Broken Pieces

8.7K 424 3
                                    

CALUM'S POV

Dua hari sudah semenjak kejadian itu. Aku bisa merasakan bahwa Jessica terlihat menghindariku, dia masih marah mungkin. Aku mengerti, jadi aku hanya bisa diam. Saat aku berbicara, dia jarang mau menyahut. Pergi kuliah juga, dia tak ingin diantar. Dia memilih naik taxi atau ikut Jane.

Saat ini aku sedang berada diStudio, band kami sedang membahas tentang album baru yang akan kami buat. Dan kebetulan kami tengah break setelah menulis beberapa lagu tadi.

"Kau kenapa, Cal?"suara Ashton terdengar, ia menatapku bingung dan meletakan segelas wine di depanku.

"Im fine."jawab ku, lalu meminum wine ku.

"Ceritalah, dude. Kau terlihat stres, ada masalah? Jessica, hm?"tanya Ashton. Shit, mahluk yang satu ini memang super peka. diantara kami bertiga, hanya Ashton yang tidak tau tentang permasalahanku dengan Jessica. Luke memang sengaja tak ingin memberitahunya.

"Dia masih marah padaku."Ashton tersenyum hangat, lalu menepuk pundakku."Tak apa. Nanti dia akan baikan lagi. Kau hanya bersabar dengannya, salah satu dari kalian harus mengalah bukan?"kata Ashtom bijak. Hmm..kakakku yang satu ini memang perhatian, aku jadi merindukan Mali.

"Hahaha, kau benar."

Aku melirik jam, kurasa Jessica sudah pulang kampus. Aku pun bergegas ingin menjemputnya. "Aku pergi dulu, Ash!"teriak ku pada Ashton yang kurasa ia tengah berada ditoilet.

"Okay!"sahut Ashton.

Aku pun mengendari mobil hitamku menuju kampus Jessica. Setelah sampai, aku menunggunya dari dalam mobil. Tak lama, aku menangkap sosok Jessica yang tengah berdua dengan lelaki itu. Ya, Rexan. Mereka berdua tertawa lepas tanpa beban, manik biru Jesscia menampakan kesenangan namun..entahlah, ada yang terlihat kosong dari dalam sana.

Mereka berdua menuju parkiran, lalu masuk kedalam sebuah mobil yang kuyakin adalah mobil Rexan. Mobil itu melintas tepat melewati mobilku, kurasa mereka sama sekali tak menyadari kehadiranku. Aku menghela nafasku, lalu mengendarai mobil ku lagi.

.

Aku sedang menonton televisi saat Jessica tiba tiba sudah datang dan menatapku dengan pandangan sedikit terkejut. Aku mengabaikannya dan terus menatap layar televisi. Jessica pun pergi menuju kamar, mungkin. Look? Apa dia bersikap layaknya seorang istri?

Merasa bosan, aku mengambil gitarku, kertas dan pulpen. Menurut kalian apa yang akan aku lakukan? perlahan aku memetik gitarku, mencari nada lalu menulisnya liriknya dikertas itu.

I woke up in the place we started
Your clothes on the floor
In that old apartmen
I never thought you's leave without a trace

Can't shake this shinking feeling
I know your not there and I'm barely breathing
Holding on the things I replace
Im looking for away to change my mind
Dont walk away

Oh! tell me what we fighting for?
It's turn into all out war
I'll find away

To fix this broken pieces

And let go

Tiba tiba aku merasakan kantuk. Hingga aku tak bisa menahannya lagi, aku pun merebahkan tubuhku disofa dan mulai memejamkan mataku.

.

JESSICA'S POV

Rexan menghentikan mobilnya dan aku segera turun. Aku tersenyum."Thanks, Rex."ucap ku.

Dia mengangguk."It's okay. See you at 6 pm."katanya, aku tertawa pelan."Oke."jawab ku. akhirnya Rexan pun pergi dengan mobilnya.

Aku segera masuk kedalam rumah. Dan refleks sedikit terkejut saat melihat Calum sudah berada di depan ruang tamu sambil menonton televisi. Aku menatapnya namun ia membuang pandangannya. Menyadari itu, aku langsung saja masuk kedalam kamar.

Marriage With Calum Hood [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang