- D -

256 19 0
                                    

~~~~~~~~~~

"Makasih ya udah nganterin pulang" ucap Kinan saat sampai di depan rumahnya.

"My pleasure" balas Al sambil tersenyum manis.

"Jangan senyum please, gak kuat gue", Al terkekeh dan mengacak rambut Kinan gemas.

"Mau mampir dulu gak ? Ngobrol-ngobrol sama ibu gitu ? Atau Valen ?"

"Lain kali aja, lagian udah malem. Lo juga capek kan, yaudah sana masuk. Mandi, tidur" pesan Al dan mengelus kepala Kinan lembut.

"Iya, lo juga ya. Bye Al. Assalamualaikum", Kinan turun dari mobilnya setelah Al menjawab salamnya.

Selesai mandi, Kinan menerima telfon dari Al.

"Udah sampe ?" tanya Kinan sembari membersihkan wajahnya.

"Udah dari tadi"

"Udah mandi ? Baunya kecium sampe sini nih. Wlek"

"Udah ya, sotau banget. Kok belum tidur ?"

"Nanti aja belum ngantuk, ada tugas juga"

"Sorry ya, gara-gara jalan dulu lo jadi ngerjain tugas malem"

"Jangan minta maaf mulu napa, pegel kuping gue dengernya"

Terdengar kekehan dari seberang sana, "iyaudah, kerjain gih. Gue tutup ya, Assalamualaikum"

"Wa-"

"Jangan malem-malem, kalo udah ngantuk tidur aja, jangan di paksain"

"Iya Aldric"

"Iyaudah, Assalamualaikum"

"Waalai-"

"Gue sayang Kinandra"
Hening sejenak.

"Iya iya udah sana, waalaikumsalam", Kinan langsung menutu telfonnya malu. Dia bingung harus jawab apa.
'Semoga Al gak mikirin yang aneh-aneh deh gara-gara gue gak gubris kalimatnya tadi' batin Kinan dan mulai mengerjakan tugasnya setelah wajahnya bersih.

~~~~~

Pagi ini Al tidak bisa menjemputnya karena dia harus ke rumah sakit untuk cek up kakinya. Jadilah Kinan berangkat bersama Valen.

"Hai Kinan" suara itu membuat Kinan menoleh saat turun dari mobil Valen.

"Oh hai Devan" Kinan menyapa balik. "Mau ke kelas kan ? Bareng boleh ? Sekalian gue mau nanya-nanya sedikit"

"Boleh, yuk. Val, gue duluan ya" pamit Kinan pada Valen dan jalan bersama Devan.

"Tadi cowo lo ?" tanya Devan,
"Bukan bukan, dia kakak gue. Namanya Valen, anak kesehatan" jelas Kinan.

"Jadi itu hal yang mau lo tanya ?!"

"Ya ngga lah. Gue mau nanya tentang kampus ini. Kelas lo sama kelas gue jauh-jauhan ?"

"Ngga juga, beda lorong doang", Devan ber-oh ria.

"Nah ini kelas lo, gue di lorong sebelah sana. Kalo gitu gue tinggal ya" Devan mengangguk sambil tersenyum.

~~~~~

Aldricfarel : Ra, lo lagi ada dosen ?

KinandraCtrdw : blom tau nih, smpe skrg sih blom dteng dosennya

Aldricfarel : yaudah, kalo gak ada jga. Gue tunggu di kantin ya

KinandraCtrdw : yes captain !

Sudah hampir satu jam tapi dosen kelas Kinan belum datang juga, beberapa temannya juga sudah mulai meninggalkan kelas.
'Gak ada dosennya kali ya ?! Yaudah deh gue cabut aja' batin Kinan dan membereskan barang-barangnya.

Kinan berjalan dengan santai menuju kantin. Terlihat Al yang sedang duduk memainkan ponselnya sambil menyeruput minumannya.

"Lo dateng jam berapa ?"

"Beberapa menit yang lalu" jawab Al santai.

"Lah terus ?! Lo gak masuk kelas ?"

"Masuk kok, tapi pas masuk gue pelajaran terakhir dan gak ada dosennya"

"Tapi sama dosen yang lain udah izin kan ?"

"Udah kok"

"Hai Kin, boleh gabung disini ?" tanya Devan yang tiba-tiba datang dari belakang Al dan membuat Al sedikit terkejut.

"Ng-"

"Oh boleh-boleh, silahkan duduk aja" sela Kinan sebelum Al menjawab.

"Dev kenalin ini Aldric, panggil aja Al"

"Al, ini Devan, yang kemarin sempet gue kasih tau itu"

"Devan" Devan mengulurkan tangannya pada Al yang duduk di sampingnya.

"Al, cowonya Kinan" Al membalas uluran tangan Devan dengan santai tapi ada penekanan di kata 'cowonya'.

Kinan melebarkan matanya saat mendengar Al mengenalkan dirinya sebagai kekasih Kinan.

"Oohh, ngomong-ngomong lo jurusan apa ?" tanya Devan

"Kesehatan" jawab Al cool.

"Gue bahasa Jer-"

"Iya gue tau, kemarin Kinan udah cerita" sela Al cepat.

"Ih Al ! Maafin ya Dev, dia emang gitu sama orang baru" ujar Kinan.

"Bukan sama orang baru, tapi gue kayak gini sama orang yang bakal ngambil milik gue" jelas Al dan langsung menarik Kinan pergi dari kantin.

"Devan, duluan ya. Lain kali kita ngobrol-ngobrol lagi" ucap Kinan sebelum jauh dari tempat Devan duduk. Devan mengangguk dan tersenyum sekilas.

"Aldric, kalo sama orang baru kenal itu harus sopan, gak boleh kayak gitu" Kinan memperingatkan.

"Lo gak ngerti Ra", sungguh Kinan tidak mengerti dengan jawaban Al tadi.

"Yaudah bikin gue ngerti makanya", Al hanya diam dan menyetir mobilnya menuju suatu tempat.

"Ayo turun" ajak Al dan mendahului Kinan.

"Ngapain kesini ?"

"Gue suntuk, butuh penenangan" jawab Al sambil berjalan menuju tembok pembatas.
Ya, disinilah kita. Di tempat dimana pertama kali Al menyatakan perasaannya.

"Ada apa sih ?" tanya Kinan dan berdiri di samping Al dengan punggung yang di senderkan ke tembok pembatas.

"Devan suka sama lo Ra"

"Ya nggalah Ric, lagian dia juga tau kan gue udah punya lo"

"Gue sebagai cowo tau gimana tatapan suka sama biasa aja. Dan Devan natap lo itu dengan tatapan suka Ra", kini Al menatap Kinan serius tapi lembut.

"Biarin aja dia suka sama gue kek, sayang sama gue kek, cinta sama gue kek. Kalo hati gue cuma buat lo, dia bisa apa ?", Al tersenyum mendengar kalimat Kinan barusan. Hatinya seketika damai.

Al menggeser tubuhnya jadi di depan Kinan.
"Janji sama gue, apapun yang terjadi lo harus selalu sama gue, baik atau buruk lo harus selalu sama gue. Gak boleh berpaling"

"Buat apa gue janji, kalo lo sendiri aja gak janji"

"Lo gak perlu denger janji gue, karena itu udah jadi tugas wajib gue" jelas Al dengan senyuman mautnya dan menular pada diri Kinan yang ikut tersenyum kali ini.

Al beralih memeluk Kinan erat, seolah-olah Al menunjukan bahwa ini salah satu tugas wajibnya.
"Makasih ya Ra"

"Sama-sama" jawab Kinan sambil membalas pelukan Al.

"Berarti lo setuju kita tunangan ?" tanya Al seketika sambil memegang kedua bahu Kinan.

"Kira gue lo gak peka, ternyata peka juga"

"Ayo pulang, biar gue kasih tau orang tua gue", tanpa izin Al menarik lengan Kinan menuju mobilnya, sedangkan Kinan tertawa pelan saat lengannya di tarik Al dengan cepat.

~~~~~~~~~~

Life To Keep YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang