Chapter 13

87.7K 7K 936
                                    

Flashback

Jungkook menghela napas, ia membuang mukanya kearah lain enggan menatap Kwon Yuri yang kini tengah duduk didepannya. Wajah gadis itu tampak pucat. Bagaimana tidak gadis itu semalaman menunggunya di luar rumah, Sanha sudah berkali-kali menyuruh Kwon Yuri untuk masuk kedalam rumah tapi di tolak oleh gadis blasteran Korea-Jepang tersebut. Jungkook tidak habis pikir atas tindakan nekad yang dilakukan oleh gadis itu.

Kwon Yuri menatap Jungkook didepannya dengan raut wajah tidak bisa diartikan. Laki-laki itu sama sekali tidak menatapnya. "Kenapa kau tidak datang? Aku berjam-jam menunggumu dibandara, Jungkook-ah," tanya Kwon Yuri.

Jungkook kembali menghela napas pelan. "Maaf. Aku memiliki jadwal liburan lain," ucapnya pelan masih enggan menatap Kwon Yuri. Entah apa yang terjadi pada Jungkook sekarang.

Kwon Yuri tersenyum sarkastik. "Dengan Jinri? Kenapa kau tidak memberitahukanku jika kau tidak bisa datang? Aku menunggumu seperti orang gila di bandara, Jeon Jungkook. Demi liburan ini bahkan aku harus membatalkan semua jadwalku dan kau dengan gampangnya berbicara seperti itu." Sahut Kwon Yuri. Gadis itu tengah menahan kesal karena jawaban Jungkook. Jungkook tidak menjawab. Ia lebih memilih diam.

"Kenapa kau tidak menjawab, Jeon Jungkook?" lanjutnya. Rasa kesalnya sudah membucah karena laki-laki didepannya ini lebih memilih diam.

"Siapa yang menyuruhmu untuk melakukan hal tersebut? Aku tidak pernah meminta mu melakukannya dan aku tidak pernah mengatakan aku menerima tawaran untuk berlibur denganmu, Yuri Noona," jawab Jungkook dingin. Saat Kwon Yuri menawarkannya untuk berlibur bersama, Jungkook sudah menolaknya mentah-mentah namun tanpa Jungkook sadari Kwon Yuri malah menyelipkan tiket pesawat tersebut di saku jaketnya dan sekarang gadis itu malah menyalahkannya. Hal itu membuatnya sedikit kesal.

Kwon Yuri mengepal tangannya sampai buku-buku jarinya terlihat memutih. Ia sudah tidak tahan lagi. "Kenapa kau seperti ini? Apa karena gadis jalang bernama Shin Jinri itu, hah?" tanya Kwon Yuri dengan suara meninggi.

Jungkook langsung menatap Kwon Yuri dengan tajam. "Cukup, Yuri Noona. Jangan kau sebut-sebut dirinya sebagai seorang jalang. Tolong, jaga mulutmu," sahut Jungkook dengan suara ikut meninggi.

Kwon Yuri mendecih. "Cih, bahkan sekarang kau membelanya. Ia seorang jalang, Jeon Jungkook. ia merebutmu dariku. Aku mencintaimu. Kenapa kau tidak mengerti dengan perasaanku?" teriak gadis itu.

Jungkook berdiri dari tempat duduknya. "Maaf, Noona. Sayangnya aku tidak mencintaimu lagi. Aku sudah benar-benar menyerah untuk mengejarmu, aku sudah membuang semua perasaanku padamu. Sekarang, aku memiliki Shin Jinri dihidupku yang harus aku jaga," sahut Jungkook lalu melangkah untuk pergi.

Kwon Yuri meremas tangannya. Air mata mulai membasahi kedua pipinya. "Maafkan aku, Jeon Jungkook. Aku terlalu bodoh untuk menyadari perasaanku selama ini. Aku berkali-kali menyakitimu tanpa memperdulikan perasaanmu. Aku sadar jika aku mencintaimu saat kau sudah pergi meninggalkanku. Aku merasa kosong saat kau sudah tidak peduli lagi denganku. Apakah kita benar-benar tidak bisa bersama? Kenapa perasaanmu begitu cepat pergi? Aku ingin kau menatapku lagi, Jeon Jungkook," ucap Kwon Yuri dengan terisak.

Jungkook menghentikan langkahnya. Ia menutup matanya sejenak. Ia tidak tahan mendengar isakan Yuri. Ingin rasanya ia berbalik untuk memeluk gadis itu yang terlihat sangat rapuh sekarang tapi egonya menahan tindakannya tersebut. Ia masih mencintai gadis itu namun ia juga tidak bisa mengelak ketika Jinri mulai mengusik hatinya. Pembicaraan ayahnya waktu itu juga selalu terngiang-ngiang di ingatannya. Pernikahannya bersama Jinri adalah kemauan kakeknya yang membuat Jungkook mau tidak mau harus melupakan perasaannya pada Kwon Yuri.

Married by AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang