Chapter 9

2.2K 112 1
                                    

Maaf ya guys, baru ngepost. Soalnya aku baru selesai Tryout nih.
Yuk langsung aja!

Cekidot.....   

***********

  3 hari telah berlalu. Persiapan demi persiapan telah diusahakan. Tinggal menunggu hasil yang akan menentukannya. Ruangan yang penuh dengan suara-suara manusia. Suara entah apa yang mereka bicarakan.

"Semangat dong! Jangan tegang gitu" ujar Felly.
"Gimana gak tegang, ini lomba N. A. S. I. O. N. A. L tau!" ucap Eagret.
"Ya ya ya... gue tau itu. Biasa aja kelless, lebay amat" kata Felly.
Eagret hanya mendengus.

        Suasana tegang telah merasuki jiwanya. Tak henti-hentinya ia memanjatkan do'a-do'a yang ia hapal. Ujung tangan dan kakinya sudah mulai terasa mendingin. Badannya gemetar dengan keringat yang membanjiri tubuhnya.

"Gret! Bentar lagi lo!"
Felly berbisik kepada Eagret yang ada disebelahnya.
Eagret hanya mengangguk.
"Ayo semangat Gret! Fighting for you!" Felly menyemangati Eagret.

"Kepada peserta nomor 15, atas nama Eagret Moria V. Segera memasuki area pertandingan!"
Suara panitia menyeru ruangan ini.

Eagret berdiri dan perlahan berjalan dengan rasa yang bercampur aduk di dalamnya. Ketika Eagret ingin menuju area pertandingan, suara seseorang laki-laki memanggilnya.

"Gret semangat!"
Ucap Laki-laki itu.
Eagret berbalik dengan Felly yang juga ikut berbalik.
"Veno...!"
Eagret dan Felly terkejut.
"Udah deh, cepetan. Nanti lo di diskualifikasi" ujar Veno.
Eagret mengangguk. Lalu ia melanjutkan langkahnya.

       Senang, bahagia, gembira, dan semacamnya. Itu lah yang sekarang Eagret rasakan. Rasa tegang, panik, dan takut telah hilang begitu saja di dalam dirinya. Ketika Veno datang dengan tiba-tiba dan menyemangatinya. Selama pertandingan berlangsung, Eagret bertanding dengan semangat yang menggebu-gebu. Setelah sekitar 10 menitan, akhirnya Eagret telah selesai. Ia lalu berjalan ke depan meja para juri dan membungkukkan badanya. Dan ia pergi meninggalkan area pertandingan itu.
Eagret duduk di samping Felly yang setia mendampinginya.

"Nih minum dulu!"
Seru Felly sambil memberikan sebotol minuman mineral putih.
"Makasih"
Eagret mengambil botol itu, lalu meminumnya.
"Lo keren banget tadi Gret! Lo bisa ngalahin tu cowok" Ucap Felly.
"Heemm ya" kata Eagret.

Eagret merenggangkan ototnya. Sedangkan Felly membantu Eagret dengan memijit pundaknya.

"Congrat buat lo"

Veno tiba-tiba datang di depan Eagret dengan mengulurkan tangannya kepada Eagret. Eagret mengangkat kepalanya untuk melihat Veno. Sebuah senyuman yang belum pernah Eagret lihat sebelumnya.

"Veno senyum? Ke gue?"
Hati Eagret berbisik.
"Gret...!!"
Felly menggoncangkan tubuh Eagret.
"He.." Eagret tersadar.
"Tuh, Veno!" Bisik Felly ke telinga Eagret.

Eagret memandang Veno. Veno masih sama seperti tadi. Dengan sebuah ulasan senyuman.

"O.o.hhh, iya. Thank's"
Eagret membalas jabatan tangan dari Veno dan.... tersenyum.

"Manis dan.... cantik"
Kata hati Veno memuji Eagret. Kata hati yang tak pernah terduga sebelumnya oleh Veno. Memuji seorang wanita, yang sebelumnya ia selalu acuh tak acuh dengan wanita.

"Tumben banget Gret senyum sama cowok. Biasanya juga cuek bebek banget sama cowok"
Felly tersenyum penuh arti. Ia berpendapat, ini merupakan awal yang baik untuk Eagret. Yang akan membawa ia menuju perubahan yang besar.

"Eeekhmm... aduh, kacang dimana ya?"
Felly berdehem.

Sadar sedang diledeki, Veno dan Eagret melepas tangan mereka masing-masing. Eagret merasa malu saat ini.

"Lama banget tuh tangan dilepas. Kayak sayang banget untuk ngelepasinnya" ledek Felly.
"Apaan sih lo Ly!"
Eagret ingin memukul pundak Felly, namun nihil. Felly beranjak dari tempat duduknya dan bersembunyi di belakang Veno.
"Gak kena... weeee"
Felly menjulurkan lidahnya dengan senang.
Eagret hanya menggerutu tak jelas. Veno yang melihat tingkah kedua teman sejawan ini terkekeh geli.

***********


Cold CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang