Chapter 6

106K 8.5K 819
                                        

Namjoon mengernyit heran saat melihat Hoseok hanya duduk melamun sambil melihat pantulan dirinya di cermin besar yang dipasang diruang latihan tersebut. Hoseok bahkan tidak menyadari Namjoon masuk dan sekarang sedang memperhatikannya.

Namjoon menepuk bahu Hoseok lalu ikut duduk disebelah laki-laki bermarga Jung itu. "Apa yang sedang kau pikirkan? Apa anak-anak sudah selesai berlatih?" tanya Namjoon.

Hoseok tampak terkejut karena Namjoon tiba-tiba ada disebelahnya namun ia mencoba menutup keterkejutannya dengan senyum lebarnya. "Ah! Aku hanya memikirkan sesuatu yang tidak penting. Anak-anak sudah selesai berlatih sejak 30 menit yang lalu," sahut Hoseok.

Namjoon mengangguk mengerti. Ia kembali menatap wajah Hoseok mencoba menebak apa yang sedang dipikirkan sahabatnya tersebut. Namjoon tau ada sesuatu yang mengganggu pikiran sahabatnya yang terkenal hyperaktif tersebut. Ia sudah sangat kenal sikap sahabatnya itu, Hoseok memang terkenal pintar menyembunyikan segala kesedihannya maupun masalah dihidupnya dengan senyum, tawa dan tingkah konyolnya didepan semua orang namun tidak untuk Namjoon. Namjoon selalu tau jika Hoseok sedang tidak baik-baik saja.

Namjoon berdehem. "Jika ada yang mengganggu pikiranmu, ceritakan saja. Jangan kau pendam sendiri," ucap Namjoon.

Hoseok melirik Namjoon lalu tersenyum tipis. "Ia kembali. Aku bertemu dengannya." lirih Hoseok. Ada tatapan terluka dimata Hoseok.

Namjoon menghela napas. Ternyata perkataan Yoongi beberapa hari yang lalu benar, jika Choi Ahra sudah kembali. Kembalinya gadis itu membuat luka lama yang disembunyikan oleh Hoseok selama 9 tahun ini kembali terbuka.

-00-

Jinri menatap Jungkook yang kini sedang berkonsentrasi menyetir disebelahnya dengan wajah kesal. Ia benar-benar ingin menyumpah suami sintingnya itu, bagaimana tidak Jungkook tiba-tiba datang ke kelasnya lalu menariknya pulang atau lebih tepatnya menyeretnya pulang tanpa berbicara apa-apa. Untung saja dikelasnya hanya tersisa dirinya dan Yerin. Jika tidak, pasti satu kelas akan gempar melihat Jeon Jungkook menyeretnya pulang dengan tidak wajar tersebut.

Jungkook melirik Jinri yang sejak tadi dengan lekat menatapnya. "Apa yang kau lihat? Berhenti menatapku seperti itu," ucap Jungkook dingin.

Jinri berdecak. "Memangnya apa lagi? Aku menatapmu seperti itu karena aku ingin meminta penjelasan darimu. Kenapa kau menyeretku pulang dan... Hei! Bahkan ini bukan jalan menuju ke apartemen. Kau mau membawa aku kemana?" sahut Jinri panjang lebar dengan tatapan menusuk.

Jungkook mendengus. Ini yang tidak ia suka dari Jinri. Gadis bertubuh mungil itu sangat cerewet dan berisik. "Bisa tidak kau diam saja ditempat dudukmu dan mengunci mulut besarmu itu, Shin Jinri? Dasar berisik!" ucap Jungkook. Ia mencoba mengontrol suaranya agar tidak membentak gadis itu disaat itu juga.

Jinri semakin ganas menatap Jungkook. "Mwo? Mulut besar? Berisik? Yak! Jeon Jungkook, asal kau tau aku tidak akan begini jika kau memberitahuku kita akan kemana. Kau bahkan tiba-tiba membawaku tanpa berbicara sedikitpun. Tingkahmu itu mencurigakan. Jangan-jangan kau ingin menculikku lalu melakukan hal-hal mesum ditempat sepi." tuduh Jinri. Ia dengan cepat menyilangkan kedua tangannya didepan dada lalu menatap takut Jungkook.

Jungkook mendengus kasar. Ingin rasanya ia membongkar isi kepala Jinri lalu membuang pikiran aneh Jinri terhadapnya. Jinri selalu menganggapnya mesum. Jungkook tiba-tiba menghentikan mobilnya disebuah café yang diketahui Jinri merupakan café milik Park Jimin sahabat Jungkook. Jungkook melayangkan tatapan tajamnya lalu mendekatkan mulutnya ditelinga Jinri. Ia membisikkan sesuatu yang membuat Jinri mematung seketika.

"Asal kau tau, Shin Jinri. Aku tidak harus menculikmu lalu mencari tempat sepi untuk melakukan sesuatu yang seperti kau tuduhkan padaku. Apartemen kita juga cukup untukku menunjukkan bagaimana mesumnya aku jika aku ingin. Jadi, tutuplah mulut besarmu itu selagi kau masih memiliki kesempatan untuk menutup mulutmu."

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang