#########
Sebuah tempat yang diam, sunyi, nyaman, dan tempat ini cocok untuk orang yang dijuluki kutu buku. Eagret yang melihat Felly senyum-senyum sendiri pun merasa aneh dengan tingkah nya Felly. Dia merasa tidak fokus membaca diakibatkan dengan perilaku Felly yang aneh hari ini.
"Senyum-senyum sendiri dari tadi"
Ucap Eagret.
"Hmm, gak apa-apa. Emang gak boleh?"
Felly menatap sinis Eagret.
"Gak"
Eagret berkata dengan singkat dan dipadukan dengan muka datarnya dan juga nada yang tak kalah sinis dari Felly.
Felly memanyunkan bibirnya.
"Kebiasa...."
"An.... emang udah kebiasaan"
Eagret memotong perkataan Felly.
"Tau ah, gelap"
Felly melipat kedua tangannya didada.
"Terang kayak ini dibilang gelap. Emang ngapa sih lo Ly dari tadi senyum-senyum sendiri?"
Tanya Eagret sambil membuka lembar demi lembaran artikel yang ia baca.
"Lo tau gak?"
Ucap Felly dengan antusias.
"Gak"
Felly menarik nafasnya dalam-dalam.
"Gret....!! Gue seneng banget tau gak"
Felly tiba-tiba memeluk Eagret.
"Iihh, gak usah teriak-teriak juga kalleee. Ini perpustakaan buka tempat paduan suara"
Eagret memegang telinga kirinya yang sakit karena teriakan dari Felly.
"Hehehe, sorry Gret"
Felly hanya terkekeh.
"Udah meluknya?"
Ucap Eagret dengan nada dingin and super dingin.
Felly langsung saja melepaskan pelukannya.
"Hehehehe...."
Felly memperlihatkan gigi-giginya yang putih bersih itu.
"Lo belum jawab pertanyaan gue Ly"
Ucap Eagret.
"Gak usah disini deh, gimana kalau kita ngobrolnya di Cafe dekat kampus ini?"
Kali ini Eagret yang menarik nafasnya.
"Iya deh..."
Eagret bangkit dari tempat duduknya dan pergi keluar dari perpustakaan itu yang diikuti dengan Felly.**********
Sekarang Eagret dan Felly sudah berada di Caffe dekat kampus mereka. Eagret yang memesan jus jeruk kesukaannya dan Felly memesan jus alpokatnya.
"Oke.. sekarang"
Ucap Eagret to the poin.
"Minum dulu kek jus nya"
Ucap Felly yang meneguk jus nya.
Eagret pun ikut meneguk jus nya.
"Jadi gini, gue kemaren ketemu sama cowok Gret"
Felly berkata antusias.
"Terus...."
Eagret meneguk lagi jus nya.
"Lo tau gak? Cowoknya itu ganteng banget. Terus, bukan cuma ganteng tapi baik pula"
Kali ini Felly berkata lebih antusias dengan wajah berseri-seri.
"Hem..."
"Yaelah, respon dikit kek Gret. Masa cuma terus, hem, gak ada kata yang lain apa"
Wajah Felly yang berseri-seri tadi berubah menjadi murung.
"Oh, jadi itu yang buat lo senyum-senyum sendiri dari tadi?"
Felly mengangguk pasti.
"Namanya siapa?"
"Gio"
"Jadi intinya lo suka sama dia?"
Tanya Eagret.
Felly berjeda sebentar.
"Hemmn......kayaknya"
Jawab Felly.
Eagret hanya meng-oh kan saja.
"Gue gak pernah sesenang ini tau gak Gret"
Felly memandang kearah kaca Caffe ini yang berhadapan langsung dengan jalan raya yang ramai.
"Perasaan gue, lo setiap saat seneng-seneng aja"
"Yee, itu beda kale"
Felly menjitak Eagret.
"Aaww, hobi banget jitak-in gue"
Eagret mengelus-ngelus kepalanya yang sakit.
"Salah lo sendiri, jadi orang itu nyambungan-nyambungan dikit"
Eagret hanya menanggapinya dengan muka kesal.**********
"Baiklah anak-anak hari ini pelajaran kita sampai disini. Ada yang ingin bertanya?"
Ucap Pak saman yang merupakan dosen disalah satu di Universitas ini.
"Tida ada pak"
jawab mahasiswa dan siswi.
"Baiklah, kalian boleh keluar" Semua mahasiswa dan siswi pun keluar dari kelasnya.
Eagret membereskan bukunya dan ia masukkan kedalam tasnya. Felly menunggu Eagret yang berada didekatnya."Gret, gue pulang bareng lo ya"
"Iya"
Jawab Eagret.
Mereka keluar dari kelas.Eagret dan Felly melangkahkan kaki mereka menuju parkiran. Diperjalanan Felly berhenti. Eagret pun melihat Felly yang berhenti dibelakangnya.
"Ngapa berhenti?"
Tanya Eagret.
"OMG Gret!!"
Felly histeris.
Eagret hanya menaikan alisnya. Felly berlari menuju tempat Eagret.
"Apa sih?"
"Lihat tuh, Gio"
Felly menunjuk Gio yang ada disebrang sana.
"Terus"
Eagret menatap Felly dengan datarnya.
"Gak ada"
Felly berjalan duluan.
Eagret mengikuti Felly dari belakang.
"Kebiasaan"
Ucap Eagret.***********
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Couple
Teen FictionWanita yang dingin bertemu lelaki yang dingin pula. Akan menjadi apa mereka? Sebuah insiden yang membuat mereka bertemu dalam sebuah benih-benih Cinta. Cinta yang tak pernah terduga sebelumnya oleh mereka berdua.