Chapter 41

88.6K 6.5K 1.2K
                                    

Jungkook maupun Jinri terlihat sama-sama sibuk malam ini. Mereka berdua tengah mempersiapkan barang-barang yang akan mereka bawa untuk liburan ke Jepang besok. Kamar pasangan Jeon itu terlihat semakin berantakan karena Jungkook maupun Jinri kompak membongkar isi lemari mereka.

Jinri memperhatikan barang-barang apa saja yang dimasukkan Jungkook ke dalam kopernya. "Jungkook-ah, bawa celana ekstra," ingatnya.

Jungkook yang tengah berdiri didepan lemari tampak menolehkan kepala. "Berapa yang harus aku bawa? Menurutmu aku harus membawa baju yang mana?" tanya nya sambil bersedekap di depan jejeran pakaiannya yang tergantung rapi di dalam lemari.

Jinri bangun dari posisi duduknya lalu menghampiri Jungkook. Ia memperhatikan isi lemari milik suaminya itu. "Bawa yang menurutmu nyaman dipakai dan tidak mudah kotor," sahut Jinri. Ia mengambil pakaian Jungkook yang menurutnya nyaman dipakai oleh laki-laki itu.

Jungkook menganggukkan kepalanya. "Pilihkan untukku." ucapnya dengan senyum tak berdosanya.

Jinri mendengus. Jika tahu begini sejak awal lebih baik ia menyiapkan semua barang sendiri saja ketimbang mengajak Jungkook untuk membantunya. Laki-laki itu tidak bisa membantunya, Jungkook lebih terlihat seperti merecoki daripada membantu.

Selesai menyiapkan pakaian Jungkook dan perlengkapan lain milik suaminya itu. Jinri kembali menyelesaikan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi. Ia menyusun pakaiannya dengan rapi di dalam koper bersama barang-barang yang mungkin ia perlukan saat di Jepang nanti.

Jinri merenggangkan pinggangnya yang terasa mulai kaku. Ia hanya dapat menatap pasrah keadaan kamar yang terlihat sangat kacau. Mereka berdua hanya pergi ke Jepang untuk berlibur tapi barang-barang mereka terlihat seperti ingin pindah ke Jepang.

Jungkook yang baru selesai mengecek kameranya ikut duduk disamping Jinri. "Apa semuanya sudah selesai?" tanya nya membuka percakapan.

Jinri menganggukkan kepalanya. "Semua sudah beres. Tinggal perlengkapan mandi yang belum aku masukkan," sahutnya. Ia kembali mengecek isi kopernya dan Jungkook.

Wanita itu terlihat mengernyit melihat isi koper Jungkook. "Kenapa kau hanya membawa dua boxer?" tanya nya dengan tangannya memegang dua boxer Jungkook yang ia tarik dari tumpukan pakaian laki-laki itu. Salahnya juga yang tidak mengecek pekerjaan Jungkook yang sebelumnya. Laki-laki itu memang tidak becus menyiapkan barang-barangnya sendiri.

Jungkook langsung mengambil kedua boxernya itu dengan tatapan setengah kesal. "Tidak usah diacungkan seperti itu juga. Memangnya aku harus membawa berapa? Koperku sudah sangat penuh," sahutnya kembali menjejalkan barang pentingnya itu ke dalam koper dengan sembarangan.

Jinri memukul tangan Jungkook ketika melihat laki-laki itu memasukkan boxer dengan sembarangan ke dalam koper. "Jangan membuat isi kopernya kembali berantakan, Jungkook-ah. Setidaknya kau bawa empat buah. Memangnya kau mau memakainya satu selama berhari-hari?" omelnya.

Jungkook terlihat mengangkat bahunya acuh. "Rencananya begitu jika memang darurat," sahutnya dengan cengirannya.

Jinri kembali memukul suaminya itu. "Dasar jorok!" pekiknya yang hanya disambut tawa keras Jungkook.

Lelah melihat keadaan kamar yang sangat kacau, akhirnya Jinri memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya terlebih dahulu ke ruang tengah. Sebenarnya, itu bukan alasan satu-satunya, ia cepat-cepat pergi ke ruang tengah dan menyalakan televisi karena drama kesayangannya menayangkan episode terakhir malam ini.

Drama kesayangan Jinri itu juga yang membuat keberangkatan pasangan Jeon itu ditunda beberapa hari. Padahal sebenarnya jika mereka berdua berangkat sesuai jadwal yang dijanjikan, saat ini Jungkook dan Jinri sudah ada di Jepang.

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang