~~~~~~~~~
Perasaan Al gelisah bukan main, dari tadi yang terus berkeliaran di otaknya hanyalah Kinan, Kinan dan Kinan.
Apa yang terjadi dengan gadisnya ? Apa dia baik-baik saja ?
Ah ingin rasanya aku pergi ke Korea sekarang, batin Al menggebu-gebu."Aldric ! Silahkan keluar dari kelas saya" ujar bu Fita tegas.
Dengan perasaan yang kacau Al keluar ruangan begitu saja.~~~~~
Perlahan Kinan mulai sadar, di buka matanya dan dia mencium aroma rumah sakit, tanpa bertanya pun dia tau ini di rumah sakit.
Kepalanya sakit bukan main."Minumlah" ujar Jessi.
"Jess, lo kok bisa disini ?" tanya Kinan dengan suara parau.
"Untung lo koma cuma 1 hari" sahut Kemal.
"Hari ini orang tua lo kesini" lanjut Jessi.
"Kalian ngasih tau Al ?"
"Astaga, kita lupa ngabarin Al. Bentar-bentar biar gue telfon"
"Ngga, ngga usah Rin. Jangan kasih tau dia, biarin aja"
"Tapi Kin-"
"Ngga, gapapa. Gak usah gue gak mau bikin dia panik"
"Yaudah sekarang lo istirahat lagi aja ya, gue tau kepala lo masih sakit kan ?!" Kemal menengahi. Kinan mulai memejamkan matanya dan berusaha merubah posisi tubuhnya. Kinan membuka kembali matanya terkejut akan reaksi tubuhnya, ralat, reaksi kakinya lebih tepatnya.
"Jess, kaki gue. Kaki gue", Kinan menyibak selimutnya dan kakinya masih utuh, tapi kenapa tidak bisa di gerakan sama sekali ?
"Karin, kaki gue kenapa. Jawab Karin, kaki gue kenapa ?!!" suara Kinan mulai meninggi tapi Jessi dan Karin masih diam.
"Kemal, Kemal lo pasti tau kan kenapa kaki gue mati rasa ? Jawab Kemal kenapa ??!!", air mata Kinan mulai runtuh. Jessi dan Karin hanya bisa memeluknya dan menyuruhnya untuk beristirahat. Kemal hanya bisa mengunci mulutnya rapat-rapat. Walaupun dia tidak dekat dengan Kinan, tapi dia merasakan bagaimana dirinya jika di posisi Kinan sekarang.
"Gue lumpuh kan Jess ? Gue lumpuh kan Rin ?" tanya Kinan lesu
"Kita belum tau pastinya Kin" Jessi menengahi.
"Astagfirullah, Kinandra" suara ibu Kinan membuat semua mata tertuju padanya. Kemudian Valen masuk bersama Reon dan Angga. Sedangkan ayah Kinan sedang menghampiri dokter yang di ajak pak Kim tadi.
"Ibu !!" teriak Kinan kemudian menangis di pelukannya.
"Udah udah, jangan nangis lagi ya. Ada ibu disini"
Kemal memberi isyarat pada Karina dan Jessi buat keluar kamar rawat Kinan, memberi waktu untuk keluarganya.
Kinan melepas pelukannya perlahan, "bu, ibu gak kasih tau Al kan ?"
"Maafin ibu ya, ibu, ayah sama Valen terlalu panik denger kabar kamu, jadi kami gak ada yang hubungin Al sama sekali"
"Iya gapapa bu, malah bagus. Citra gak mau Al panik denger kabar Citra bu"
Valen yang sedari tadi diam di belakang ibunya, kini menghampiri Kinan dengan senyum yang, dipaksakan.
Bukannya ikut tersenyum, Kinan malah makin nangis sejadi-jadinya.
Valen yang tidak tega langsung memeluk Kinan."Gue lumpuh Val, gue lumpuh" isak Kinan sambil memukul-mukul punggung Valen yang di peluknya.
"Tenang Kin, ada gue kok disini yang siap jadi sebelah kaki lo. Karena sebelahnya lagi bagian Al"
KAMU SEDANG MEMBACA
Life To Keep You
RandomCover by @unawrites . Kinandra Citradewi, nama yang anggun tapi tidak seanggung orangnya. Gadis yang lebih memilih untuk tampil apa adanya dimana pun dan kapanpun. Sejak kejadian itu, sifat dirinya yang selama ini jarang dia tunjukan di depan orang...