Chapter 20

93.8K 7.3K 864
                                    

Jinri keluar dari kamar mandi sambil menggerutu, ia lupa membawa baju ganti. Untung sebelum mandi, Jinri sempat mengunci pintu kamar. Jadi, ia tidak harus was-was keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk sebatas dada. Ia tidak akan pernah lupa, jika di dalam apartemen ini ia hidup dengan laki-laki mesum yang kelakuannya tak terduga.

Belum selesai pemikirannya tentang kemesuman Jungkook, ia dikejutkan dengan kopernya yang terbuka dan isinya sudah berserakan dimana-mana. Jinri langsung berlari melihat kopernya yang tergeletak diatas ranjang tersebut. Bagaimana bisa kopernya terbuka sendiri? Dan lagi isinya seperti dibongkar-bongkar. Ia sudah bersusah payah menyusun semua pakaian dan barangnya kedalam koper jika ia menyusunnya kembali itu memakan waktu banyak. Padahal, keberangkatannya sebentar lagi.

Jinri mengambil satu-satu pakaian dan barang-barangnya yang berserakan dengan hati yang luar biasa dongkol. Ia melipat semua pakaiannya itu dengan sembarang lalu menjejelinya dikoper. Namun, ia tiba-tiba menghentikan pekerjaannya tersebut. Ada yang janggal. Ia kembali membongkar semua lipatan pakaiannya. Ia kehilangan sesuatu.

"Dimana bikini ku?" ucap Jinri masih membongkar lipatan pakaiannya.

Saat Jinri masih sibuk mencari bikininya ditengah tumpukan pakaiannya, Jungkook masuk kedalam kamar dengan pakaian yang sudah rapi. Laki-laki itu melangkah dengan santai dengan dua tangannya ia masukkan ke dalam saku celananya.

Jungkook berdiri disamping Jinri. "Apa yang sedang kau cari?" tanya laki-laki itu.

Jinri terperanjat. Gadis itu langsung menegakkan tubuhnya. "Kau...," Ia melirik pintu kamar. "Bagaimana bisa kau masuk? Bukankah pintunya terkunci?" tanya nya.

Jungkook tersenyum. Ia mengeluarkan tangan kirinya dari saku celana. "Aku membukanya dengan kunci cadangan." sahutnya sambil menggoyang-goyangkan kunci didepan wajah Jinri.

Jinri mengumpat dalam hati. Ia lupa untuk tidak mencabut kunci dari pintu. Jinri memiliki kebiasaan mencabut kunci setelah mengunci pintu dan inilah akibatnya.

Tatapan gadis itu beralih kekopernya dan ia langsung mendapat satu kesimpulan. Jungkook adalah pelaku dari semua ini. Jinri langsung melayangkan tatapan membunuhnya pada Jungkook.

Jinri menghembuskan napasnya kasar. "Mana bikini ku?" tanya nya.

Jungkook mengendikan bahunya tanda tidak tahu dengan matanya yang turun ke tubuh Jinri yang hanya menggunakan handuk sebatas dada tersebut. Kulit bahu gadis itu terlihat bersinar diterpa cahaya lampu kamar mereka. Sudut bibir Jungkook terangkat tipis.

Jinri menyipitkan matanya tidak percaya. "Ini serius, Jeon Jungkook. Dimana bikini ku? Kau kan yang membongkar koperku? Jadi, mengakulah," tuduh Jinri dengan suara keras.

Jungkook kembali memasukkan tangannya kedalam saku celananya. "Aku membuangnya," sahutnya. Ia menggunakan dagunya untuk menunjuk bak sampah di samping meja belajar.

Mata Jinri melebar. "Mwo? Kau membuangnya?" Jinri dengan cepat mengecek tong sampah dan benar saja dua bikininya ada di tong sampah tersebut. Ia mengambilnya lalu kembali menghadap Jungkook dengan sikap menantang. Jungkook menahan senyumnya.

Jinri melempar dua bikini itu keatas ranjang. Gadis itu ternyata tidak main-main, Jinri benar-benar marah. "Kenapa kau melakukannya?" tanya nya.

Jungkook tampak berpura-pura berpikir. "Umm, karena itu mengganggu mataku," sahutnya asal.

Jinri mengepalkan tangannya. Ia benar-benar kesal melihat muka menyebalkan yang ditunjukkan Jungkook sekarang. "Serius, Jeon Jungkook. Kenapa kau membuangnya ke bak sampah? Kau benar-benar tidak memiliki etika. Bagaiman bisa kau membuang barang milik oranglain ke bak sampah tanpa ijin, hah?" suara Jinri semakin meninggi.

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang