Chapter 15

1.7K 80 3
                                    


"Mbak!"
Felly memanggil pelayan kantin.

         Sekarang mereka sedang berada di kantin kampus. Menghilangkan kejenuhan mereka sambil menunggu kelas masuk.

Mbak itu pun berjalan mendekati Felly dan Eagret.

"Ya dek..."
Ucap mbak itu ramah.

Felly mulai memesan makanan dan minuman untuk mereka berdua. Setelah selesai, pelayan itu pergi.

"Oh ya Gret, lo ada kepikiran mau nikah muda gak?"
Tanya Felly.

Eagret yang mendengar ucapan Felly langsung terbatuk-batuk.

"Ukhuuk...ukhukk..."
"Aduhh, ini ini minum!"
Felly memberikan segelas air putih kepada Eagret.
"Lo lebay banget deh Gret"
"Hah? Emang di sini siapa yang lebay sebenernya?"
Protes Eagret dingin.
"Lo itu kalau kasih pertanyaan yang bermutu dan berkualitas" Sambung Eagret tanpa menoleh ke Felly, ia asyik dengan novelnya.
"Jadi, pertanyaan gue tadi gak bermutu dan berkualitas gitu?" Protes Felly.
"Hmm"
Eagret mengangguk.
"Kebiasa..............."
"An.. mending gak usah di bahas"
Seru Eagret dengan cueknya.

Felly mengangguk setuju.

        Keheningan mulai terasa antara Eagret dan Felly. Mereka sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing sambil menunggu pesanan mereka. Di dalam keheningan mereka, tiba-tiba datang Gio dan Heri menghampiri dua wanita itu.

"Hai girls, what are you doing?"
Heri menyapa Eagret dan Felly dan langsung duduk di samping Felly.
"Sok pake bahasa inggris lo Her! Nilai bahasa inggris aja pas-pas'an"
Gio melempar gulungan kertas kecil kepada Heri dan duduk pula di samping.

Sekarang, Felly sedang di apit oleh dua laki-laki tampan. Sedangkan Eagret yang berada di depan mereka duduk sendirian tanpa ada yang menemani.

"Ye.... lo fitnah aja kerjaannya. Ingat Gi, fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan"
Protes Heri.
"Siapa yang fitnah lo? Itu fakta bro, lo jangan mengelak dari fakta itu"
Balas Gio.

Felly yang berada di tengah-tengah mereka sekaan ingin meledak mendengar pertengkaran dua manusia itu. Eagret yang melihat Felly menahan amarahnya hanya terkekeh kecil. Sedangkan Felly menatap tajam Eagret yang menertawainya. Walaupun hanya terkekeh, tapi di dalam hati pasti tertawa puas.

"Dasar topeng drakula lo Gi" kata Heri.
"Dasar topeng monye..........."
"STOP!!"

Felly berteriak keras. Sehingga membuat seluruh penghuni kantin melihat ke arahnya. Gio dan Heri menciut, mereka hanya menunduk.

"Udah? Duduk" 
Perintah Eagret kepada Felly yang sedang fokus membaca.
"Iya..."
Ucap Felly singkat dan ia duduk.
"Bisa gak sih kalian itu gak berantem. Kalian gak tau seperti apa gue yang berada ditengah- tengah kalian. Pusing kepala gue tau gak!"
Ceramah Felly pada Gio dan Heri.
"Maaf"
Ucap Gio dan Heri.
"Oke gue maafin, tapi janji gak berantem lagi"
Ucap Felly.
Mereka mengangguk.

        Tak lama, suasana kembali normal. Gio dan Heri sudah membaik dan mereka kembali berceria seperti biasa.

"Oh ya, by the way mana Veno?"
Tanya Felly yang memakan kentang goreng miliknya.
"Katanya tadi ke toilet"
Jawab Gio.
"Lama amat tu cowok tembok"
Kata Heri.

Yang lain sedang asyik memakan makanan mereka, keculai dengan Eagret. Ia lagi-lagi sedari tadi hanya membaca novel tanpa memperdulikan tiga orang yang berhadapan dengannya.

"Eh Ly, Eagret itu kutu buku ya?"
Tanya Heri yang berbisik kepada Felly.
"Iya.."
"Eh, Her. Lo ngapa gak duduk di sebelah Eagret aja" seru Gio.
"Gak apa-apa nanti takut ada yang marah"
Balas Heri.

