- R -

296 21 0
                                    

~~~~~~~~~~

Hari ini Kinan dan teman-teman yang lainnya termasuk Intan akan menjenguk Al setelah makan siang.
Kinan cukup tersenyum senang saat melihat lebih dari 10 orang yang menjenguk Al, itu artinya mereka masih mau berteman dengan Al. Tapi,,, mereka belum tau yang sebenarnya.

"Assalamualaikum, tante ada teman-teman Al yang mau jenguk tan" ujar Kinan.

"Ayo masuk, masuk. Alnya baru selesai makan siang" ujar mama Al.

Kinan melihat Al yang sedang menatap dirinya, kemudian tersenyum haru saat melihat teman-temannya yang membawa beberapa buah dan roti-rotian.

"Gimana ceritanya lo bisa kecelakaan ?" tanya Dimas salah satu anak kelas Kinan.

"Masalahnya sepele, cuma gara-gara kaki kiri gue gatel terus gue angkat dan gue garuk, yaudah stirnya jadi gak bener, dari belakang ada mobil yang mau nyalip dari sebelah kiri, lama-lama mobil gue ke kiri dan gue banting stir ke kanan, dan brak. Gue langsung kena kepala tronton. Kaki kiri gue kejepit di antara stir sama mobil tronton"

"Uh, ya ampun. Makanya kamu hati-hati dong Al, terus kaki kiri kamu gapapa ?" deg. Al masih diam tidak menjawab, sedangkan mamanya sudah menahan tangis sekuat mungkin.

"Kaki kirinya Al gap-" sahut Kinan setelah hening yg cukup lama.

"Kaki kiri gue di amputasi" sela Al cepat dan membuat semua orang tercengang setelah Al menunjukan kaki kirinya yang hilang.

"Hmm, gue di suruh cek ke univ di Depok nih, jadi gue duluan ya. Get well soon ya Al" ujar Dinda dan pamit pulang. Satu persatu teman perempuan Al mulai berpamitan pulang, kecuali Intan dan Kinan yang masih berdiri disana dan beberapa anak laki-laki yang masih berdiri disana.
Dari 14 orang yang datang, yang tersisa hanya 4 termasuk Kinan.
Al masih tersenyum agak lebar saat Intan masih berdiri disana.

"Get well really soon ya Al, sorry gue pulang duluan soalnya abis ini gue mau ngurusin tiket ke London. Lo gak bakal ikut ke London ya ? Yah oke deh gapapa. Cepet sembuh ya Al, gue ikut prihatin" ucap Intan dengan raut wajah yang sulit di artikan kemudian berlalu.

"Jadi pas lo udah sembuh nanti, lo mau lanjut kuliah dimana ?" tanya Bayu anak kelas Al yang masih setia disana.

"Gak tau lah Bay, gue gak tau gue bakal jadi apa dengan kondisi fisik yang kayak gini" jawab Al dengan nada putus asa.

"Lo harus tetep punya cita-cita bray, masih ada kita-kita yang bakal ngedorong lo dari belakang. Masih ada kita-kita yang bakal bangunin lo saat lo jatoh, masih banyak orang yang peduli sama lo, mereka masih mau lo bertahan, karena mereka yakin lo bakal jadi suatu kebanggaan di masa depan nanti" Dimas merangkul bahu Al seolah-olah memberikan semangat.

"Tapi sori bray, gue harus berangkat ke Jepang, gue titip lo ke Kinan aja lah ya, gue yakin dia bisa ngasih semangat yang lebih ke lo" sahut Bayu

"Gue juga langsung mau pindah ke Jogja, semangat dorongan gue, gue titip di Kinan" lanjut Dimas.
Al mengangguk dan tersenyum. Entah dia harus senang atau sedih atau kecewa.

"Yaudah kalo gitu, gue pamit pulang dulu. Cepet sembuh bro, gue tunggu kabar sukses lo" Bayu memperingatkan.

"Gue tunggu undangan pernikahan lo bray" tambah Dimas, dan membuat semuanya tertawa pelan.

"Kinan mau langsung pulang atau ??" Dimas menggantung kalimatnya.

"Gue disini dulu aja deh, kalian kalo mau pulang, duluan aja. Makasih ya udah jengukin Al" jawab Kinan

"Makasih ya, makasih udah mau jenguk Al" sahut mama Al,

"Iya tante sama-sama, maaf kita gak bisa bawa apa-apa"

"Ah ini aja udah cukup kok"

"Yaudah tan, Kin kita pamit pulang dulu. Cepet sembuh Al" ujar mereka dan berlalu.

Kinan jalan mendekat ke samping Al.
"Gue bisa. Buktiin kan ?"

"Hh, mereka tuh cuma kasian sama gue, karena tadi banyak temen-temen yang lain cabut duluan. Jadi mereka merasa gak enak kalo ikut pergi juga. Sekarang disini kita tau kan siapa yang disebut fake friend" ujar Al panjang lebar

"Terserah lo ya mau nganggep mereka apa, yang pasti mereka nitipin semangat dan dorongan mereka di gue"

"Tuh kan ?! Lo masih mau disini aja gara-gara pesen mereka doang kan ?! Terus siapa yang mau nerima gue apa adanya ? Siapa ?!!!"

"Gue !! Gue nerima lo apa adanya. Gue berteman gak mandang fisik, mau lo jelek, mau lo bodoh, mau lo miskin, mau lo kaya, mau lo pinter, gue bakal tetep berteman"

"Termasuk gue yang cacat, dan hidup gue hanya menyusahkan orang lain ?"
"Gue gak merasa di repotkan, asal lo masih ada usaha buat bangun sendiri maka lo gak bakal ngerasa nyusahin siapapun", kalimat terakhir membuat Al diam.

"Al, jangan gunain kekurangan lo buat merendahkan diri lo lebih rendah dari ini di mata orang. Justru lo harus nunjukin ke orang-orang, dengan kekurangan lo ini, lo bisa sukses, lo bisa lebih tinggi dari mereka" Kinan melembut. Al menatap mata Kinan, berusaha mencari sandiwara disana. Tapi nihil, mata Kinan memancarkan keteduhan dan ketulusan disana.

Dan untuk pertama kalinya, setelah sekian tahun dia tidak merasakannya.
Al merasa jantungnya berpacu lebih cepat dari sebelumnya.

~~~~~~~~~~

Life To Keep YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang