- O -

417 29 0
                                    

~~~~~~~~~~

Minggu ini adalah minggu yang sangat di tunggu-tunggu anak kelas 12. Karena di minggu ini mereka mulai berperang melawan beberapa puluh soal untuk menempuh universitas terbaik di Indonesia maupun di luar Indonesia.

Sudah dari beberapa menit yang lalu Kinan larut dalam memikirkan soalnya. Kinan meletakan pensilnya di atas meja sedikit keras dan menghasilkan bunyi yang cukup mengganggu. Beberapa orang menoleh, dan Kinan meminta maaf sambil menunjukan cengiran khasnya.

Setelah menarik nafas sebentar, Kinan bangkit dari duduknya dan berjalan kedepan untuk mengumpulkan hasil jawabannya. Beberapa sorot mata menatapnya kagum, bagaimana tidak. Hanya dalam waktu 60 menit kurang, Kinan sudah bisa menyelesaikan soal matematikanya.

Dirapihkannya beberapa alat tulis dimejanya dan langsung melenggang keluar setelah mencium tangan guru pengawasnya.
"Wah finally" gumam Kinan sambil berjalan menuju ruang Elsa.
Untunglah ruang Elsa berada di lantai paling bawah, jadi Kinan tak harus duduk di lantai untuk menunggu Elsa karena sudah ada tembok yang di sediakan untuk duduk.

Terlihat seseorang yang sedang memantulkan bola basketnya sambil memasuki lapangan.
"Jadi kangen main basket" ujar Kinan pelan. Sejak di sibukan dengan les sana sini, tambahan pelajaran setiap pulang sekolah, membuat Kinan jarang memegang bola olahraga favoritnya itu.
Perlahan tapi pasti Kinan melangkahkan kakinya menuju lapangan yang berada di depannya.

"Boleh ikutan gak ? Udah lama gue gak main basket" ujar Kinan dan membuat laki-laki itu menoleh.
'Ternyata Al toh' batin Kinan.

"Boleh, dalam 5 menit harus cetak goal?" ajaknya sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Jangan dong, gue gak jago main basket. Pasti nanti lo yang menang"

"Coba aja dulu, setengah lapangan cukup"

"Satu ring berarti ? Oke", Al mengangguk sekilas dan melempar bola tersebut tanda sebagai permainan di mulai.

~~~~~~~~~~

"Ah cukup-cukup. Anak-anak udah pada keluar dari kelas" ujar Kinan memberhentikan permainannya.

"Emang kenapa ?"

"Ntar gue di judge lagi sok kenal sok deket sama lo. Alah persoalan anak muda banget"

"Ya nggalah, kita ini satu angkatan. Semuanya harus saling kenal dan deket"

"Gak salah pilih ketua angkatan nih" ucap Kinan sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Jadi mau lanjut main atau...?" tanya Al menggantung kalimatnya sambil memainkan sebelah alis matanya.

"Intan gak cemburu kalo gue sering main sama lo ?"

"Ngapain cemburu"

"Mending ajak yang lain deh, biar gak salah paham" usul Kinan

"Udah lah gak usah, banyak orang jadi ribet" ujarnya sambil melempar bola ke arah Kinan dan berlari menjauh. "Kita main satu lapangan, deal ?"

"Deal !", Kinan memantulkan bola basketnya di lapangan sambil berlari ke arah ring milik Al.

Seketika permainan berhenti saat seorang perempuan meneriakkan nama Al. Siapa lagi kalau buka Intan.

"Sebentar Tan" jawab Al yang masih sibuk mendrible bola menuju ring Kinan dan menshootnya.

"Kok gak di tahan sih guenya"

"Udahan dulu lah. Besok selesai ngerjain soal langsung ke lapangan aja, gimana ?" usul Kinan.

"Oke, gue tunggu"

"Siaap !!" jawab Kinan dan memungut tempat pensilnya kemudian berjalan menghampiri Elsa yang baru keluar dari kelasnya.

"Ih jelek banget lo, abis dari mana ?" tanya Elsa

"Main basket"

"Sama siapa ?"

"Al", Elsa membelalakan matanya. "Serius lo ?"

"Ngapain gue boong sih"

"Gila lo main basket sama kapten basket periode 2014 sampe 2016"

"Lebay banget dah"

"Terus dia menang berapa kali ?"

"Dasar lo yang di tanyain menang dia doang, gue ngga"

"Yaudah coba berapa-berapa kalian main"

"4-3. Dia empat gue tiga"

"Wow, ternyata lo jago main basket Kin. Kenapa gak ikutan ekskulnya dari dulu ?"

"Gue kan udah di sibukin sama les bahasa asing. Udah yuk ah pulang, badan gue udah bau nih"

"Dari tadi malah Kin", Kinan menatap Elsa horor dan menunjukan tangannya yang terkepal di udara. "Canda canda, mau sebau apa pun lo, tetep aja cantik Kin"

"Hmmh, serah lo dah"

~~~~~

Sepulang sekolah Kinan langsung membersihkan dirinya dan makan siang. Setelah makan siang, Kinan memilih duduk di bangku empuk kesayangannya sambil memandangi ikan-ikan koi ayahnya berenang kesana kemari yang di tempatkan di bagian belakang rumah mereka.
Dan seketika sosok Al muncul di kepalanya.

Kalau di pikir ulang, Al gak sependiem yang Kinan kira. Dan gak secuek yang Kinan kira. Malahan dia sangat terbuka dan enjoy aja.
'Mungkin ini yang di bilang dont judge a food by the fragrance' batin Kinan.

"Lagi mikirin siapa sih sampe yang disini di cuekin" suara tersebut membuat Kinan kembali ke dunia nyata.

"Valenn !!!!" pekik Kinan dan langsung menghambur ke pelukannya.

"Segitu kangennya ya sama gue sampe meluknya gak berhenti"

"Ahh gue kangen banget sama lo Valen" ujar Kinan dengan mata yang mulai basah.

"Uhh, sayang sayang. Jangan nangis dong. Kan gue udah disini" ujar Valen dan kembali memeluk Kinan sambil mengusap kepalanya lembut.

~~~~~~~~~~

Life To Keep YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang