- E -

304 24 0
                                    

~~~~~~~~~~

Sudah hampir satu bulan ini Kinan terus berkunjung ke rumah Al. Sekedar membantunya berjalan, atau menyuruhnya minum obat, mengerjakan tugas di bantu Al, atau hanya menemani Al saat mamanya pergi, karena papanya sudah ke luar kota lagi.

"Al, jalan-jalan keluar yuk" ajak Kinan sambil memasukan beberapa bukunya ke dalam tas.

"Ngga ah"

"Ayo, udah lama banget kan lo gak jalan-jalan sekitar sini"

"Ngga Kin, nanti lo malu jalan sama orang kayak gue"

"Kan, nyebelinnya keluar. Ngapain gua harus malu sih ? Lagian emang orang-orang tau kalo lo lagi sakit ? Ngga kan ? Udah ayo, keluar ah" Kinan menarik lengan Al untuk bangkit dari duduknya.
Sebelum bangkit Al sempat berdecak sebal, namun kemudian menuruti kata Kinan.

"Mau kemana sih Ra ?"

"Ra ? Siapa Ra ? Gue ?" Kinan menoleh kaget. Al mengangguk mantap.

"Mulai sekarang lo gue panggil 'Ra'"

"Kenapa emangnya ?"

"Kalo manggil Kin udah pasaran banget, elitan Ra. Lagian nama lo kan Kinandra, jadi gak salah kalo gue manggil Ra"

"Hmmhh, serah lo dah"

"Pokoknya yang boleh manggil Ra, gue doang"

"Kenapa gitu ?"

'Karena lo spesial buat gue Ra'

"Karena gue yang mencetuskan panggilan itu" jawab Al bohong.

"Terserah lo ya, asal gua gak di panggil Nyet, Lek, atau yang buruk-buruk lainnya", Al mengangguk tipis.

"Eh Aldric, jalan-jalan ?" tanya ibu-ibu yang kebetulan berselisihan dengan mereka.
Al hanya tersenyum dan mengangguk sekilas.

"Orang tuh kalo di tanya jawab. Ini cuma ngangguk. Hih" komen Kinan. Al menoleh dan menatapnya tidak suka.

"Apa ? Gak suka ?", Al menggeleng dan kembali menatap kedepan dengan wajah yang santai.

"Kita mau kemana sih Ra ?"

"Beli batagor tuh di situ, enak loh. Mau gak ?"

"Ngga usah makasih"

"Baguslah, jadi gue gak ngeluarin uang banyak" sahut Kinan asal ceplos.

"Bang batagornya 10.000 satu" pesan Kinan. Beberapa menit kemudian batagornya sudah siap.
Kinan baru saja ingin memberikan uang 10.000 tapi tangan di belakangnya sudah menyodorkan uang 10.000 duluan.
"Makasih ya bang" ujar Al pada abang batagor dan jalan mendahului Kinan.
Kinan menyusul Al setelah mengucapkan terimakasih sama si abang batagor.

"Yeee di jajanin Al. Nih mau gak ? A a a" Kinan menyuruh Al membuka mulutnya. Tapi Al malah menjauhkan mulutnya dari sodoran Kinan.

"Buruan buka mulut lo, kalo gak buka nih lidi gue masukin paksa lewat mata lo nih" ancam Kinan dengan mata melotot.
Al sempat bergidik ngeri, tapi sedetik kemudian dia membuka mulutnya dan menerima batagor yang di tusuk itu.

"Enak kan ?" tanya Kinan sumringah, tapi Al menjawabnya dengan anggukan.
'Enak sumpah gak boong' batin Al sambil memalingkan wajahnya.

"Mau lagi gak ?" tawar Kinan,
"ngga usah, udah lo makan aja"

"Oke, gue abisin yaa.. Awas ngilerr" kekeh Kinan dan kembali melanjutkan makannya sembari jalan pulang.

"Oh iya Al, kapan lo mau kuliah ?"

Life To Keep YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang