~~~~~~~~~~
"Yaudah yuk turun, udah sampe" ajak Al dan dia turun mendahului Kinan.
"Ini dimana Al ?" tanya Kinan yang seketika terhipnotis dengan indahnya pemandangan di depannya.
"Masih di Jakarta kok"
"Waw !" gumam Kinan, Al tersenyum melihatnya.
"Kenapa lo ngajak gue kesini ?"
"Abisnya gue mau ngajak siapa lagi ? Mama takut ketinggian, papa keluar kota terus"
"Kasian Al gak punya temen selain gue" sahut Kinan dengan wajah mengasihani bercanda.
Kemudian hening menyapa mereka. Kinan terlalu menikmati senja dari atas gedung ini, sedangkan Al terlalu menikmati keindahan makhluk Tuhan di depannya ini.Dan kali ini Al yakin, bahwa Kinan adalah pilihannya yang tepat.
"Ra" panggil Al pelan dan berjalan mendekati Kinan yang sedang berdiri dengan tangan yang menopang dagunya di atas tembok pembatas gedung ini.
"Kenapa Al ?"
"Lo mau kemana abis ini ?"
"Pulang lah, mau kemana lagi"
"Gue mau hari ini gue abisin waktu gue berdua sama lo disini, lo gak keberatan kan ?", Kinan menatap Al serius, kaget, bingung.
"Al lo sakit ya ? Belum makan ? Banyak tugas ? Omongan lo jadi ngelantur" jawab Kinan
"Gue serius Ra, gue mau lo selalu di samping gue sampai kapanpun. Ini lebay oke gue tau, tapi gue cuma mau omongin apa yang selama ini gue pengen, apa yang selama ini gue butuhkan, apa yang selama ini gue pendem. Gue cinta sama lo Ra, tapi gue gak tau lo gimana sama gue" jelas Al panjang lebar sampai Kinan membuka mulutnya tak percaya dengan apa yang baru saja Al katakan.
"Gue bukan type cowo romantis yang bisa ngungkapin perasaan gue dengan sweet, gue juga bukan cowo tajir yang ngungkapin perasaan gue dengan banyak atribut mahal. Gue cuma cowo biasa yang mungkin gak bisa ngebahagiain lo dengan harta yang berlimpah, tapi gue yakin gue bisa bahagian lo dengan hati gue" jelas Al lagi dan kemudian menunduk.
Kinan tersenyum kemudian jalan membuat jarak di antara mereka semakin kecil."Lo lagi latihan buat nembak cewe ? Siapa orangnya ? Kok gak ngenalin ke gue ?" tanya Kinan bertubi-tubi.
Al mendongak tak percaya dengan apa yang dia katakan barusan."Ra, bisa serius gak sih Ra" ujar Al dengan nada pasrah.
Kinan terkekeh, "iya gue ngerti kok apa yang lo omongin barusan"
"Terus ?" Al mulai tak sabar
"Terus apa ?"
"Lo, hmm, terus gimana perasaan lo ke gue ?"
"Hmm, mau di jawab boong atau jujur ?"
"Ra, serius"
"Iya oke oke. Hmm, gimana ya ? Pernyataan lo tadi sih kurang so sweet yah, flat gitu. Jadi gue sebagai cewe, kurang melting sama pernyataan lo", Al menunduk mendengar penjelesan Kinan.
"Kok nunduk sih, gue lagi ngomong sama lo nih. Gue belom selesai, dengerin dulu" Kinan menoel-noel bahu Al. Al pun mendongak dan memandang Kinan sayu.
"Ouhh, mukanya sedih banget. Kasian kasian, maafin yaaa" ujar Kinan dengan wajah menyesal.
"Yaudah Ra, ayo pulang. Kita belum sholat magrib" Al menarik lengan Kinan dan membawanya masuk ke mobil.
"Kan gue belum selesai ngomong"
"Gue udah tau jawabannya" jawab Al dingin.
"Emang apa ?" tanya Kinan yang masih berjalan dengan tangan yang di tarik Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life To Keep You
RandomCover by @unawrites . Kinandra Citradewi, nama yang anggun tapi tidak seanggung orangnya. Gadis yang lebih memilih untuk tampil apa adanya dimana pun dan kapanpun. Sejak kejadian itu, sifat dirinya yang selama ini jarang dia tunjukan di depan orang...