~~~~~~~~~~
"Valen, Citra cepet sarapan. Kalian mau ke kampus jam berapa ini ?" teriak ibu Kinan dari meja makan.
"Sebentar bu, Citra lagi nyari fotokopian rapot Citra. Ibu liat gak ?"
"Udah ada ini di bawah, cepetan. Nanti keburu rame banget"
Kinan terlihat terburu-buru menuruni anak tangga di ikuti Valen di belakangnya."Mampus lo Cit, otw ospek lo"
"Jaman sekarang udah gak ada ospek di kerjain-kerjain kayak dulu. Maaf ya pak, jaman kita berbeda" ledek Kinan dengan wajah santai.
"Ihh, kita liat aja. Kalo lo ospek gak di kerjain, gue bakal nraktir lo selama seminggu. Kalo lo di kerjain, lo harus selalu berada di sisi Al selama satu bulan apapun yang terjadi" tantang Valen.
"Perjanjian macam apa itu ?!" Kinan tidak suka.
"Udah, deal gak ?" , Kinan menggeleng cepat.
"Deal ya, deal ? Deal, oke !" Valen langsung bersalaman dengan tangan Kinan tanpa kemauan Kinan.
"Bu, liat tuh Valen. Ngajakin ribut banget kan bu ?!", ibu Kinan hanya terkekeh melihat kelakuan anak-anaknya.
Bicara tentang Al, sudah hampir 2 minggu ini Kinan tidak ke rumah sakit lagi. Niatnya sepulang dari daftar ulang kampus yang akan dia kunjungi, Kinan ingin menjenguk Al, sekalian menyampaikan pesan ayahnya.
"Bu, pulang dari kampus. Ibu sama Valen pulang aja duluan, aku ada urusan sama temen aku dulu" ujar Kinan.
"Yaudah, pulang jam berapa ?"
"Gak lama kok bu, paling sebelum magrib aku udah di rumah" jawab Kinan.
"Hmmh, paling ke rumah sakit. Jengukin Al, iya kan ?!"
"Ngga kok"
"Udah jujur aja" Valen menoel-noel dagu Kinan.
"Iyaiya, aku mau ke rumah sakit. Mau jengukin Al sekalian nyampein pesan ayah"
"Hmmm,, cie pendekatan" ledek Valen.
"B O D O !"
~~~~~
Selesai urusan di kampus, Kinan langsung melesat pergi ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, Kinan menuju meja resepsionis untuk menanyakan apakah Al masih di rawat atau sudah pulang. Dan ternyata Al masih di rawat dan dalam masa penyesuaian dengan kakinya.
Kinan memegang kenop pintu dan pintu sudah terbuka dari dalam.
"Hai tan" sapa Kinan ramah. "Nak Kinan, lama gak kesini"
"Iya, kemarin sibuk ngurusin kampus. Al nya lagi tidur tan ?"
"Ah ngga kok, masuk aja. Tante mau kantin dulu sebentar, ada yang mau tante beli. Kamu jagain Al bentar bisa kan ?"
"Iya tante", mama Al tersenyum kemudian berlalu.
"Assalamualaikum" ucap Kinan dan mendengar gumaman jawaban salam dari mulut Al. Kinan tersenyum sambil berjalan mendekati Al.
"Gimana ? Udah belajar jalan?"
Al mengangguk. "Lo ngapain kesini lagi ?" tanya Al sedikit ketus.
"Emang salah kalo gue jengukin temen gue sendiri ?", Al diam.
"Permisi, ini kaki palsunya sudah bisa di pakai. Ayo mas di pake dulu" ujar susternya dan mulai memasangkan di kaki Al. Tapi tiba-tiba saja Al menolak kaki tersebut.
"Al !" panggil Kinan bisa di bilang cukup lembut.
"Gue gak mau !""Sini sus, biar saya bantu. Al diem dulu ya, kalo mau protes nanti aja kalo udah selesai di pasang" ujar Kinan menatap Al lurus lurus.
Suster tersebut tersenyum dan mulai memasangkan kaki palsunya.Tetap saja Al melakukan gerakan-gerakan kecil untuk mempersulit susternya.
"Maaf ya sus, dia emang ngerepotin. Kalo saya ngerti sih, saya udah pakein sendiri""Iya gapapa kok, ini juga udah selesai. Sekarang pacarnya udah bisa di ajak jalan-jalan mba, sekalian latihan jalan"
"Hah ? Pacar ?" Kinan hampir saja mengeraskan suaranya.
"Iya kan ? Mas mba ini pacaran ? Yaudah saya gak mau ganggu lama-lama. Makasih ya mba"
"Ha ha, iya mba iya. Iya sama-sama mba" Kinan tersenyum di paksakan.
"Dah yuk, sekarang di coba jalan" Kinan mengulurkan tangannya untuk membantu Al turun dari kasurnya dan berjalan pelan-pelan.
"Gue bisa sendiri", Al turun perlahan dan mulai menapaki kaki kanannya juga kirinya yang palsu.
Al yang masih sulit bergerak itu cukup oleng saat mulai melepas tangannya. Kalau saja Kinan tidak cepat memegang tangan Al, mungkin kali ini Al sudah ambruk ke lantai rumah sakit.
"Kalo belom bisa sendiri tuh bilang, kan gue bisa bantuin" ucap Kinan yang masih memperhatikan langkah Al sambil kedua tangannya yang merangkul bahu Al pelan.
"Oh iya, papa lo mana ?" tanya Kinan
"Lagi ke Kalimantan, ada kerjaan mendadak", Kinan membentuk huruf O di mulutnya. Dan kemudian fokus pada langkah Al.
Kinan yang terlalu fokus pada kaki Al, dan Al yang terlalu menikmati sensasi aneh dalam dirinya, tidak menyadari bahwa wanita paruh baya yang baru saja masuk ke kamar rawat Al sedang memperhatikan mereka dan tersenyum haru.
Kini mama Al yakin siapa gadis yang tepat untuk Aldric Farel Dwiyano, anak semata wayangnya. Tak ingin mengganggu waktu mereka. Mama Al kembali keluar dari kamar rawat Al.
~~~~~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Life To Keep You
RandomCover by @unawrites . Kinandra Citradewi, nama yang anggun tapi tidak seanggung orangnya. Gadis yang lebih memilih untuk tampil apa adanya dimana pun dan kapanpun. Sejak kejadian itu, sifat dirinya yang selama ini jarang dia tunjukan di depan orang...