- T >>

315 17 0
                                    

BACA CHAPTER SELANJUTNYA DULU PLIS.. !! KARENA INI HARUSNYA BAGIAN KE 12. THANKYOU

~~~~~~~~~~

"Coba sekarang gue lepas ya", mendengar ucapan Kinan, Al langsung menoleh kaget dengan tatapan seolah berkata 'jangan'.

Perlahan tapi pasti Kinan melepas tangannya dari tubuh Al. Al pun mau tak mau dengan ragu berjalan tertatih-tatih sendiri.
Melihat Al yang akan tumbang, dengan cepat Kinan memegang Al lagi.

"Ayo sedikit lagi, lo pasti bisa" Kinan menyemangati Al. Tanpa berkata Kinan melepaskan pegangannya pada Al dan Al melanjutkan jalannya lagi dengan berpegang pada benda yang sekiranya bisa menopang dirinya di sekitarnya.

"Yeeyy, Al udah bisaa !!!" pekik Kinan dan loncat-loncat sendiri di depan Al.

"Hihi, maaf. Abisnya seneng liat lo bisa jalan lagi" lanjutnya dengan cengiran yang masih terukir di wajahnya. Dalam diam, Al tersenyum tipis.

"Ya Allah udah jam segini. Al gue pulang dulu ya, kayaknya Valen udah di bawah deh" pamit Kinan.

"Hm, Kin. Lo gak usah jengukin gue lagi"

"Kenapa ?!"

"Gue gak mau cowo lo salah sangka sama gue"

"Cowo ? Gue gak punya cowo Al", Al menaikan kedua alisnya bingung.

"Terus cowo yang lo peluk di restoran itu siapa ?"

"Hah ?"

"Ma-maksud gue bukan apa-apa, gue cuma gak en-"

"Oh dia itu kakak angkat gue, kapan-kapan gue kenalin ke lo deh. Yaudah gue pulang ya. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, hati-hati Kin", Kinan mengangguk cepat.

Al menggaruk tengkuknya yang tak gatal saat Kinan keluar dari ruangannya.
'Yah, ketauan dah gue ngeliat mereka' umpat Al.

~~~~~

"Gimana kabar Al ?" tanya ibu Kinan.

"udah mendingan kok bu, udah di pakein kaki palsu, dan sekarang lagi penyesuaian aja" jelas Kinan.

"Jadi dokter pribadinya dia aja lo" sahut Valen tiba-tiba.

"Gak tertarik jadi dokter sayangnya" jawab Kinan dan berlalu menuju kamarnya.

Selesai memakai pakaian tidurnya, Kinan di kejutkan dengan getar di ponselnya yang di letakkan Kinan di atas nakas.
Nomornya asing, belum di cantumkan nama.

"Assalamualaikum" jawab Kinan.

"Waalaikumsalam, Kinan ini tante mamanya Al. Tante dapetin nomor kamu dari hp nya Al, gapapa kan kalo tante simper nomor kamu ?"

"Oh iya gapapa tan. Ngomong-ngomong ada apa ya tan, malem-malem gini ?"

"Ngga, tante cuma mau ngecek aja. Kalo misalkan dalam waktu dekat ini tante minta tolong kamu, kamu keberatan gak ?"

"Tergantung minta tolong apa dulu tan ?! Haha, ngga kok tan. Kinan gak akan keberatan. Kalo misalnya ada perlu telfon Kinan aja tan"

"Iya, makasih ya nak Kinan. Sekali lagi terimakasih banyak, kalau gitu tante tutup dulu telfonya. Al lagi istirahat takut ganggu. Makasih ya Kinan. Assalamualaikum", setelah menjawab salam mama Al, Kinan langsung mengistirahatkan tubuhnya.

Seketika teringat saat dia membantu Al belajar jalan. Kinan terkekeh pelan saat ingat bagaimana eskpresi Al saat dia bilang dia akan melepas Al sendirian.
'Ih, jadi kepikiran gini ?' batin Kinan. Sedetik kemudian dia membenarkan posisinya untuk tidur dan mulai memejamkan matanya.

Tiga detik berikutnya, mata Kinan kembali terbuka.
'Dari mana Al menyimpan nomor gue ?'

'Oh iya grup WA'

~~~~~

1 bulan kemudian

Kinan dan Valen sudah mulai belajar di kampusnya. Dan yang harus kalian tau tentang perjanjian mereka saat itu adalah, Valen yang mentraktirnya selama satu minggu karena di kampus mereka menjalani ospek tanpa ke jahilan kakak senior. Berarti Kinan gak ketemu sama Al lagi ? Masih, tapi sudah satu bulan ini Kinan hanya berkomunikasi dengan mamanya. Karena ibu Kinan dan Valen yang terus menanyakan keberadaan Al.
Kinan merasa ada yang janggal dengan ibunya dan Valen. Seperti ada sesuatu hal yang besar dan mereka menyembunyikan itu baik-baik, tapi sesekali mulut Valen yang tidak bisa di rem membuat Kinan semakin mengerutkan keningnya.

"Valen, Citra, hari ini ayah pulang. Kalian bisa jemput ayah kan ?"

"Always !!" jawab keduanya serempak.

"Yaudah, ayah 1 jam lagi mendarat, kalian siap-siap gih sekarang" ujar ibu Kinan.

"Jangan lama !!" Valen memperingatkan. "Gak akan !" balas Kinan ketus.

~~~~~

"Ayahhh !!!!" pekik Kinan girang saat ayahnya sudah menghampirinya.

"Kamu ini kayak anak kecil aja" ujar ayah Kinan sambil mengelus rambut putrinya yang sedang memeluknya.

"Waktu itu cepat berlalu yah, nanti kalo aku udah punya suami. Ayah bakal jarang dapet pelukan aku"

"Iyaiya.. Valen, gimana kampus barunya ?" ayah Kinan beralih pada Valen yang mulai memasukan barang-barang ayahnya ke mobil.

"Hh, jadi membosankan kalau Citra masih berkeliaran di depan mata Valen yah", ayah Kinan terkekeh mendengarnya. Sedangkan nama yang di sebut Valen sudah menatapnya jengkel.

"Udah udah ayo masuk, anterin ayah jenguk Aldric dulu ya. Dia masih di rawat kan ?"

"Udah ngga yah, 2 minggu yang lalu Al udah pulang kerumahnya" jawab Kinan.

"Yaudah, kita kesana aja. Kamu tau rumahnya kan ?", Kinan menangguk kecil.

"Yaudah yuk"

~~~~~~~~~~

Life To Keep YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang