Chapter 44

86.9K 5.9K 1.2K
                                        

Jungkook menutup matanya menikmati suasana berendam di onsen. Jarang-jarang ia bisa merasakan rasa relaks seperti ini. Rasa lelah dan ketegangan pada otot-ototnya berangsur-angsur hilang digantikan rasa nyaman.

Pemandian malam ini tidak terlalu ramai. Hanya ada sekitar tujuh orang ditambah dengan dirinya yang berendam. Tidak seperti pemandian wanita disebelah yang sangat berisik. Jungkook sejak tadi sekali-kali menajamkan pendengarannya kalau-kalau diantara suara berisik para wanita disebelah ada suara istrinya.

Jungkook menghela napas. Lama-lama memikirkan Jinri malah membuatnya jadi rindu istrinya cerewetnya itu. Kira-kira sedang apa wanita itu disebelah? Apa ia menikmati acara berendamnya atau sebaliknya? Salahnya juga yang terlambat memesan private onsen.

"Jung..."

"Hoi..., Jeon Jungkook!"

Suara teriakan yang memekak telinga mengejutkan Jungkook dari lamunan tentang Jinrinya. Ia menolehkan kepalanya kearah sumber suara dengan aura membunuh. Siapa yang berani berteriak tepat di telinganya?

Alis Jungkook terangkat bingung ketika melihat siapa yang berteriak tepat ditelinganya barusan. Seorang laki-laki dengan senyum kelewat lebar, ia seperti pernah melihat tapi ia lupa siapa.

"Ternyata benar. Kau Jeon Jungkook. Kau ingat aku? Kurang ajar sekali jika sampai kau lupa denganku." laki-laki itu kembali bersuara sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Ken Hyung?" Jungkook akhirnya bersuara setelah diam beberapa saat untuk mengingat.

Laki-laki dengan senyum lebar itu menjentikkan jarinya di depan wajah Jungkook. "Bingo! Aku tidak percaya butuh beberapa menit untukmu mengingatku. Kau memang kurang ajar." ucapnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Jungkook kembali memperhatikan Ken dengan kening mengkerut. "Kau tidak melakukan operasi plastikkan, Hyung?" tanya nya langsung to the point dengan penampilan Ken yang jauh berbeda dari setahun yang lalu.

Ken membulatkan matanya dengan ekspresi berlebihan. "Bodoh! Tentu saja tidak. Aku hanya diet, mengubah style rambut dan melepas kacamataku. Memangnya wajahku sangat berbeda sekali sampai kau berkata seperti itu?" sahut Ken sambil memegang wajahnya.

Jungkook menyandarkan punggungnya di pinggir kolam pemandian. "Hmm..., kau terlihat sangat berbeda, Hyung. Aku saja sampai tidak mengenalmu awalnya." jawabnya kembali dengan ekspresi santainya.

Ken memang terlihat sangat berbeda dari terakhir mereka bertemu. Laki-laki itu banyak kehilangan berat badannya, tubuhnya sekarang lebih terlihat atletis. Rambutnya juga ia pangkas pendek. Entah apa yang membuat mantan tunangan dari Kwon Yuri itu memangkas rambut panjang legendarisnya. Padahal dulu ia sangat bersikeras mempertahankan rambut panjang ala-ala tokoh samurai di anime. (Ket: Nama Ken pernah disebutkan di Chapter 3)

Ken ikut menyandarkan punggungnya di pinggir kolam pemandian. "Matamu itu saja yang katarak. Sangat berbeda apanya?! Wajahku tidak ada berubah sama sekali." omelnya.

Jungkook hanya menghela napas. Penampilannya saja yang berubah tapi mulut ceplas-ceplos si Tachibana di sampingnya ini masih sama seperti dulu. Malah tambah frontal.

Ken melirik Jungkook yang malah kembali diam. "Hei..., dalam rangka apa kau ke Jepang dan malah terdampar di wilayah pedesaan seperti ini? Kau bersama siapa?" tanya nya dengan bahasa korea yang fasih. Ken memang asli keturunan Jepang namun laki-laki itu fasih beberapa bahasa termasuk Korea.

Jungkook mengubah sedikit posisi bersantainya. "Tentu saja liburan natal. Apa maksudmu terdampar? Bahasamu selalu aneh, Hyung. Aku bersama Jinri." sahutnya santai tanpa memandang Ken yang entah kenapa menatapnya dengan pandangan ingin tahu sekali.

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang