret dengan muka temboknya dan suara khas kutub utara miliknya.
"Gue ragu terima dia"
Jawab Felly yang mengaduk-aduk coffe late dengan malas.
"Kan udah gue bilang, ngapa lo ragu?" Kata Eagret.
"Kemaren gue lihat dia sama cewek. Ceweknya pegangan tangan gitu sama Gio, terus tuh cewek kayak manja-manja gitu sama dia. Itu yang buat gue ragu, gue takut dia nanti cuma permainin perasaan gue aja"
Kata Felly yang terlihat sedih.
"Udah deh.. kalau lo takut di mainin, ya udah gak usah diterima" seru Eagret dengan santai.
"Tapi gue ci......."
"Cinta sama dia?"
Kaimat Felly di potong oleh Eagret.
"Ikuti kata hati lo Ly, gue hanya sebagai pendukung lo. Yang nentuin lo mau terima dia atau enggak, itu tergantung sama lo sendiri Ly" Eagret melanjutkan.
Felly mengangguk-angguk.
"Thank's ya Gret, lo emang sahabat is the best gue"
Felly berjalan menuju tempat Eagret, lalu memeluknya.
"Udah ah! Malu dilihatin banyak orang" seru Eagret.
Felly melepaskan pelukannya.
"Ya elah, kebiasaan banget"
Felly beranjak dari tempat Eagret menuju tempat duduknya dengan muka cemberut.

************

         Dua insan ini menyusuri koridor ramai yang digunakan oleh para mahasiswa/i untuk berjalan dan sekedar duduk santai disini. Siapa lagi dua insan ini kalau bukan Eagret dan Felly. Sahabat sejawan ini berjalan menuju tempat parkir untuk mengambil kendaraannya masing-masing. Sehabis pulang dari Cafe langganan mereka tadi, Eagret dan Felly pulang ke kampus untuk mengikuti pelajaran kelas mereka.
         Di tengah perjalanan, Felly memberhentikan langkahnya. Eagret pun ikut memberhentikan langkahnya.

"Ly...."
Eagret menggoncang tubuh Felly. Namun Felly tak berkutik sedikitpun. Felly masih terdiam dan terdiam. Eagret mengikuti arah penglihatan Felly. Dan ternyata disana ada pemandangan yang tidak mengenakkan hati ia dan Felly.

"Gio.. kamu kok berubah gini sih sama aku"
Perempuan itu bergelayut manja ditangan Gio.
"Nes.. lepasin!"
Perintah Gio kepada perempuan yang bernama Nessa ini.
"Gak mau! Kok aku pulang dari Amrik, kamu jadi cuek sama aku?"
Kata Nessa dengan suara manja.
Gio tak menanggapinya, ia hanya diam dengan Nessa yang bergelayut manja ditangannya.

       Disana tak terasa, Felly hanya memandangi mereka dari kejauhan dengan air mata yang tak dapat dibendung lagi olehnya. Eagret yang melihat Felly menangis langsung saja memeluknya dan mengelus punggung Felly.

"Gio jahat Gret..! Hiks..hiks..hiks"
Felly memukul-mukul Eagret, namun Eagret memakluminya.
"Lo yang sabar Ly, gue tau lo pasti kuat"
Eagret menenangkan Felly yang ada di dekapannya.
"Hiks..hiks..hiks, gue benci sama dia! Baru 2 hari yang lalu dia ngatain cinta sama gue, dia bilang dia sayang sama gue, dia akan ngelakuin apa aja buat gue, tapi sekarang? Sebenarnya tadi gue mau menerima dia jadi pacar gue Gret! Tapi.... hiks..hiks..hiks.. dia munafik!"
Felly semakin terisak dipelukan Eagret.
"Udah, malu dilihatin sama semua mahasiswa/i nih" seru Eagret.
"Lebih baik, kita cari tempat yang dapat numpahin semua rasa kecewa dan amarah lo. Oke!" Ujar Eagret.
Felly mengangguk dan mereka pun melanjutkan langkah mereka.

***********

Sorry gaje <_>

Cold CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang