CALUM'S POV
Aku terbangun, dan tak lagi menemukan Jessica disampingku. Oh, kurasa ia tidak tidur dikamar ini. Aku segera bangun dan sedikit berlari kebawah mencari keberadaan gadis itu. Tepat saja, ia tengah memasang sepatunya sambil menonton televisi. Saat melihatku, ia cukup kaget dan segera mempercepat gerakannya.
Aku menatapnya lama, hingga ia akhirnya mendongak dan memberikanku senyuman."Hai."ujar Jessica, aku balas tersenyum miris.
"Masuk jam berapa?"
"15 menit lagi."jawab Jessica setelah melirik kearah jam tangannya.
"Aku yang antar."jawab ku cepat. Sontak mendapat gelengannya darinya."No, aku bisa naik taxi saja."ujarnya. Oke, aku muak. Memang apa salahnya jika aku mengantarnya, huh?
"Tapi aku bisa mengantarmu, Jess."kata ku.
"Aku bisa sendiri, Cal!"
Disaat sudah membuka pintu dengan lebar, ia bersiap melangkahkan kakinya. "Are you. Lie to me?"tanyaku. Mataku menyipit, menatapnya tajam. Jessica nampak terkejut. Ia terlihat gelagapan."Tidak. W-wait, kau..KAU MEMBACA JADWALKU?!"suaranya meninggi.
"APA MAKSUDMU CALUM?! KAU TAK SEHARUSNYA SEPERTI INI! APA AKU PERNAH IKUT DALAM PRIVASIMU DAN BANDNMU ITU, HAH!?"bentaknya.
"LALU KENAPA KAU HARUS BERBOHONG PADAKU?! KAU MASUK NANTI SIANG! APA YANG KAU SEMBUNYIKAN DARIKU, JESSICA?!
Tangis Jessica pun pecah. Ia merasa lemah saat Calum memarahinya dengan suara yang mengeras. Ia malu, ia tau ini jalan yang terbaik dalam menyelesikan masalahnya. Ia merasa bodoh karena mengingat tadi malam mau begitu saja membalas ciuman Calum itu.
Jessica menarik nafasnya, lalu mendongak."Im sorry for the last night."ujarnya.
Aku mengerutkan dahi."What? untuk apa?"tanyaku bingung. Hell! aku baru saja bangun tidur, kan!?
"Soal...ciuman itu...aku tak sengaja..."kata Jessica pelan. Kini Calum sadar, matanya terbelalak. Apa Jessica bilang?! Tidak sengaja!? Arti ciuman itu tidak sengaja?!
Oh tidak, tidak. Jessica kau salah, Calum merasa itu bukan kau tidak sengaja melainkan itu murni dari keinginan kau sendiri."Aku tak sadar "lanjut Jessica."Itu tidak akan terjadi lagi."ujarnya.
Aku langung mengerang frustasi. Ia mengacak rambutnya. "MENURUTMU APA MAKSUDNYA JIKA SESEORANG MEMASUKAN LIDAHNYA KEDALAM MULUT ORANG LAIN ITU DISEBUT TIDAK SENGAJA, JESS?! ARE YOU FUCKIN KIDDING ON ME?! YOU'RE NOT EVEN DRUNK!!!"
"I-iya aku tau! makanya aku minta maaf. Aku sungguh tak sengaja, dan aku tidak akan melakukannya lagi."
.
JESSICA' S POV
"Hahaha, kau lupa. Waktu itu kau kau menangis, Mia!"aku menyeletuk sinis, dibalasi anggukan Jane. Mia merengutkan keningnya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Stop it. Im going cry, now."ujarnya, ia terlihat mengambil ancang ancang ingin menangis. Aku sontak memekik, sementara Jane langsung membekap mulutnya."Cengeng banget sih! dikit dikit nangis, kayak bayi aja deh!"sebal Jane.
"Yee, kan kalian disuruh berhenti malan makin."sahutnya tidak mau kalah.
"Tapi kan kamu duluan, Mia-_-"semprot ku kesal.
"Tau nih, asal tud-"
"Jessica!"
Sontak membuatku berbalik, otomatis juga Mia dan Jane ikut berbalik. Aku melihat Rexan tengah berlari ke arahku."Kau memanggilku?"tanya ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage With Calum Hood [COMPLETED]
FanfictionSeorang gadis yang tak menyangka bahwa hidupnya akan berubah drastis saat ia menikahi seorang lelaki tampan yang sangat terkenal, Calum Hood. Apakah Semuanya akan berjalan dengan baik? Apa dengan seiring detik waktu yang mengiringi akankah semuanya...