Eagret yang mendengar jawaban Heri menoleh kearah Heri.

"Siapa yang marah?"
Tanya Eagret.
"Doi lo mana tau"
jawab Heri santai.
"Kalau mau duduk, duduk aja. Gue juga gak punya doi"
Ujar Eagret.
"Eagret, itu tempat merupakan tempat yang spesial untuk seseorang"
Heri menunjuk kursi yang berada di samping Eagret.
"Siapa?"
Tanya Eagret bingung. Gio dan Felly pun ikut bingung.
"Orang itu adalah.................."

Belum sempat Heri mengucap perkataannya. Dengan tiba-tiba datang Veno menghampiri mereka.

"Hai....."
Sapa Veno tanpa seulas senyum.
"Hai juga bro"
Balas Gio dan Heri.

Felly hanya tersenyum menanggapi sapaan Veno. Eagret seperti biasa hanya memasang wajah polos seperti Veno.

"Oh ya, silahkan duduk Ven"
Kata Heri.
"Dimana?"
Tanyanya cuek.
"Di sungai ciliwung. Ya elah, noh tempat duduk. Masih nanya segala lo. Lo itu polos apa memang polos. Gue meragukan kepolosan lo itu"
Seru Heri sambil menunjuk kursi yang berada di samping Eagret dan di balik ucapannya yang didominasi dengan seutas ejekkan.
"Hmm"
Hanya itu respon Veno.

Ia berjalan mendekat ke arah Eagret. Lalu, menempatkan tubuhnya di samping Eagret. Eagret serasa panas dingin saat berada di dekat Veno. Tidak biasa ia seperti ini. Untuk menghilangkan kegugupannya, ia melanjutkan membaca novel nya itu.

"Gue duduk di samping si cowok aspal? Yang bener aja"
seperti itulah kata hati Eagret.

"Eh, Her. Lo punya rencana apa lagi?"
Tanya Gio berbisik.
"Lihat aja nanti. Gue akan buat Veno klepek-klepek sama Eagret"
Bisik Heri.

Felly yang mendengar bisikkan-bisikkan mereka ikut didalamnya.

"Lo mau buat mereka jatuh cinta?"
Tanya Felly berbisik.

Heri mengangguk.

"Wah, gue setuju banget tuh"
Felly kegirangan.

Veno melihat tiga orang di depannya itu dengan tatapan bingung.

"Ada apa tuh orang? Pake bisik-bisik segala"
Tanya hati Veno.

"Ekhem...."
Veno berdehem sedikit keras sehingga membuat Felly, Gio, dan Heri kembali kepada aktivitas mereka masing-masing.

        Sekitar 10 menitan mereka dilanda oleh kesunyian. Namun itu hanya dirasakan oleh Eagret dan Veno. Sedangkan tiga teman mereka asyik bercanda tertawa terpingkal-pingkal.

"Eh, gimana kita tinggalin aja mereka berdua"
Ujar Heri.

Gio dan Felly mengangguk setuju.

"Ekhem.. eh guys, gue mau ke toilet dulu ya"
Kata Heri.
"Oh ya, gue mau nemenin Gio ke ruang Dosen ya. Mau kasih skripsi nih"
Kata Felly.

Veno dan Eagret menatap mereka yang sudah berdiri dan bersiap untuk pergi.

"Oh, gue juga mau pergi"
seru Veno.
"Gue juga"
Ikut Eagret.
"Eh, kalian mau kemana?"
Cegah Heri saat Veno dan Eagret ingin pergi.
"Pulang"
"Taman"

Veno dan Eagret saling tatap. Tatapan tajam mereka berdua. Kemudian mereka melempar wajah mereka masing-masing kesembarang arah.

"Kita bentar kok!"
Bujuk Heri agar Eagret dan Veno tetap di kantin itu.
"Iya, nanti kalau kita berpencar susah dong nyariinya. Kan kita masih mau ngobrol bareng"
Ujar Gio.
"Oke..."
Lagi-lagi Veno dan Eagret berkata bareng.

Mereka duduk kembali. Gio, Felly, dan Heri sudah pergi meninggalkan mereka disini.

***********

Sorry ya! Kalau jelek.

Jangan lupa vote and coment..


Cold CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang