Day One

12K 465 4
                                    

Jessica terbangun karena merasa silau pada matanya, ia merenggangkan tubuhnya dan merasa aneh seketika saat ia merasa ada sesuatu yang memeluknya, tangan besar yang hangat memeluknya dari belakang. Ia dengan cepat menoleh.

"Aaaaa! Calum menjauh dariku!"teriak Jessica langsung karena melihat lelaki itu adem ayem memeluknya bagaikan sebuah guling yang empuk. Calum berdecak, matanya masih tertutup. Dia terganggu akan teriakan menyebalkan gadis itu.

"Diam Jess,aku masih mengantuk."

"Jauhkan tanganmu dari tubuhku, idiot!"

"Aishh, udah nikah juga. Aku bahkan tak menyentuhnya sama sekali."kata Calum melindur.

"Sumpah Cal, aku akan menampar wajahmu. Lepaskan!"

Calum membuka matanya dengan malas dan menemukan mata biru seorang gadis yang menatapnya tajam. Wajah gadis itu nampak memerah dan Calum dapat dengan jelas melihatnya karena sinar matahari yang memantul ke wajahnya.

"Galak sekali, padahal tadi malam kau duluan yang memelukku-_-"cibir Calum.

Mata jessica melotot besar. Tidak, tidak mungkin ia yang memeluk Calum! Karena merasa malu, Jessica bersiap hendak turun dari tempat tidur. Namun calum kembali bertanya.

"Kau ingin kemana?"tanyanya.

"Mandi lah."

"Morning kiss, mana?"pinta Calum seenak jidatnya. Dan bodohnya wajah polos tak berdosanya itu membuat Jessica ingin menghajarnya."Enak saja! tidak mau!"tolak Jessica.

"Oh ayolah, Jessica'ku yang jelek dan menyebalkan..berikan morning kiss untuk suamimu yang tampan ini..."rayu Calum.

Wajah Jessica makin memanas, dengan kesal ia mendorong tubuh Calum."Kau pikir aku anak kecil, huh? tidak mau!"dan jessica pergi menuju kamar mandi meninggalkan Calum yang menggerutu.

.

Jessica memandang kosong pada wajan didepannya. Entah apa, dia bingung ingin memasak apa hari ini terutama ada orang yang harus makan dirumah ini selain dia.

Beberapat detik kemudian satu ide melintas tiba-tiba dikepala Jessica yang koneskinya kadang lambat itu. Seakan mendapat anugerah dari tuhan, Jessica tersenyum senang dan mulai menyiapkan bumbu-bumbu masakannya. Bagi orang yang senang didapur itu sangat kecil tapi tidak untuk seorang Jessica yang notabene anak mami yang tidak bisa makan jika tidak dimasakan momnya. Menyedihkan memang.

45 minutes later...

Jessica mengelap keringat yang ada dikeningnya lalu melepas celemeknya, ia tersenyum bahagia menatap sepiring fettucini yang akan disajikan pada suaminya itu.

"Calum.."panggil Jessica pada Calum yang sedang duduk saja sambil menonton televisi. Lelaki itu menoleh.

Jessica langsung meletakan sepiring fettucini dan segelas air lemon itu didepan Calum "Makan. Aku sudah capek membuatnya."ucap Jessica.

Calum mengangkat satu alisnya dan tersenyum kecut."Kau memasak? Okay, akan kumakan."ucapnya lalu mengambil sendok dan menyuapnya.

Rasanya....Enak, tapi sedikit terlalu asin bagi calum namun karena tak ingin menyakiti hati Jessica, Calum tersenyum dan mengangguk-angguk.

"Lumayan, kau belajar memasaknya?"kata Calum.

"Benarakah? whoaa, padahal aku hanya mengingat bahan apa saja yang dimasukan mom waktu membuatnya."Jessica tersenyum senang mendengar pengakuan Calum.

"Baguslah, berarti kau akan terus memasak untukku. "

"Kau pikir aku pembantumu?"sewot Jessica.

Calum memutar bola matanya."Aku tidak bilang begitu Jessica, kau kan istriku jadi itu sudah kewajibanmu."kata Calum masih dengan nada bersabar.

Marriage With Calum Hood [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang