Chapter 56

19.7K 2.7K 276
                                    

Sekretaris Lim melihat sekeliling cafe, ia memicingkan matanya ketika akhirnya menemukan Jungkook di antara pelanggan-pelanggan cafe lainnya. Lelaki itu jelas-jelas sadar ia tengah berdiri mencari keberadaannya, namun bukannya memanggil atau sekedar melambaikan tangan. Jungkook hanya duduk santai sambil menikmati kopinya dan tengah menatapnya dengan tatapan menyebalkan.

Jungkook memang tidak pernah menatapnya dengan ramah, mungkin karena ia adalah sekretaris Wonwoo yang notaben adalah musuh lelaki di depannya ini.

Sekretaris Lim menarik kursinya dan duduk dihadapan Jungkook. "Jadi... apa ada yang bisa saya bantu, Jeon Jungkook-ssi?" tanyanya tanpa basa-basi.

Jungkook melipat tangannya dengan santai. "Beritahu aku dimana Wonwoo sekarang."

Sekretaris Lim terlihat langsung menghebuskan napas dengan kasar, ia tersenyum dengan tipis. "Maaf... saya tidak mempunyai wewenang untuk memberitahukan anda."

Jungkook sudah menduga jawaban wanita berkecamata itu akan seperti itu. Ia menyeringai. "Seperti yang diharapkan. Kau sangat patuh dengan Tuanmu."

Sekretaris Lim walaupun terlihat tenang namun di dalam hati ia sudah was-was, dibandingkan Wonwoo, Jungkook lebih susah terbaca. Ia tidak tahu kapan lelaki itu akan menyerangnya.

"Aku tidak akan macam-macam jika kau bersedia memberitahuku dimana Wonwoo sekarang." Jungkook bersandar pada kursinya dengan tenang. "aku hanya mengharapkan kali ini kau bisa menggunakan hati nuranimu dibandingkan rasa patuhmu dengan Tuanmu."

Sekretaris Lim terlihat mengerutkan keningnya tidak paham akan arah pembicaraan Jungkook. "Apa maksudmu?"

Jungkook langsung menceritakan semuanya pada sekretaris Lim. Wanita itu terlihat jelas terkejut. Apa itu alasan Yuri menangis saat ia mengantarkan hadiah terakhir dari Wonwoo. Wanita itu sudah hamil saat itu. Ia baru menyadari kenapa Yuri mengatakan ia tidak membutuhkan harta, yang ia butuhkan hanya kehadiran Wonwoo.

"Kau juga wanita. Kau pasti paham apa yang aku maksud." kata Jungkook dengan tatapan yang menusuk.

Sekretaris Lim terlihat berpikir. Ia menggigit bibir dalamnya sambil mempertimbangkan keputusannya. Ya... ia paham apa yang dirasakan Yuri walaupun ia belum pernah mengandung.

"Saat ini ia sedang tidak ada di Seoul. Aku akan memberitahumu jika ia berada disini." jawab sekretaris Lim akhirnya.

Jungkook tersenyum. "Terima kasih. Aku akan menunggu kabar darimu, sekretaris Lim."

Setelah itu Jungkook langsung bangun dari tempat duduknya, ia mengambil jaket dan tasnya bersiap untuk pergi. Ia tidak mau repot-repot bicara panjang lebar lagi. Ia sudah berhasil mendapatkan apa yang ia mau.

Benar apa yang dikatakan Irene padanya, sebenarnya sekretaris Lim adalah orang baik walaupun wajahnya selalu terlihat dingin dan tegas. Sayangnya, wanita itu sangat patuh pada atasannya, Jeon Wonwoo. Alasannya karena ia berutang budi pada lelaki itu, Wonwoo pernah menyelamatkan hidupnya.

Hanya itu yang Jungkook tahu, tapi jujur saja ia muak melihatnya. Kepatuhan wanita itu seakan seperti anjing pada tuannya. Baru kali ini sekretaris Lim tidak mematuhi tuannya. Entah apa alasannya, ketika mendengar nama Yuri sorot mata sekretaris Lim terlihat berbeda.

Ia berharap wanita itu tidak berbohong padanya. Namun, jika memang sekretaris Lim berniat untuk membohonginya. Ia tidak akan diam, ia masih punya banyak cara agar wanita itu bicara.

-00-

Tidak sulit bagi Ilhoon untuk mendapatkan informasi tentang siapa wanita yang dibawa oleh Jungkook. Wanita itu Kwon Yuri. Ia tahu Kwon Yuri, semua orang tahu wanita cantik itu. Namanya sering wara-wiri di berbagai media, Yuri adalah seorang model profesional yang menghilang karena skandal percintaannya dengan salah satu anak pewaris perusahaan farmasi di Jepang.

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang