Chapter 38

76.2K 6.3K 1.1K
                                    

Setelah kejadian kedatangan Yuri dipesta pernikahan Yoongi dan Jiwoo, Jinri lebih memilih untuk tidak kembali ke pesta. Ia kembali ke kamar hotel untuk beristirahat. Rasa kesal membuatnya tidak berminat untuk melakukan apa-apa, ia juga tidak ingin bertemu dengan Jungkook untuk sementara waktu.

Jungkook masuk ke dalam kamar hotel dengan helaan napas lega ketika melihat Jinri ternyata ada di dalam kamar. Wanita itu tengah berbaring dengan posisi menyamping membelakanginya. Ia melangkahkan kakinya untuk mendekat, Jinri sepertinya tengah tertidur.

Ia duduk dipinggir ranjang, mengamati wajah terlelap istrinya itu. Ia tidak sengaja menemukan beberapa gumpalan tissue di atas lantai. Jungkook mendesah dengan berat, wanita itu pasti menangis. Menangis karenanya lagi.

Entah untuk keberapa kalinya ia selalu membuat wanita itu menangis. Ia membawa tangannya untuk menyentuh wajah Jinri namun ia kembali mengurungkan niatnya.

Jungkook bangkit dari tempat duduknya, ia mengacak rambutnya frustasi. Ia melonggarkan dasinya dengan kasar. Okey... Ia harus tenang, setelah ini ia bisa membicarakan masalah ini pelan-pelan pada Jinri.

Ia akhirnya memutuskan untuk mandi selagi menunggu Jinri bangun. Setelah ini, mereka akan berangkat lagi menuju villa pribadi milik Yoongi. Pasangan Min itu masih belum puas membuat pesta. Malam nanti, mereka akan membuat pesta lagi. Pasangan Min itu mengatakan ingin melakukan suatu perayaan yang sayangnya masih dirahasiakan.

Jinri membuka matanya ketika mendengar pintu kamar mandi tertutup. Ia bangkit dari tempat tidur dengan tatapan yang sayu. Sebenarnya, ia hanya berpura-pura tidur ketika Jungkook datang. Ia menghindari laki-laki itu.

Jungkook keluar dari kamar mandi dan tatapannya langsung bertemu dengan Jinri yang ternyata sedang berdiri tidak jauh dari nya. Wanita itu sedang memegang kemeja putih yang ia lepas begitu saja tadi.

Jinri yang pertama kali memutuskan kontak mata mereka. Wanita itu melewatinya tanpa sepatah kata pun. Jungkook mengikuti langkah Jinri, ternyata wanita itu tengah merapikan barang mereka ke dalam koper dan secara terang-terangan mengabaikannya.

Suasana seperti ini yang dibenci oleh Jungkook. Ia tiba-tiba menjadi kesal sendiri. Jungkook akhirnya menghampiri Jinri lalu menarik tangan istrinya itu untuk ikut dengannya. Ia membawa Jinri untuk duduk di sofa dengan posisi mereka yang berhadapan.

Jinri masih enggan menatapnya dan sepertinya tidak berniat untuk bersuara. Jika sekarang ia bisa memilih, Jungkook akan memilih Jinri yang mengomel padanya.

Jungkook menggenggam tangan Jinri dengan lembut, tangan wanita itu terasa dingin digenggamannya. "Jinri-ya, sampai kapan kau diam seperti ini? Bicaralah, hm. Aku minta maaf atas kejadian tadi. Aku tidak tahu ia tiba-tiba datang dan bersikap seperti itu," jelasnya.

Jinri menarik tangannya dari genggaman Jungkook. "Bisakah kita bahas ini nanti saja? Aku sedang lelah," gumamnya berniat untuk bangun dari duduknya namun Jungkook sempat menahannya.

"Kau kenapa? Bicaralah dan kita selesaikan masalah ini. Katakan saja apa yang ingin kau katakan. Jangan menghindar dariku seperti tadi. Aku tahu, kau hanya pura-pura tidur," ucapnya dengan suara yang ia usahakan setenang mungkin.

Jinri mengambil napas pelan. "Aku serius, Jeon Jungkook. Aku sedang tidak ingin mendengar penjelasan apapun darimu hari ini. Aku benar-benar lelah," sahutnya ketus.

Jungkook mendesah berat. "Baiklah, jika itu yang kau mau. Aku tidak akan bicara apapun lagi," ia tersenyum kecut.

"Aku minta maaf." lanjutnya dengan suara lirih.

Setelah berbicara seperti itu, Jungkook mengambil kopernya dan Jinri lalu keluar dari kamar meninggalkan wanita itu sendiri. Jinri hanya berdiri mematung. Kenapa malah ia yang merasakan sakit ketika Jungkook berkata seperti itu padanya. Apa yang ia harapkan sebenarnya? Ia tidak ingin memandang Jungkook namun disisi lain ia juga membutuhkan laki-laki itu.

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang