- O -

242 18 0
                                    

~~~~~~~~~

Akhir pekan kali ini sedikit membuat Kinan dan Al deg-degan. Pertemuan resmi antar keluarga membuat keduanya bingung ingin bicara apa.

Setelah papa Al mengutarakan maksud mereka datang ke rumah Kinan, Kinan dan Al di persilahkan untuk duduk di tengah-tengah antara keluarga Kinan dan keluarga Al.

Al mengeluarkan kotak kecil berwarna merah dari saku batiknya. Membukanya kemudian menyematkan cincin perak itu di jari manis Kinan. Pas. Cantik.
Kinan tersenyum melihat jemarinya sekarang, dia sudah milik Al.

Gantian Kinan yang memakaikan cincinnya ke jari manis Al. Al tersenyum senang. Kali ini dia sudah terikat dengan Kinan.

Kedua keluarga saling tersenyum senang. Apalagi ayah Kinan dan papa Al.

Entah ini kabar baik atau kabar buruk untuk kalian. Valen kali ini hadir bersama gadis incarannya. Citra. Ya sejak beberapa minggu yang lalu mereka memang sudah sering pergi bersama.

Kinan dan Al menuju teras belakang rumah Kinan.
"Alhamdulillah" ujar Al tiba-tiba.

"Kenapa ?" tanya Kinan yang bingung.

"Bersyukur sama Allah, acara hari ini lancar", betapa beruntungnya Kinan punya calon imam sesholeh Aldric Farel Dwiyano.

"Alhamdulillah" sahut Kinan membuat Al menoleh

"Bersyukur punya calon imam kayak kamu" lanjut Kinan dan membuat Al tertawa santai.

"Alhamdulillah lagi. Bersyukur punya calon makmum kayak kamu". Semburat merah sudah menjalari wajah Kinan.

"Ra boleh bilang sesuatu gak ?", Kinan mengangguk sebagai jawaban Al.

"Besok-besok gak usah pake blush on ya kalo kemana-mana. Setipis apapun gak usah pake"

"Emang kenapa ?"

"Biar kata-kata aku aja yang jadi blush on di pipi kamu, kayak gitu tuh. Makin cantik"

"Jayus Al, jayus abiss" ledek Kinan, seketika wajah Al menjadi datar. Sedangkan yang meledek jadi tertawa terbahak.

"Hus ketawanya"

"Oh iya maap"

~~~~~

"Kinandra Citradewi, bisa kamu ke ruangan saya sekarang ?" tanya bu Ita saat kelas mulai sepi, ya pelajaran beliau adalah pelajaran terakhir.

"Oh iya bu" , Kinan menurut dan mengikuti Bu Ita dari belakang.

"Begini Kinan, 3 hari lagi ada pertukaran mahasiswa dari Universitas Seoul....." bu Ita menjelaskan dan di dengar oleh Kinan dengan seksama.

1 tahun bukan waktu yang sebentar.
"Lagi banyak tugas ya ?" suara Al membuat Kinan kembali ke dunia nyata.

"Hah ? Hm ngga kok"

"Terus kenapa ? Dari tadi diem mulu. Ada yang mau di omongin ?"

Deg.

'Kasih tau gak ya ? Apa nanti aja ? Nanti aja deh'

"Tuh kan ngelamun lagi. Ada apa sih ? Ngomong aja sama gue" ujar Al sambil mengelus kepala Kinan lembut.

"Ngga, udah gapapa kok. Nyetir aja yang fokus"

"Gimana mau fokus kalo lo nya aja diem terus dari tadi, lo sakit ?"

"Ngga Al !" Kinan agak membentak Al. Dan jujur dia sendiri juga kaget, 'oh mungkin bawaan PMS hari kedua ini' batin Kinan.

"Sorry PMS", Al mengangguk paham dan kembali fokus menyetir.

'Kenapa sih si Kinan, ada yang di tutupin nih kayaknya' batin Al.

Life To Keep YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang