Suprise

7.3K 437 8
                                    

Aku baru saja menutup pintu dan aku tak bisa melihat apapun karena kegelapan yang seketika membuatku bergidik ngeri. Sumpah gelap sekali, membuatku takut. Aku mencari saklar lampu dan menekannya namun lampu juga tak hidup, kurasa mungkin ada pemadaman atau semacamanya. Aku mengeluarkan ponsel kudan mengaktifkan flashlightnya agar aku tak sedikit sulit untuk melihat.

Langkahku terhenti saat berada disatu anak tangga ketika mendapati lilin-lilin menyala diatas meja makan, aku mendekat dan tercengang saat melihat makanan sudah siap tertata rapi dan terkesan sweet diatas sana.

Aku melihat keselilingku, bingung siapa yang menyiapkan semua ini. Masa Calum? dia pasti sedang sibuk, lalu siapa? apa jangan-jangan... tidak, tidak mungkin ada hantu. Lagipula buat apa hantu melakukan ini?

Fyuhh~

Aku bergidik dan lantas menoleh kekiri saat merasa angin menyapa leherku, namun aku tak menemukan siapapun. Aku menoleh lagi kekanan dan juga tidak ada siapa-siapa. Apa aku harus menengok kebelakang?

"H-hei..siapa disini?"kataku pelan, aku sangat takut dan aku sangat ingin berteriak.

"Akhh!"aku memekik saat benda atau seperti tangan menyentil pinggangku dan itu cukup terasa mengerikan. Aku memejamkan mataku dan perlahan berbalik bersiap melihat sesuatu atau mahluk yang bisa saja muncul dikegelapan sialan yang ada didalam rumah ini.

"Hai Jess..."

"Pergi!"teriak ku.

Wait..aku kenal suara itu, seperti suara Calum?

Aku sontak membuka kedua mataku dan menemukan Calum tengah tersenyum diremang cahaya yang sedikit menerangi dirinya.

"Calum!"aku berteriak dan berlari kearahnya dan memeluknya erat. Bisa kurasakan Calum terkekeh sambil mengusap punggungku."Aku pikir ada hantu!"ucap ku, sambil mendongak menatapnya.

Calum menaikan sebelah alisnya, lalu mengusap rambutku."Aku juga melihatnya,"ujarnya, aku membulatkan mataku lebar."Melihat apa, Cal?"tanya ku cemas.

"Melihat gadis cantik yang terlihat panik di depan meja makan saat aku meniup lehernya."kata Calum dengan cengiran khasnya itu. Sontak membuat pipiku terasa panas. Astaga.

"Ih! dasar kau, ya!"aku mempelototinya."Wait, kenapa kau bisa disin-eh? kenapa kau.."aku menatap penampilan Calum, dia terlihat sangat tampan dengan kaos panjang warna merah marun dan juga rambutnya yang berantakan.

"Siapa yang melakukan semua ini?"tanya ku sambil memandangi lilin-lilin yang bermacam warnanya itu dengan kekaguman.

"Aku yang menyiapkannya,"jawab Calum.

"Hah? tapi kau-"

"Aku memang tak bisa menjemput tapi aku bisa melakukan semua ini lebih cepat dari bayanganmu, bahkan sebelum kau datang."potong Calum tersenyum simpul. Aku masih menatapnya penasaran.

"Untuk apa semua ini..?"

"For us. We're dinner, right now."ucapnya.

Aku menatapnya tak percaya. Entah, maksudku kenapa Calum bersikap seperti ini? apa yang terjadi dengannya? dan lagi...kenapa dia bisa seromantis ini? setauku dia lelaki menyebalkan mesum yang kaku pada perempuan. Yah, betapa indahnya bukan jika kau memiliki suami yang bahkan tak bisa memujimu? ha ha.

"What?"tanya ku ulang sambil tertawa panik.

"Please pretty please."ujarnya, aku memutar bola mataku. Memang aku biasanya kayak gimana coba?

Calum menarik tanganku dan membawaku kearah meja makan, ia menarikkan kursi untukku dan juga duduk dikursinya yang berada tepat didepanku. Aku menatapnya lalu menatap makanan yang terlihat sangat enak didepanku.

Marriage With Calum Hood [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang