~~~~~~~~~~
Di perjalanan pulang, Kinan memberi tau di grup angkatannya bahwa Al kecelakaan dan sekarang di rawat di rumah sakit.
Alhamdulillah banyak respon dan langsung menentukan hari menjenguk Al.Tak lupa Kinan memberi tahu, bahwa Al tidak bisa di jenguk 3 hari ini, karena kondisinya yang belum memungkinkan, menurut Kinan.
Beberapa temannya juga bertanya dari mana Kinan tau. Tanpa ragu Kinan menjelaskan semuanya. Semuanya paham dan mereka meminta Kinan untuk menemani mereka menjenguk Al, karena mereka memang tidak tau dimana keberadaan rumah sakitnya.
Sesampainya di rumah, Kinan beserta keluarganya makan malam bersama setelah solat magrib.
"Kira-kira gimana ya perasaan Al, pas tau kalau dia harus kehilangan kaki kirinya ?!" tanya Valen di sela-sela makan mereka.
Kinan mengangkat kedua bahunya sambil mengunyah makanan dan menelannya.
"Padahal baru kemarin aku sama dia main basket bareng pulang sekolah. Dan tadinya aku juga udah janji buat main lagi hari ini, tapi karena Valen udah jemput duluan jadi aku ngebatalin dan minta maaf lewat Elsa" jelas Kinan dan kembali menyuapkan makanannya."Kasian temen kamu itu, untung ayah kamu walaupun udah tua, sikap dermawannya masih nempel" ujar ibu Kinan
"Alhamdulillah, lagian pas ayah liat dia kayaknya panik banget di bandara, dan kebetulan Valen berhentiin mobilnya di deket papanya Al"
"Besok kamu jengukin dia lagi ya Kin, ayah penasaran sama kondisinya sekarang. Dia udah siuman atau belum"
"Tapi sama ayah ya ?!"
"Kalo ayah bisa sih, ayah gak nyuruh kamu. Ayah besok ada acara kantor di Kemang sama ibu dan di anterin Valen"
"Aku sendiri dong ?!!", ayah Kinan mengangguk.
"Ayah kasih ongkos pp-nya dobel"
"OKE !" jawab Kinan semangat.
"Yeee, giliran di bilang ongkos dobel aja semangat" ledek Valen."Yeee, sirik aja" balas Kinan. Kemudian mereka tertawa bersama.
~~~~~
Jam dinding di kamar Kinan menunjukan pukul 10.32 pagi. Kinan segera bersiap-siap untuk berangkat kerumah sakit. Valen, ayah dan ibunya sudah berangkat setengah jam yang lalu.
Setelah memastikan pakaiannya yang rapih, Kinan segera keluar rumah dan mengunci pintunya kemudian di letakkannya di tempat biasa.
Kinan sudah memesan taksi sebelumnya, jadi tak perlu menunggu lama taksi pun sampai di depan rumahnya. Setelah memberi tahu alamatnya, Kinan mulai duduk santai di dalam mobil dan mengecek ponselnya. Beberapa chat dari grup angkatannya menanyakan keadaan Al pada Kinan, apalagi yang perempuan. Kinan jawab saja bahwa hari ini dia di suruh orangtuanya untuk menjenguk Al.
Dan kritikan pun dari beberapa teman perempuannya tertera disana. Kinan hanya membuang napas pendek.1 jam sudah Kinan di dalam taksi, akhirnya dia sampai juga di rumah sakit. Setelah memberi beberapa lembar uang seratus ribu dan mendapat kembalian, Kinan langsung menuju kamar rawat Al.
"Assalamualaikum" ujar Kinan dan masuk perlahan ke kamar rawat Al.
"Waalaikumsalam, eh nak Kinan" sahut mama Al sambil tersenyum hangat, dan membuat matanya semakin terlihat sembab. Kinan yakin semalaman mamanya menangis, di tambah sekarang Al sudah sadar dan menoleh pada Kinan.
"Hai Al, gimana ? Udah baikan ?" tanya Kinan santai.
Al justru membuang muka tidak menjawab Kinan."Maaf ya tan, saya gak bawa apa-apa soalnya Kinan gak tau makanan yang tepat apa. Lain kali Kinan bawain deh tan"
"Gak usah repot-repot Kinan, kamu dateng aja tante udah seneng. Oh iya kebetulan kamu disini, tante titip Al sebentar, tante mau ke perawatnya dulu sebentar. Gapapa kan Kinan ?"
"Iya gapapa kok tan", mama Al tersenyum kemudian berlalu.
"Hai Al, gimana ? Udah mendingan ?"
"Gak usah sok peduli sama gue, gue tau lo cuma kasian sama gue doang kan ?!" Al menjawab dengan dingin, lebih dingin dari ruangan ini.
"Ngga kok, gue emang mau tau gimana keadaan lo sekarang. Semakin lo cepet sembuh, semakin cepet lo pergi ke London"
"Hh, lo mau berteman sama gue karena di suruh sama orangtua lo kan ? Mereka simpati sama gue makanya mereka nyuruh lo buat jengukin gue karena lo kenal sama gue. Nih liat kaki gue, gak ada kan ?!! Gue udah cacat, gak bakal ada yang mau berteman sama gue ? Soal London, lupain. Gue rasa gue gak bakal bisa dapetin cita-cita gue"
"Lo jangan putus asa gitu dong Al. Gak ada yang mau berteman sama lo ? Gue bisa buktiin siapa yang masih mau berteman sama lo. Besok anak-anak bakal jengukin lo, dan gue harap saat mereka kesini, lo gak bakal nanggepin mereka sedingin ini. Gue harap saat mereka jenguk lo, lo masih sama seperti Al yang mereka kenal. Gue permisi, bilang sama mama lo gue pamit pulang. Assalamualaikum" jelas Kinan dan langsung melangkahkan kakinya keluar kamar rawat Al dan melenggang pergi.
~~~~~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Life To Keep You
RandomCover by @unawrites . Kinandra Citradewi, nama yang anggun tapi tidak seanggung orangnya. Gadis yang lebih memilih untuk tampil apa adanya dimana pun dan kapanpun. Sejak kejadian itu, sifat dirinya yang selama ini jarang dia tunjukan di depan orang...