Chapter 6

2.7K 136 2
                                    


Sunyi. Itu lah kata yang tepat untuk suasana ini. Hanya terdengar suara-suara jangkrik dan makhluk lainnya yang memenuhi ruangan ini. Bukan tanpa orang yang ada disini. Ada dua orang wanita yang berada didalamnya. Sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing.

"Gret....."
Felly meletakkan handphonenya dengan malas di atas tempat tidur.
"Hem....."
Eagret merespon.
"Gue mau nanya nih"
Felly mengadahkan tubuhya yang menghadap langit-langit kamar Eagret.
"Nanya apa?"
Eagret menghentikan aktivitas nya membaca novel.
"Menurut lo, Veno gimana?"
Eagret mengerutkan dahinya dengan pertanyaan Felly.
"Veno? Gimana apanya?"
Eagret balik bertanya.

Tak...

Satu jitakan mendarat di kepala Eagret yang tertutup hijab dengan rapinya.

"Aaaww.... sakit tau!"
Egaret meringis sambil mengelus-elus ubun-ubunnya yang terasa berdenyat denyut.
"Gue gak ngerasa sakit"
Kata Felly dengan wajah tanpa dosa.
"Kalau lo ngomong sama gue itu yang jelas and padat" kata Eagret.
"Oke deh. Sorry gue sengaja" ucap Felly.
Eagret merutuki Felly.
"Jangan marah-marah dong. Nanti cepet tua loh!"
Felly mencoba menghibur Eagret.
"Lanjut......" Eagret berkata cuek.
"Lanjut apa?" Tanya Felly.
"Veno.." jawabnya.
"Ooh Oke.. Veno menurut lo gimana orangnya?"
Felly mulai mengajukan pertanyaannya tentang Veno.
"Gue gak kenal sama dia. So, gue gak tau dia kayak apa"
Kata Eagret yang masih fokus kepada novel-novel kesayangannya.
"Hem.. menurut lo aja. Kan tadi lo sempat berperang tu sama dia. Lo pasti tau dong gimana dia"

Felly masih memandang langit-langit yang berwarna ungu itu.
Eagret tampak berpikir sejenak. Ia memainkan jari
tangannya didagunya sendiri.

"Orangnya ngeselin, cuek, muka tembok, gak mau ngalahan orangnya, trus......."
"Terus apa....?" Tanya Felly.
"Udah itu aja" jawab Eagret.
"Kalau dilihat-lihat, Veno ganteng ya"

Felly seakan mengucapkan kalimat itu tanpa sadar.
Eagret memberi respon sedikit terkejut.

"Gio mau lo kemanain?" Tanya Eagret.
"Gio tetep number one di hati gue"
Kata Felly yang refleks menghadap Eagret.
"Katanya Gio tetep di hati, tapi masih ngelirik cowok lain. Dasar labil" kata Eagret yang menyindir Eagret.
"Iihh... apaan sih lo Gret. Lo nyindir gue karena lo cemburu ya??"
Kali ini Felly yang menyindir Eagret.
"Cemburu? Sama siapa?"
Eagret berlagak tidak mengerti dengan perkataan Felly.
"Ya sama gue lah, emang sama siapa lagi. Sama nenek lampir, kan gak mungkin" kata Felly.
"Ngapain gue cemburu sama lo? Gak ada kerjaan aja" ucap Eagret.
"Lo takut kan kalau Veno gue ambil" Felly meledek Eagret.
Eagret memandang Felly dengan dahi berkerut.
"Peduli amat gue sama dia. Mau lo ambil kek, mau lo makan kek, mau lo mutilasi kek, atau lo bunuh sekalipun gue gak peduli"
Ucap Eagret dengan panjang x lebar dan ditambah muka temboknya.
"Ceilehh...cewek kutub malu-malu. Hahahhaha.."
Felly tertawa dengan bahagia.
"Dasar cewek odiot"
Eagret merutuki kelakuan Felly yang ia bilang sedikit crazy.

***********

Tbc.

Makasih ya udah baca.
Jangan lupa vote and comment ^_^

Cold CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang