Chapter 19

97.8K 6.9K 1K
                                    

Warning! Pada chapter ini terdapat sedikit adegan "ehm" ヘ( ̄▽ ̄*)ノ mohon yang belum cukup umur dipertimbangkan.





Jinri melepas pelukannya pada Jungkook. Ia cukup sadar, posisi mereka sekarang sangat berbahaya. Bagaimana pun juga, Jungkook adalah laki-laki dewasa dan tentunya normal. Walaupun sekarang ekspresi Jungkook terlihat biasa-biasa saja, siapa yang tahu dengan isi pikiran laki-laki itu. Jinri ingin segera bangkit dari pangkuan Jungkook yang sejujurnya sangat nyaman itu. Namun, laki-laki itu menahan pinggulnya.

"Shin Jinri," panggil Jungkook setengah berbisik dengan suara beratnya.

"Ya?" sahut Jinri pelan.

Mata mereka bertemu dan langsung terkunci. Mata itu, mata yang dapat menghipnotis Jinri dalam hitungan detik. Jinri sangat yakin jika ia sudah tidak bisa berpikir lagi ketika melihat tatapan Jungkook yang melembut namun penuh dengan hasrat tersebut.

Wajah mereka semakin dekat dan tidak butuh beberapa detik sampai bibir mereka bertemu. Jinri sedikit menundukkan kepalanya agar Jungkook lebih mudah menggapai bibirnya. Ciuman laki-laki itu sangat lembut, Jinri benar-benar terbuai dengan perlakuan yang diberikan suaminya tersebut. Ia tidak bisa mengembalikan kesadarannya, malah ia merasa kesadarannya semakin lenyap saat ini.

Jungkook sama sekali tidak menghentikan ciumannya. Ia bahkan semakin melakukan hal yang lebih. Pertama ia hanya mengusap pinggul gadis itu lalu meremasnya pelan. Namun, sepertinya laki-laki itu belum puas. Kini, jari-jari Jungkook naik keatas melepas 2 kancing piyama Jinri dengan gerakan pelan.

Jungkook sudah merasa benar-benar gila sekarang. Ia ingin lebih, lebih dari sebuah ciuman. Ia ingin gadis itu, ia membutuhkannya. Jinri meremas pelan leher kaos Jungkook lalu jari-jari lentik gadis itu merambat ke leher kokoh milik laki-laki itu, membelainya dengan gerakan pelan dan pada saat itu juga pertahanan Jungkook runtuh. Jungkook kehilangan kontrolnya.

Jungkook sudah merasa sesak dan ini sangat tidak baik. Ia akhirnya mengakhiri ciumannya dengan sisa-sisa kesadarannya.

"Jangan membuatku lepas kendali, Shin Jinri." bisik Jungkook dan demi apapun itu terdengar sangat sexy ditelinga Jinri.

Jinri tidak menjawab. Gadis itu masih sibuk mengatur napasnya yang memburu dengan mata tertutup. Jinri tidak menyadari jika hal ini menjadi tontonan yang akan membuat Jungkook benar-benar tidak bisa mengontrol dirinya lagi.

Jungkook kembali mencium gadis itu namun lebih panas dan menuntut. Ia tidak bisa menahannya lagi. Jari-jari Jungkook dengan cepat melepas seluruh kancing piyama Jinri. Tidak ada yang bisa menghentikannya karena semuanya sudah terlambat. Jungkook maupun Jinri sudah meninggalkan akal sehat mereka dan membiarkan naluri mereka yang bekerja.

Namun, saat ciuman Jungkook turun ke leher gadis itu, ia menangkap suara pekikan seseorang. Ia mengangkat kepalanya dan menoleh.

"E..Eomma," ucap Jungkook dengan mata membulat. Ia benar-benar kaget melihat ibunya berdiri tidak jauh dari mereka dengan mulut setengah terbuka. Nyonya Jeon tampak sangat keget. Jangan ditanya bagaimana dengan Jinri sekarang, gadis itu langsung melompat dari pangkuan Jungkook dan berbalik membelakangi Jungkook dan ibu metuanya itu sambil merapatkan bajunya yang sudah terbuka. Rasanya ia ingin mati saat itu juga.

Nyonya Jeon tampak berdiri kikuk. "Eomma, sepertinya mengganggu kalian. Eomma akan menunggu di luar," ucap Nyonya Jeon cepat lalu berjalan menuju ruang tengah dengan langkah cepat.

-00-

Jungkook dan Jinri kini tengah duduk berhadapan dengan Nyonya Jeon di ruang tengah apartemen mereka tersebut. Jinri tampak gelisah ditempat duduknya, ia berkali-kali meremas ujung piyamanya. Ia benar-benar malu, kepergok sedang melakukan kegiatan yang terbilang intim oleh ibu mertuanya membuat Jinri tidak tahu harus menaruh mukanya dimana.

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang